4' Usaha

3.2K 171 6
                                    

Lena benar-benar pusing bahkan tadi saat di UGD dia tidak konsentrasi akhirnya memilih untuk kembali ke ruang dokter. Lena tidak memiliki jalan keluar disatu sisi dia ingin kakeknya sembuh namun, disisi lain dia tidak ingin menjadi pihak ketiga antara Arhan dan kekasihnya. Lena juga tidak siap menghadapi begitu banyak comohan dari orang-orang terdekat lelaki tersebut.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka membuat Lena membuka mata dan menatap siapa yang datang ternyata Arhan.

"Kita ngobrol di ruang direktur saja" putus Lena sembari berjalan terlebih dahulu diikuti oleh Arhan, mereka berdua terdiam sepanjang perjalanan bahkan didalam lift pun mereka diam.

"Om Bram ruangan direktur saya pakai dulu" izin Lena kepada asisten Broto yang juga orang kepercayaan lelaki tersebut. Mungkin bisa dikatakan Bram adalah anak kedua bagi Broto.

"Iya pakek aja, om juga mau turun kebawah mau jenguk ayah dulu" nahkan om bram pun memanggil kakek dengan sebutan ayah lelaki tersebut berusia 47 tahun memiliki seorang istri namun, belum memiliki anak. Lina istri sekaligus tante untuk Lena begitu sayang dan dekat dengan keluarganya.

"Kamu bisa menolak dan membujuk kakek untuk merubah permintaannya kan? Kalo kamu bisa saya bersedia memberikan apapun untuk kamu" Lena membuat perbincangan kini mereka duduk berhadap-hadapan disofa yang ada di ruangan tersebut.

"Kalo aku minta cinta kamu apa kamu akan memberikannya?" Pertanyaan yang diajukan Arhan membuat Lena membuka dan menutup mulutnya berulang kali dia terkejut dan tak menduga.

"Jangan bercanda" bantak Lena yang membuat Arhan terkekeh pelan

"Aku mau tanya apa yang membuat kamu menolak keinginan kakekmu sendiri?" Arhan bertanya dengan sungguh-sungguh membuat Lena menghela nafas sebelum akhirnya menjawab

"Saya tidak ingin menjadi pihak ketiga dalam hubungan orang lain, dan saya juga tidak ingin merebut kebahagiaan orang lain hanya untuk keinginan saya, memang bersikap egois itu penting dalam berbisnis namun, ini beda bukan bisnis melainkan perasaan dan kehidupan seseorang" Lena menjelaskan dengan jujur tanpa menutupi apapun dan Arhan paham itu.

"Aku akan berusaha, tapi jika kakek menolak apa yang akan kamu lakukan?" Pertanyaan Arhan membuat Lena berfikir.

"Benar apa yang akan aku lakukan kedepannya?" Batin Lena bertanya-tanya

"Saya akan bertemu dengan orangtuamu dan membahas kesepakatan karena pada akhirnya saya akan bersikap egois, dan kamu bisa meminta apapun dari saya kecuali saham dan rumah sakit karena dua hal itu saya tidak memilikinya, kamu juga saya izinkan bersikap egosi" iya itu keputusan Lena entah benar atau salah dia sudah memutuskan tidak akan mundur begitu saja. Lena akan mengorbankan harga dirinya bahkan meminang Arhan demi kesembuhan sang kakek.

Satu Minggu setelah perbincangan tersebut setiap hari Arhan datang dan berusaha membujuk namun, tak kunjung berakhir sampai akhirnya hari ini Arhan mengatakan jika dia menyerah. Tidak ada pilihan lain bersama dengan pak Wawan sopir keluarga Wardana berangkat bertemu dengan keluarga Arhan untuk mengutarakan hal tersebut, sedangkan Arhan berangkat ke Bali untuk melakukan pertandingan melawan Bali united.

"Pak yang Lena lakukan ini salah apa tidak?" Lena benar-benar bertanya kepada pak Wawan yang sedang menyetir mobil. Membuat laki-laki paruh baya tersebut melihatnya dari kaca tengah mobil.

"Kalo menurut bapak salah mbk, adat kita itu kan laki-laki yang meminang perempuan bukan perempuan yang meminang laki-laki mbk" benar Jawa Tengah masih seperti itu menjunjung tinggi hak wanita. Lalu bagaimana dengan dia yang akan datang kesana meskipun melakukan penawaran tapi ini kan sama saja dengan dia melamar Arhan untuk menjadi pasangannya.

Brondong Idola || Pratama Arhan (18+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang