12 IPA 1, tulisan itu tertulis di atas sebuah pintu.
"Akhirnya sampai juga."
"Hufttt, selamat."
Chacha berjalan dari toilet ke kelasnya dengan mengenakan kantung plastik dikepalanya, bekas plastik wadah rok yang dibeli Reynand. Ia hanya membolongi plastik itu dibagian mata untuk melihat.
"Lah Chacha?"
"Lah Ayla? Lo ngenalin gue?"
Ayla memutar bola matanya malas, "Gimana bisa gue gak ngenalin Lo. Walaupun Lo nyembunyiin wajah Lo didalam kantung plastik pun semua orang bakal tau kalau Lo itu Cha–Cha!! Lagian siapa lagi cewek yang dianterin Reynand ke kelas selain Lo?"
Chacha menoleh kebelakang. Reynand berdiri disana sambil melambaikan tangannya.
"Ck elah Reynand! Udah gue suruh gak usah nganterin juga!"
Ayla geleng-geleng kepala, "Iya Lo ngapain juga si pake kantung plastik kek gitu?"
"Gue malu dodol!! Yeekali gue bisa jalan pede setelah paha mulus gue terekspos didepan semua orang."
Alih-alih bersimpati, Ayla malah menertawakannya, "Malu? Yaelah Cha, udah biasa kali cewek disini pakai rok diatas lutut. Cuma Lo nya aja yang terlalu disiplin pake rok dibawah lutut."
"IYEE KAN GUE ANAK PINTER. JELAS?!" Semprot Chacha langsung masuk ke dalam kelas.
"SEMANGAT BELAJARNYA CHA!!"
Chacha menoleh sambil memberikan tatapan tajamnya pada Reynand, "BODO!!"
"EHH CHA TUNGGUIN GUEE!!" Ayla masuk kedalam kelas.
Setelah masuk, Chacha langsung melepaskan plastik itu "Ish! Panas juga pake ginian."
"CHACHA MARICHA HEY!! HEY!!"
Sorakan itu seketika menggema dikelas Chacha, murid kelas IPA 1 dengan heboh menyoraki Chacha sambil menggedor-gedor meja.
Jika kalian pikir murid pintar akan bersikap kalem tentu kalian salah besar!
Dikelas ini, bisa dibilang semua anak terkenal bar-bar. Walau begitu otak mereka pun gak kalah bar-bar, bar-bar dalam arti pintar ya, karna tak diragukan lagi jika kelas IPA 1 selalu memegang kejuaraan, dan menjadi peserta olimpiade tetap.
"CHACHA MARICHA HEY HEY!!"
Chacha mengelus dadanya. "Kaget astaghfirullah."
"CHACHA MARICHA HEY!! HEY!!"
"CHA–"
"DIEM WOY!!" Teriak Chacha.
Teman sekelasnya langsung tertawa terbahak-bahak. Melihat wajah kesal Chacha.
"Cha! Anying hidung gue sampe mimisan tadi gegara liat Reynand. Arghhh sweet bangett!" Seru satu orang cewek bernama Reyna, cewek centil yang hobi dandan dan bermake up tebal.
"Elah lebay Lo Na, Reynand gak bakal ngelirik Lo juga kali. Benerin dulu tuh bedak masih belang sama leher."
"GENTONG KAMPRET!!" Reyna berlari menghajar Genta yang biasa dipanggil Gentong oleh teman sekelasnya, agak biadab memang. Dia orang yang biasa mengejek Reyna jika menyangkut tentang Reynand.
"CHA! Selamat ya! Akhirnya setelah 2 tahun setengah Lo dengan ikhlas ngeliatin paha Lo." Sahut Arhan. Siswa berotak mesum yang tidak pernah memikirkan perkataannya terlebih dahulu, asal ceplas ceplos saja.
Plak!!
"GUE HAJAR JUGA LO!!" Chacha melinting lengannya siap menghajar Arhan.
"Canda Cha. Peace."
"EHH GUYS!! ADA BERITA BARU!!" Teriakan itu berasal dari pojok kelas. Sontak semua orang melihat ke arah Sasta.
Sasta, satu murid dikelas IPA 1 yang paling update. Tidak satu berita pun yang terlewatkan, apalagi jika menyangkut tentang SMA Garuda, ia akan selalu gercep.
"Berita apaan?"
"Elah paling juga berita tentang Ibu kantin yang punya anak cakep."
"Jangan bilang berita Reno yang dibebasin?"
"Jangan bilang berita tentang cowok gue selingkuh? AAAAAA MY BOYFRIEND!!"
"Bukan LOL yaa kali!"
"INI SERIUS GUYS!! ADA BERITA TENTANG MAFIA TERKENAL YANG DULU PERNAH HILANG TANPA JEJAK!!"
Cit
Grusak
Grusuk
Hitungan detik semua langsung merapat ke meja Sasta. Meja dan kursi pun sampai berantakan akibat senggolan para siswa.
Kecuali Chacha yang masih berdiri ditempatnya.
"SERIUS LO?"
"MAFIA?!!"
"GILAK!! SEJARAH BANGET! Setelah bertahun-tahun lho!"
Brak!
Sasta menggebrak meja.
"KAGET DONGO!"
"Sory-sory. Jadi guys! TERNYATA ANAK MAFIA ITU SEKOLAH DI SMA GARUDA!! SMA KITA!!"
Deg!
Jantung Chacha mencelos, ia terbengong.
Semua siswa terperangah mendengarnya. Mereka memutar otaknya, menebak kira-kira siapa anak dari mafia itu.
"Siapa ya?"
"Kayak ada yang janggal gak si?!"
Cit!
Suara sepatu yang bergesekan dengan lantai membuat semua menengok. Terlihat Chacha yang berlari ke arah jendela kelas.
Melihat wajah Chacha yang terbengong melihat ke bawah membuat semua penasaran.
Sontak semua orang disana buru-buru ikut melihat ke arah jendela.
Kelas mereka berada dilantai 3, dan dibawah mereka terdapat tempat parkir para siswa, bisa dilihat dengan jelas disana terlihat Reynand yang memakai jaket jeansnya berlari tergesa-gesa ke motornya. Ia lalu meninggalkan sekolah, nekat menerobos gerbang sekolah. Satpam yang berjaga disana pun hanya geleng-geleng maklum. Sudah terbiasa dengan kelakuan Reynand yang hobi membolos.
"Reynand mau kemana Cha? Bukannya setiap Reynand mau pergi atau bolos selalu pamit ke Lo ya?" Tanya Ayla.
Sesaat Chacha terdiam. "Gue, gak tau."
Jawaban Chacha menarik perhatian semua murid. Mereka semua memandang Chacha aneh. Tidak biasanya Chacha tidak mengetahui hal tentang Reynand.
Brakk!
Suara gebrakan meja mengagetkan semua orang. Ketua kelas, Ardhan si pelaku. Memandang yakin semua orang disana.
"REYNAND ANAK MAFIA ITU?!"
•••
MAKIN SERU GAKK?
MAKIN TERKEPO KEPO PASTI
TUNGGU KELANJUTANNYA YAA
SEE YOU ALL
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD EYES [On Going]
Novela Juvenil"Gue, anak seorang mafia." ••• Namanya Reynand Galaxies. Si The Most Wanted Guy di SMA Garuda. Dia berandal sekolah, orang yang paling ditakuti dari segala penjuru sekolah. Wajah rupawannya bagai penyebar penyakit mematikan bagi kaum hawa. Hanya den...