30' Ending

5.4K 171 21
                                    

Lano dan Hans segera berangkat ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jateng saat mendengar kabar bahwa Arhan sudah dievakuasi dan dibawa kesana. Keluarga Arhan sama shoknya dengan Lena mungkin saja lebih dari yang Lena rasakan. Di rumah Lena yang terus menangis serta Lehan yang rewel tidak terkendali, keluarga Wardhana menjadi kacau dalam hitungan jam. Namun, meskipun begitu Lano dan Hans tetap pergi dan menyerahkan semua yang ada didalam rumah tersebut kepada Bram dan Broto serta para wanita untuk menenangkan Lehan dan Lena serta para wartawan yang datang kesana.

Lano dan Hans menahan nafas saat melihat Arhan yang tertutup kain putih. Pertanda lelaki itu tidaklah selamat dan benar apa yang dikatakan oleh para pakar kemungkinan Arhan selamat sangatlah kecil. Lano dan Hans lantas menundukkan kepalanya, berdoa kepada tuhan untuk Arhan.

"Permisi nda, saat olah tkp kami menemukan barang-barang dari mas Arhan" Bawahan Lano melapor yang membuat Lano menoleh dan mengikuti langkah juniornya.

"Ini ndan" lagi-lagi Lano dan Hans harus menahan nafas saat melihat barang-barang yang ditemukan bersama Arhan cincin dengan mata berliau, serta buket bunga yang tercampur darah. Fokus Lano dan Hans kepada tulisan tangan milik Arhan disela-sela bunga "lena ayo kita rujuk dan melanjutkan kembali kisah kita yang terjeda, keluarga ku sudah merestui hubungan kita".

"Bang" panggil hans dengan suara tercekat.

"Lena kalo tau tulisan ini dia pasti semakin menggila" gumama Lano yang terdengar jelas oleh Hans.

"Arhan sudah bisa kami bawa kembali?" Tanya Lano kepada bawahannya.

"Semua proses sudah dilakukan ndan, untuk pemulangan sudah bisa dilakukan namun harus ada jaminannya"

"Aku saja yang menjaminnya" tegas Lano

"Baik ndan" Lano kembali mendekati Arhan membuka tutup wajah dari lelaki tersebut.

"Han, maafin abang kalo punya banyak salah sama kamu, terimakasih sudah memberikan Lehan dikeluarga Wardhana, Han abang sangat-sangat berterimakasih sama kamu telah mencintai Lena selama hidupmu, namun Han abang mohon jangan bawa Lena bersamamu, abang takut Lena hilang akal dan melakukan bunuh diri karena abang tau seberapa cintanya dia sama kamu"

"Kamu pasti tadi sudah pulang dan melihat Lena kan tadi? Dimana dia menangis histeris sampai berulang kali jatuh pingsan saat mendengar kamu kecelakaan apalagi sampai dia melihat kamu yang datang menghampirinya dengan seperti ini, Han andai mati suri itu ada abang berharap saat ini kamu mengalaminya karena jujur abang tidak kuasa melihat kehancuran dari Lena yang sendari kecil sudah merasakan kehilangan separuh jiwanya dan kini separuh yang lain ikut menghilang bersama kepergianmu, bangun Han, abang gak mau bawa kamu pulang dengan keadaan seperti ini, abang gak sanggup, hari ini abang melihat kamu yang terlihat ganteng kaya Lehan, maka dari itu abang mohon kamu bangun ya anakmu di rumah menunggu kamu dia kangen sama kamu minta digendong sama kamu, bangun Han bangun abang mohon bangun ya demi Lena sama Lehan" Lano berbicara meluapkan perasaan

"Bang, ayo kita kawal Arhan akan segera dipindahkan" Hans menepuk pundak Lano yang membuat lelaki tersebut tersadar dan menghapus air matanya.

"Kita langsung pulangkan Arhan ke Blora saja" ujar Lano yang langsung di tolak oleh Hans.

"Keluarga Arhan tadi telfon katanya Arhan kesemarang mau bertemu dengan Lehan dan Lena oleh karena itu ibu arhan ingin putranya bertemu dengan mereka berdua meskipun keadaannya sudah berbeda. Pertemuan itu keinginan terakhir Arhan bang gak salah kalo kita mengabulkan itu"

"Tapi gimana kacaunya adek gue Hans lo pikirin coba" bentak Lano yang membuat hans langsung menepuk pundak Lano berulang kali

"Gak ada salahnya mencoba" Lano hanya pasrah mendengar ucapan Hans dan kini dia duduk didalam mobil ambulans mendampingi Arhan pulang.

Brondong Idola || Pratama Arhan (18+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang