4. PMS

1.9K 74 40
                                    

Reynand mematung, kedua matanya terbelalak saat melihat penjaga koperasi. Bukannya apa-apa, karna penjaga koperasi disana adalah perempuan. Reynand menunduk melihat rok seragam yang akan ia beli untuk Chacha.

Karna membeli rok sama dengan menjatuhkan harga dirinya!

Ia yang terkenal sangar tidak pantas membeli sebuah rok!

"Reynand mau bayar apa?" Tanya petugas koperasi ramah.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Reynand langsung berbalik, berjalan tergesa-gesa ke ujung ruang koperasi. Ia mengembalikan rok itu.

Saat akan berbalik ia terhenti. "Tapi Chacha..."

Tanpa pikir panjang, ia langsung menyaut rok seragam itu kembali. "Gue harus beli, ini demi Chacha." Tekadnya.

Sebelum melangkah ke kasir Reynand terdiam sejenak. Bola matanya melirik se satu rak yang terdiri dari berbagai macam pembalut.

Tak terduga jemari tangan Reynand mengambil salah satu pembalut disana. "Demi Chacha."

"Demi Chacha."

"Demi Chacha."

"Demi Chacha." Gumamnya terus menerus hingga ia terhenti karna melihat sepasang sepatu seseorang berdiri dihadapannya.

"Demi Chac–"

"Reynand?"

Wajah Reynand mendongak, menemukan seorang lelaki yang sedang tersenyum lebar melihat dirinya. Ia adalah Alan, salah satu anak sekelasnya yang masih berusaha mendekati Reynand untuk menjadi temannya.

"Widihhh!! Beli apaan nih?" Dengan cekatan Alan merebut rok dan pembalut dari tangan Reynand.

"Balikin!" Seru Reynand datar.

"Balikin!"

"Ett tunggu dulu." Ia memandangi rok dan pembalut itu. Alan tersenyum tipis sambil berusaha menahan tawanya yang siap meledak.

Rona merah dipipi Reynand semakin kentara, ia sangat malu!

Seorang Reynand Galaxies, si berandal sekolah yang terkenal kebringasannya, yang paling ditakuti dari berbagai penjuru sekolah sekarang runtuh seketika. Ia habis ditertawakan oleh Alan.

Setelah puas tertawa Alan manggut-manggut. "Pasti buat Chacha. Siapa lagi yang dijadiin ratu selain Chacha."

"Balikin!"

"Bentar Rey, gue masih pengen ngakak haha!!"

"BALIKIN!" Seruan Reynand kali ini terdengar lebih kasar. Wajahnya yang terlihat sudah sangat kesal itu membuat nyali Alan menciut.

"Oke-oke nih gue balikin." Ucap Alan yang kemudian berbalik hendak meninggalkan Reynand.

"Eh tapi Rey?"

Reynand merespon dengan menaikkan satu alisnya.

"Lo gak mau ngucapin makasih gitu ke gue? Yaa kalau bisa Lo jadiin gue temen Lo gitu? Kan gue udah bantuin Lu buat nangkep si brengsek Reno."

Reynand mendatarkan wajahnya. "Gue gak butuh temen."

"Yaa oke, karna Lo cuma butuh Chacha. Betul apa betul?"

"Betul!" Habis mengatakan itu Reynand tersadar. Kenapa ia jadi mengikuti perkataan Alan?

Alan terkekeh. "Oke deh Lo gak mau makasih dan juga gak mau jadiin gue temen. Tapi seenggaknya, Lo beliin gue jajan kek?"

Dengan santai Reynand memasukkan tangannya ke saku celana. Mengambil black card.

Sontak mata Reynand melotot sempurna. "Lo mau kasih gue black card Rey? Seriusan?!"

COLD EYES [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang