5' Perhatian

3K 157 6
                                    

Satu Minggu seusai Lena datang berkunjung ke rumah orangtua Arhan hari ini Arhan mempunyai libur sebanyak tiga hari. Nanti sore rencananya dia akan pulang ke Blora tapi sebelum itu dia akan berkunjung ke tempat sang pujaan hati terlebih dahulu.

"Langsung pulang han?" Tanya bang David Maulana

"Iya bang, mumpung ada libur"

"Yaudah hati-hati, jangan lupa oleh-oleh" canda David yang membuat Arhan terkekeh pelan sembari pergi keluar asrama.

Disepanjang perjalanan diatas motor kesayangannya Arhan tersenyum lebar dia tak sabar menemui sang pujaan hati, ada boneka berukuran sedang didalam tasnya kado spesial sekaligus permohonan maaf karena jarang bertemu karena kesibukan Arhan sebagai atlet sepakbola. Arhan memarkirkan motornya dihalaman kost milik kekasih hatinya.  Suasana disini cukup sepi karena banyak mahasiswa yang pergi kuliah dan para pekerja sedang sibuk mencari uang. Tanpa bertanya Arhan segera menuju kamar kekasihnya.

Arhan tersenyum kecil saat melihat pintu kamar kekasihnya terbuka sedikit itu tandanya kekasihnya ada di kost dan kejutannya akan berhasil.

Cklek

Arhan membuka pintu dan terpaku ditempat menatap kearah ranjang dimana ada sejoli yang tengah melakukan kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seseorang sebelum nikah.

"Arhan" suara kecil milik wanita yang Arhan cintai berhasil menarik dirinya dari rasa keterkejutan

"Hahaha, aku yang ingin membuat kejutan namun justru diberi kejutan, oke baiklah kita akhiri saja sampai disini, maaf menganggu aktivitas kalian, permisi" ujar Arhan dengan wajah kecewa namun mengeluarkan tawa yang justru menakutkan. Tanpa menunggu penjelasan Arhan segera balik arah dan pergi dari sana pulang ke rumah orangtuanya.

"Arhan, tunggu dulu" mendengar teriakan itu Arhan berhenti

"Maaf, aku mengkhianati cinta mu, maaf aku tidak kuat menahan rasa cemburu dan curiga sama kamu" mendengar ucapan wanita tersebut Arhan diam menatap datar sebelum akhirnya menghela nafas dengan pelan.

"Gapapa" hanya itu yang mampu dia katakan sebelum akhirnya pergi melanjutkan perjalanan menuju parkiran dan akhirnya pulang ke belora.

Munafik jika Arhan yang tidak kecewa, munafik juga jika dia baik-baik saja pada kenyataannya dadanya terasa sesak. Ingin rasanya menangis hubungan mereka bukan hanya setahun dua tahun namun sudah begitu lama. Kenapa harus dikhianati hanya karena alasan seperti itu.

Seharusnya Arhan segera melaju motornya menuju ke jalan pantura semarang-blora namun, entah mengapa ditengah lamunannya Arhan melajukan motornya ke rumah sakit Kusuma Wardhana.

"Kenapa gue disini?" Gumamnya saat menyadari posisinya saat ini yang sudah berhenti diparkiran rumah sakit tersebut.

"Arhan?" Sapa Lano yang baru datang membuat Arhan urung menyalakan mesin motornya dan pergi dari sana.

"Iya bang, apa kabar?" Tanya Arhan sembari mendekati Lano dan mencium tangan lelaki tersebut

"Aduh kamu ini pake cium tangan segala jadi berasa tua nih abang" omal Lano yang membuat Arhan terkekeh pelan

"Eh kamu mau ketemu kakek kan, ayo abang  juga mau kesana" mautak mau Arhan menganggukkan kepalanya mungkin bertemu dan mengobrol dengan Broto bisa mengalihkan pikiran tentang mantan kekasihnya.

"Assalamualaikum" ucap Arhan dan Lano secara bersamaan

"Waalaikumsalam" Broto menjawab Lelaki paruh baya tersebut sendiri didalam ruangan miliknya

"Lah Lena mana?" Tanya Lano seusai menyalami tangan Broto yang diikuti oleh Arhan

"Sebentar lagi kesini" jawabnya dengan lemah

Brondong Idola || Pratama Arhan (18+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang