Pandangan Reynand yang menatap Chacha lembut kini berubah. Gemeletuk giginya terdengar, menandakan Reynand benar-benar marah.
Semua orang terdiam, mereka berani bertaruh kalau setelah ini pelaku pelempar bola tidak akan baik-baik saja.
Ditengah lapangan, Reno si pelaku berdiri tegang. Tangannya terlihat jelas sedang gemetar. Ia tahu ia tidak akan selamat setelah ini.
Damn!
Sorot mata itu, sorot mata seperti kesetanan terlihat di mata Reynand. Dan mata itu kini menatap tempat berdirinya Reno. Refleks Reno mundur satu langkah.
Semua terfokus dengan pergerakan Reynand. Dari Reynand yang menggendong Chacha secara hati-hati, seakan jika Chacha mempunyai tulang yang rapuh.
Langkah kaki Reynand yang menginstimidasi membuat suasana semakin tegang.
Jantung Reno terhentak.
Reynand berjalan kearahnya.
Tak bisa dihindari, manik mata Reynand jelas memiliki emosi yang dalam. Reno menunduk ketakutan, ia memainkan jari jemarinya gelisah.
"Reno pake nyari gara-gara si."
"Nah mampus, bentar lagi kena hajar tuu."
"Makanya jangan usik singa yang lagi asik berduaan sama bininya."
"Bini? Mereka belom nikah dongo!"
"Gak bisa lari lagi. Pasti abis si Reno."
"Berani-beraninya ngusik milik Reynand."
Siswa siswi yang tadinya berisik kini terdiam. Mereka mulai memperhatikan Reynand. Sedangkan Reynand hanya berdiri tegak memandang Reno yang menunduk. Tatapan matanya dingin. Yang pasti selalu membuat nyali siapa saja menciut.
"Kelas mana?" Ucapan Reynand membuat semua orang terhentak. Dan juga Reno yang memandang Reynand bingung.
"Hah?"
Reynand menajamkan matanya. "Kelas?" Tanya Reynand kembali. Kali ini ucapannya terdengar berat, memendam emosi.
"Oh anuu ituu kelas 11 IPS 2." Balasnya gelagapan. Tangannya bergerak gelisah. Jantungnya pun semakin berdebar.
Reynand mengangguk, mengalihkan pandangannya ke name tag yang dipakai Reno. Lalu berjalan santai meninggalkan lapangan bersama Chacha yang masih pingsan digendongannya.
"Huffttt..." Reno menghela napas. Bersyukur ia tidak jadi dihabisi oleh Reynand.
Semua yang disana melongo, jauh dari ekspektasi mereka. Tidak ada yang menyangka kalau Reno hanya ditanyakan kelas. Yang biasanya Reynand tak fikir panjang untuk menghajar orang-orang yang berani mencari masalah dengannya, apalagi menyakiti Chacha.
Apakah Reynand sedang mager?
•••
"Cha?"
Diusapnya rambut Chacha, terlihat ia sangat khawatir dengan keadaan Chacha. Manik mata Reynand terus memandang teduh wajah Chacha yang kini berada dipangkuan pahanya.
Enggan membawa Chacha ke UKS, Reynand lebih memilih membawa Chacha ke kelasnya. Satu kelas pun heboh dan kompak menyingkir dari dua sejoli itu, memberikan ruang untuk keduanya.
"Cha? Bangun Cha. Gue khawatir. Cha?" Ucapan itu terus terulang dari bibirnya. Berulangkali ia mengusap rambut dan dahi Chacha yang tadi terkena bola basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD EYES [On Going]
Ficção Adolescente"Gue, anak seorang mafia." ••• Namanya Reynand Galaxies. Si The Most Wanted Guy di SMA Garuda. Dia berandal sekolah, orang yang paling ditakuti dari segala penjuru sekolah. Wajah rupawannya bagai penyebar penyakit mematikan bagi kaum hawa. Hanya den...