8. Tompel

1.3K 66 2
                                    

Sebelum baca, tekan bintang di pojok kiri bawah yaa :)

•••

Lapangan basket outdoor SMA Garuda hari ini dipenuhi oleh sorakan siswa-siswi. Jam istirahat kali ini mereka gunakan untuk menonton pertandingan bola basket. Walaupun tidak semua, tapi tempat duduk hampir terisi penuh oleh para murid.

Chacha dan juga teman sekelasnya pun ikut menonton. Sekedar merefresh otak setelah menjalani ulangan dipagi hari tadi.

"Cha, liat deh. Keren banget cowok disana." Ayla menunjuk seorang cowok yang berada dilapangan itu.

"Skip Ay, dia tuh playboy cap badak tau!" Celetuk Sasta yang sempat menguping.

"Dih, gue ngomong sama Chacha, bukan sama Lo Sas. Wlee!"

Sasta memutar bola matanya malas. "Gue kan cuma ngasih info penting."

"Elah Ay, Lo mah terpesonanya sama yang ganteng sama mulus doang. Sekali-kali ngefans sama yang punya bulu ketek dong." Ujar Chacha melipat tangannya didada.

"Nah setuju. Padahal yang punya bulu ketek lebih berdamage. Apalagi kalau Reynand. AWW!!" Sahut Reyna dengan gaya andalannya, mengedipkan sebelah matanya.

"Gue juga punya bulu ketek Na. Gue juga berdamage kan?" Ucap Genta yang sontak membuat Reyna mengedikkan bahu geli.

Setelah itu terdengar sorakan siswa-siswi, karena tim mereka berhasil memasukkan bola kedalam ring. Semua orang bertepuk tangan, begitupun dengan Chacha, matanya berbinar melihat cowok-cowok itu.

"Mereka keren-keren banget." Gumam Chacha yang langsung didengar Ayla.

"Parah Lo Cha. Dibanding mereka, jelas gak ada apa-apanya dibanding Reynand. Nih ya, ibaratnya disekolah ini Reynand tuh kastanya udah tinggiiiiii bet. Udah kaga ada yang bisa nandingin dah."

Para kaum hawa yang berada disekitar mereka pun kompak mengangguk setuju.

"SETUJUU!!"

"Sstttt!! Jangan kenceng-kenceng, kalau orangnya denger, nanti makin besar kepala tuh orang." Kata Chacha buat mereka geleng-geleng.

"Btw, tumben banget Reynand gak nyamperin Lo Cha?" Tanya Nadia penasaran.

"Gak tau, lagi berak kali."

Setelah itu tempat duduk yang ditempati Chacha terlihat redup. Seseorang berdiri didepannya, menghalangi cahaya matahari menyentuh kulit Chacha.

Suara sorakan siswa-siswi yang terdiam, membuat Chacha langsung tahu siapa orang yang berdiri didepannya.

Wajah Chacha mendongak.

"Disini panas Cha." Ucap Reynand.

"Minggir Rey, gue masih mau liat pertandingnnya." Ucap Chacha mencoba menggeser tubuh Reynand, namun karna Reynand yang lebih kuat, membuat tubuh Reynand tidak tergeser sedikitpun.

"Lo mau liat pertandingannya atau liat pemainnya? Hm?"

Chacha merengut. "Bukan urusan Lo."

COLD EYES [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang