21. Debat

1.4K 54 10
                                    

Malam telah tiba. Tapi kabar tentang kondisi Roland belum Chacha dapatkan, tentu itu membuat Chacha khawatir. Ia kini sedang berjalan mondar-mandir, ia sangat gelisah sampai berulangkali menggigit bibirnya kuat.

Sedangkan Reynand si penyebab terlukanya Roland malah dengan santai duduk disofa depan televisi besarnya sambil bermain play station. Ditemani dengan beberapa bungkus makanan ringan.

"Udah Cha, duduk sini. Nanti Lo pusing mondar-mandir mulu." Ucap Reynand menepuk sofa sampingnya. "Gue gak mau Lo sakit."

"Yeu bilang aja Lo gak mau beliin gue obat!"

Reynand membalasnya dengan kekehan kecil.

"Gue belom bisa tenang Rey, kalau luka Roland serius, nanti lo bisa dipen–"

"Dipenjara?" Potong Reynand kemudian ia tertawa remeh. "Nggak akan Cha, yang ada gue bakal suap seberapa uang yang mereka mau. Terus gue bakal bebas."

Chacha menoyor Reynand.

"Pala Lo isinya jahat mulu dah. Udah tau suap gak baik, perlu gue jelasin pasal-pasalnya?"

"Bodoamat, selagi demi Lo gue bakal lakuin apa aja, biarpun sampe ngebunuh orang." Ucap Reynand menatap mata Chacha sungguh-sungguh.

Plak!

"ISTIPAR ASTAGHFIRULLAH TOBAT NAPA REY!!" Seru Chacha mengguncangkan bahu Reynand. "Lo mau dipenjara seumur hidup?! Terus gak ketemu gue lagi, mau?!"

"Nggak akan, pasti gue bakal kabur dari penjara buat nemuin Lo. Gue juga yakin Lo gak bakal bisa hidup tanpa gue." Reynand menaik turunkan kedua alisnya menggoda.

Plak!!

"GE-ER!! BESOK GUE PANGGILIN LO USTAD BIAR OTAK LO DIBENERIN DIKIT YA REY!!"

Reynand menjawel pipi Chacha gemas. "Ada-ada aja Lo Cha. Otak gue gak ada yang perlu dibenerin, lagian gue juga masih bisa naik kelas kok."

"Tapi nilai pas-pasan."

"Yang penting gue tetep belajar."

"Iya, kalau gak belajar kan udah gue sleding ke pluto."

"Ya, seenggaknya gue dapet peringkat no 1 dikelas."

"Tapi dikelas buangan."

Jleb!

Reynand menelan ludahnya, ia kalah telak, ia sudah tidak bisa menjawab. Kelas buangan, kelas rendahan, kelas yang diisi anak-anak bejad. Yang jelas dicap buruk oleh anak-anak sekolah.

Walaupun berada dikelas tingkat bawah, tapi ada satu hal yang perlu Reynand banggakan.

"Yang penting gue ganteng."

Plak!

"Anjer! Mulut Lo Rey! Kena azab mampus Lo!"

"Iya Cha astaghfirullah, berdosa gue."

"Nanti malem solat tahajud! Minta ampun sama yang diatas!!"

"Iya Cha."

Chacha menghela napas, ia lelah berdebat. "Udahlah gue mau tidur, kalau Roland dah sembuh Lo harus minta maaf!"

"Nggak mau."

Sontak Chacha berkacak pinggang.

"Iya Cha iya."

"Oke. Bye!!" Chacha berdiri dari duduknya.

"Tidur sini aja Cha," Reynand menarik tangan Chacha dan otomatis membuat badan Chacha terjatuh keatas dada bidang Reynand.

Tidak perlu waktu lama, kini hembusan napas yang teratur terdengar, Chacha sudah tertidur pulas.

Reynand tersenyum simpul, ia kembali melanjutkan permainan play stationnya dengan Chacha yang masih diatasnya, sesekali ia mengelus puncak rambut Chacha. Membuatnya semakin nyaman tertidur.

 Membuatnya semakin nyaman tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sedikit demi sedikit kelopak mata Chacha mulai terbuka, yang ia lihat hanya cahaya redup. Ia terbangun dimalam hari diranjang kasurnya. Tentu Reynand yang memindahkannya kesini. Sayup-sayup ia mendengar suara, sepertinya Reynand masih terbangun.

Chacha membuka layar ponselnya, memperlihatkan jam pukul 00.00. Kini sudah tengah malam.

Chacha berjalan menghampiri pintu, dan membukanya sedikit. Ia melihat Reynand dengan jaket jeans hitam melekat ditubuhnya. Penampilan yang biasa Reynand kenakan saat akan pergi.

Ketika Reynand keluar apartement, Chacha langsung buru-buru melihat ke jendela kamarnya. Dan tak lama terlihat motor Reynand melaju kencang meninggalkan gedung apartement.

Chacha merengut. Ia sungguh tidak tahu kemana Reynand akan pergi. Terlebih ia tidak pamit kepadanya. Dan ditengah malam begini.

"Gak mungkin juga mau balapan. Biasanya ada yang kasih tau gue. Reynand mau kemana ya?"

TBC

Lanjut gak nii?? SPAM komen dong :)
Papaii-!! See u next timee

COLD EYES [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang