11' First Night and First Problem

6.7K 174 8
                                    

Arhan merebahkan diri diatas ranjang milik Lena menutup mata dengan lengannya, berusaha mengenyah bayangan tentang tubuh putih dan indah milik sang istri untuk pertama kalinya.

"Yaallah" keluhnya kembali duduk disisi ranjang benar-benar drama. Sebelum akhirnya keluar kamar untuk mandi air dingin di kamar tamu.

Di dalam kamar mandi Lena panik bukan main. Tak terasa sudah 30 menit tapi belum juga keluar dari acara berendamnya.

"Anjir malu banget, tuh orang ngapain sih gak bilang kalo mau pulang hari ini, ampun dah mau ditaruh mana mukaku, ah si Arhan menyebalkan" rutuknya terus menerus.

"Stay cool aja anggap aja tadi gak terjadi apa-apa" ucapnya penuh tekat sembari membilas tubuhnya.

Kesialan Lena belum juga berakhir karena selain Cd, Bra kotor dan juga handuk yang hanya bisa menutup bagian dada perut dan seperempat paha tidak ada kain lain di dalam kamar mandi ini.

"Aduh gimana nih, bismillah diterkam Arhan gapapalah suami sendiri yang jelas stay cool dulu meskipun tubuh gemetar" gumamnya sembari membuka pintu bersamaan dengan Arhan yang mengunci pintu kamar dengan telanjang dada rambutnya sedikit basah lelaki itu sudah mandi di kamar lain.

Keduanya terpaku Arhan yang lagi-lagi melihat pemandangan indah tubuh sang istri sedangkan Lena terpaku dengan perut Arhan yang menjadi idaman wanita di luar sana. Benar-benar luar biasa brondong satu ini ototnya terbentuk sesuai dengan posisinya meskipun tidak sebesar milik aderai justru milik Arhan ini menggoda untuk disentuh dan dinikmati.

"Ehem" berulang kali Arhan berdeham untuk menghilangkan atmosfer canggung diantara mereka namun Lena masih terpaku dengan perutnya. Membuat Arhan sedikit salah tingkah sebelum akhirnya iseng mendekati sang istri dan memeluknya dari depan.

"Lihat apa sayang?" Bisik Arhan sembari melingkar kan lengannya dipinggang Lena.

"Astaghfirullah" Gumam Lena yang terlonjak kaget

"Lah kapan nih bocah jalan ke sini" batinnya sembari menatap wajah Arhan yang bersih meskipun kulitnya sedikit coklat, belum lagi lengannya belang akibat sinar matahari.

Cup
Cup
Cup
Cup

Arhan mengecup seluruh wajah Lena dari kening sampai akhirnya bibir. Yang membuat Lena sedikit tersenyum jujur dia menikmati semua perlakuan Arhan yang ini bahkan dia kecanduan.

"I miss you" bisik Arhan sembari menciumi leher Lena yang membuat perempuan tersebut bergerak tidak nyaman.

"Kaki ku lemas, jangan berdiri" lirih Lena yang membuat Arhan segera mengangkat tubuh sang istri ke atas ranjang. Merebahkan disana sebelum Arhan berada diatas Lena.

"Aku mau kamu" bisiknya dengan serak bayangan-bayangan kotor mulai bersarang di kepala Arhan membuatnya semakin ingin melakukannya.

"Lakukan" jawab Lena memberikan izin yang langsung disembut senyum indah dan juga lumatan dibibirnya. Tak ketinggalan Lena segera membalas lumatan lembut sang suami yang semakin meliar seiring dengan gerakan tangan keduanya. Baik Lena ataupun Arhan menyalurkan segala bayangan mereka tentang ini menjadi kenyataan.

Pungutan dibibir keduanya terlepas meninggalkan benang air liur diantaranya. Arhan menatap wajah Lena yang mulai terengah dan juga memejamkan mata sebelum akhirnya terbuka sembari tersenyum manis.

"Jangan senyum kaya gitu dihadapan pria lain" ucap Arhan sembari membelai lembut bibir bengkak istrinya.

"Kenapa?" Suara serak Lena tidak bisa disembunyikan

"Manis banget" mendengar Jawaban Arhan membuat Lena tersenyum malu-malu bahkan wajahnya terasa panas mungkin jika dia tokoh kartun sudah memerah.

Arhan kembali melakukan aksinya menciumi bahu tenjang sang istri yang membuat desisan pelan Lena keluarkan rasanya geli saat rambut Arhan tanpa sengaja menyentuh leher serta dagunya.

Brondong Idola || Pratama Arhan (18+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang