6. Roland

1.4K 61 0
                                    

"REYNAND ANAK MAFIA ITU?!"

Perkataan Ardhan membuat semua diam. Jika dipikirkan lagi, ada banyak  hal yang menguatkan Reynand sebagai anak dari mafia itu.

"Ehh bukannya dulu sempet ada rumor kalau sekolah ini milik si mafia itu?" tanya Bima, seorang siswa yang mempunyi gigi gingsul.

"Nah! Kalau Reynand bener anak dari mafia itu, pantesan udah berulangkali Reynand ngelanggar peraturan tapi gak dikeluarin dari sekolah. Ditambah guru-guru yang malah takut sama dia." Ucap Sasta.

"Lah? Bukannya Reynand gak bisa dikeluarin karna Chacha?" Sahut Ayla.

Plak!

"Kok jadi gue si Ay!!" Sengit Chacha.

"Gue baru denger. Lo kata siapa Ay?!" Seru Sasta, merasa tidak terima kalau ia melewatkan satu berita penting.

"Kata orang." Jawabnya tanpa dosa.

"Yeuuu mbah kauu!!"

"Gue cekek juga Lo Ay!"

"SSSTTTTT!!! SASTA LO NGELEWATIN SATU BERITA PENTING!!" Seru Nadia, siswi berhijab yang menduduki angka kedua setelah Sasta, ia juga sama updatenya dan biangnya julid. Maka tidak heran lagi jika Sasta dan Nadia terlihat dekat, dan duduk di meja yang sama.

"Lo ngelewatin nama dia."

Sasta menautkan kedua alisnya. "Bukannya nama dia gak terekspos ya? Alias belum ada yang tau?"

Nadia menggeleng, "Disini namanya Charles."

"CHARLES?! Namanya kebulean gitu ya?"

"Lah? Reynand juga blasteran tuu, jangan-jangan..."

"Hili, disini banyak yang blasteran oy! Gak cuma Reynand doang. Noh, Chacha juga blasteran, ya kan Cha?" Tanya Reyna sambil memakai bedaknya.

Tok tok

Seseorang mengetuk pintu kelas.

Disana berdiri seorang siswi berwajah bulat, di batang hidungnya bertengger kaca mata minus. Ia berasal dari kelas sebelah, kelas 12 IPA 2.

"Ngomongin Reynand? Sok tau Lo pada! Noh, gue panggilin guru ke kelas kalian. Mulut Lo semua berisik." Ucapnya lalu pergi.

"ANAK KELAS SEBELAH NGAPAIN IKUT CAMPUR?"

"ETDAH SONGONG BANGET TUH ORANG!!"

"DIH NGAPAIN MANGGIL-MANGGIL GURU? MAU CAPER KE GURU?!"

"Ck! Tuh orang gabut kali, sempet-sempetnya manggilin kita guru.

"SSTTT WOI! Orangnya udah pergi, gak usah ngumpat. Tuh, guru udah dateng. Balik ke tempat masing-masing." Perintah Ardhan yang seketika terdengar decakan dari siswa-siswi.

•••

Chacha berdiri didepan sekolah, disampingnya juga terdapat Ayla. Keduanya baru saja keluar dari sekolah.

"Jemputan gue udah dateng Cha, Lo pulang bareng gue aja."

Chacha menggeleng, "Ngga Ay, gue nunggu Reynand buat jemput aja. Lagian jalan pulang Lo sama gue juga berlawanan arah."

"Lo yakin Cha?" Wajah Ayla mendongak melihat langit, sinar matahari hari ini begitu terik hingga menyilaukan mata. "Disini panas lho."

"Halah, kayak gue gak pernah panas-panasan aja. Udah sana, Lo udah ditungguin." Chacha mendorong badan Ayla masuk ke dalam mobilnya.

COLD EYES [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang