2' Pratama Arhan

4.9K 209 6
                                    

Pratama Arhan Alif Rifai nama lengkap pemain timnas Indonesia U-23 dan punggawa tim PSIS SEMARANG tersebut. Arhan nama panggilannya, kini pemuda berusia 20 tahun yang merupakan bek kiri andalan Indonesia. Mulai dikenal oleh masyarakat luas karena menyumbangkan gol cantik dibeberapa laga saat membela Timnas.

"Arhan, tunggu" teriak Witan yang berlari kearah Arhan yang tengah berjalan menuju lapangan untuk melakukan sesi latihan sebelum berlaga nanti malam

"Berdoa dulu" perintah Evan Dimas yang diiyakan oleh junior-juniornya. Seusai berdoa mereka melakukan pemanasan dan latihan sesuai arahan tim pelatih. Bahkan disana juga ada penerjemah apa yang disampaikan oleh pelatih ke pemain maupun dari pemain ke pemain, ah banyak yang hidup besar di luar sampai bingung kalo mau bicara. Contohnya dengan Elkan siapapun yang akan berbicara dengan dia sudah pasti jika tidak bisa berbahasa Inggris maka ya menganggukan bahasa isyarat.

Arhan menundukkan kepala berdoa dengan khusyuk sebelum memasuki lapangan, mendengar teriak penonton yang tak begitu banyak di Stadion Nasional Singapura membuat dada Arhan terasa bergemuruh, rasa gugup, Semangat dan juga gerogi mulai menyerang dirinya.

"Fokos dan konsentrasi Arho, ini bukan pertama kalinya kamu tanding" batinnya menyemangati dirinya sendiri. Seusai membuka mata rasa cemas didalam dadanya menghilang berganti dengan rasa semangat yang menggebu-gebu.

Seusai memasuki lapangan, pandangan mata Arhan tertuju kebangku penonton VVIP dia berharap suatu hari nanti ada orang-orang yang dia sayangi duduk disana menatap pertandingannya sembari memberikan semangat secara langsung. Lagu Indonesia raya mulai berkumandang, semua pemain menyentuh dadanya masing-masing tanpa ada sang saka merah putih kebanggaan Indonesia, Arhan kira hanya laga badminton waktu itu yang tidak bisa menggunakan bendera merah-putih ternyata AFF pun sama.

Pertandingan sedikit alot dan juga menegangkan aksi jauh bangun akibat dilanggar pun dia rasakan. Bahkan tidak jarang Arhan harus melakukan pelanggaran saat aksi memotong bola lawan.

"Arhan fokus, kurangin emosi" teriak pelatih dari ujung lapangan yang membuat Arhan segera melakukan evaluasi sembari terus berlari mengikuti laju bola.

Sampai akhirnya bola mendarat tepat didepan Arhan yang tanpa ada  yang mengawalan, dengan semangat Arhan mulai mengiring bola dan melakukan tandangan jarak jauh ke arah gawang dan berhasil membuat Indonesia unggul, selebrasi dilakukan oleh seluruh pemain gol tersebut menambah rasa percaya diri dalam diri teman-teman satu tim nya.

"Good job Arhan" puji sang pelatih yang berasal dari korea tersenyum, Arhan tersenyum dan merendah bukan apa-apa tim timnas ini berisikan orang-orang pengalaman dibidang Sepakbola tidak ada kesempatan untuknya sombong sedikit saja.

Lagi pertandingan telah usai, kali ini dimenangkan oleh Indonesia, gol yang Arhan cetak menjadi satu-satunya gol dalam laga malam ini. Laga selanjutnya menjadi laga antara juara atau tidaknya Indonesia diajang AFF ini.

Arhan mengehela nafas dia baru saja mendapatkan telfon dari pahlawannya bukan dari keluarganya namun,  dia adalah fans utama Arhan seorang pria paruh baya yang mendukungnya dan juga mengenalkannya kepada tim manajemen PSIS SEMARANG. Broto namanya barusaja meminta Arhan untuk mengenal cucu perempuannya. Ini yang dulu ditakutkan oleh orangtuanya namun Arhan tidak menduga akan benar-benar terjadi.

"Kenapa?" Tanya bang evan yang duduk disampingnya

"Gapapa bang" Arhan menjawab sembari mengenakan sepatu

Brondong Idola || Pratama Arhan (18+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang