19' Habis Subuh (18+)

9.1K 150 30
                                    

Jangan lupa typo ditandai ya

Bukan hal baru bagi Lena jika bangun tidur tubuhnya akan terasa remuk redam. Demi tuhan usia memang tidak bisa bohong mengimbangi permainan Arhan yang notabenenya seorang atlet ditambah lagi usia muda membuat tubuhnya seakan-akan hancur lebur dan hal itu sudah satu Minggu ini Lena alami. Sunnah Rasul setiap malam dan Arhan yang semakin menggila meskipun begitu Lena merindukan permainan Arhan dan juga kecanduan.

Sudah satu Minggu Lena dan Arhan tinggal di rumah lama milik Bram, jauh dari keramaian kota udara sejuk dan suhu udara yang sedikit dingin dari biasanya. Keduanya izin dari segala kesibukan yang selama ini menganggu waktu keduanya. Keduanya mengisi waktu disiang hari dengan melakukan banyak hal seperti pergi berkeliling kampung, ikut bercocok tanam, dan juga masih banyak lagi. Mereka juga melakukan segala hal pekerjaan rumah tangga secara bersama-sama, dan kegiatan malam hari mereka sudah pasti seperti pengantin baru pada umumnya.

"Masih pagi sayang jangan melamun" tegur Arhan dengan suara serak

"Iya tau, ayo bangun sholat subuh" Lena segera melepaskan tangan Arhan yang melilit tubuhnya

"Habis sholat aku izin tidur lagi ya dan aku sholat di rumah aja ngantuk berat" ucapnya sembari duduk bersandar dikepala ranjang memijat pelipisnya

"Salah sendiri minta nambah tengah malem" ketus Lena sembari melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi meninggalkan Arhan yang cengar-cengir tidak jelas

"Enak kok ya mau gimana lagi" teriak Arhan dari kamar yang didengar jelas oleh Lena

"Dasar bocah" gumamnya sembari memulai ritual mandi cepat selain karena dingin tapi juga mengingat waktu subuh itu hanya singkat dan kalo dia sampai mandi selama setengah jam si Arhan bisa kembali ke alam mimpi.

"Aku udah selesai" ucap Lena sembari keluar dari kamar mandi tak lupa handuk yang melilit kepalanya

"Yaallah Arhan" teriaknya dengan gemas lelaki itu bisa-bisanya kembali tertidur

"Ngantuk yaallah"

"Bangun terus mandi atau aku siram nih" ancam Lena yang membuat Arhan bangun dan berjalan ke kamar mandi dengan sempoyongan

"Lenaaa dinginn" teriak Arhan dari dalam kamar mandi

"Gak usah lebay kamu mandi sebelum subuh bukan pertama kalinya tapi setiap hari, kalo masih ngeluh besok-besok gak usah minta jatah malem" omel Lena dari dalam kamar sembari menata peralatan sholat karena kumandang adzan di masjid sudah terdengar

"Gak dingin kok" ucap Arhan yang keluar dari kamar mandi

"Kamu pakai sabun gak sih?" Tanya Lena yang heran bisa-bisanya belum ada 15 menit udah selesai mandi

"Pakailah" jawabnya sembari mengenakan pakaian yang sudah Lena siapkan diatas ranjang

"Cepet banget"

"Keburu waktunya habis" alasan klasik yang setiap pagi Lena dengar

"Ayoo" perintah Arhan yang sudah siap menjadi imam

"Belum Khomad"

"Lah berarti mandiku beneran kilat dong" gumamnya yang membuat Lena memutar bola matanya malas

"Apa baru sadar pak? Jangan sampai menyentuh ranjang kalo masih mau tuh adik selamat dari pukulanku" ancam Lena saat melihat Arhan yang akan merebahkan diri diatas ranjang

"Kalo nih adeknya kenapa-kenapa kamu sendiri yang repot harus puasa" ujar Arhan dengan santai berdiri dibelakang Lena yang menggunakan skincare

Cup

Brondong Idola || Pratama Arhan (18+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang