two

129 17 0
                                    

Aku membawanya ke rumah sewaanku, mengobati satu per satu luka ditubuhnya yang membuatnya meringis kesakitan.

Disela kegiatan itu bibirku bertanya siapa namanya, awalnya ia ragu tuk menjawab. Namun kemudian bibirnya berucap lirih.

"Jay, aku Jay Park."

Keningku berkerut setengah tak percaya, namanya bukan ejaan Korea. Namun setelah kuteliti, wajahnya ini memang bukan seperti asli Korea.

Aku tak mempersalahkannya, lalu kemudian giliran dia bertanya perihal diriku.

"Aku Lee Na."

Pembicaraan pun terus berlanjut untuk menghidari rasa canggung, dan tak kusangka aku dan dia memiliki beberapa kesamaan yang membuat kami sesekali tertawa.

Setelah berpuluh-puluh menit mengakrabkan diri. Bibirku mengeluarkan rasa penasaran yang terus mengitari kepalaku.

"Jay, kenapa orang-orang tadi memukulimu?"

Dia bungkam, kentara ragu untuk memberikan jawaban.

"Suruhan, mereka disuruh ayahku."

Mataku membola. Apa dia tak salah bicara? Atau telingaku yang bermasalah? Hubungan ayah dan anak macam apa yang seperti itu?

Hendak bertanya lebih jauh, tapi aku cukup tau diri sebagai orang yang baru saja ia temui.

Karena itulah aku membahas hal lain, sampai kemudian dia bertanya.

"Kau... Apa tidak penasaran mengapa ayahku menyuruh orang suruhannya memukuliku?"

Tentu, tentu saja aku sangat penasaran. Bibirku lalu menjawab kaku.

"Kupikir kau tak ingin orang asing mengetahui privasimu."

Ia menatapku, bibirnya membentuk kurva yang bisa kukatakan senyuman kecut.

"Bahkan orang asing terasa lebih berharga dari pada ayahku."

Netraku balas menatapnya dalam.

"Kau boleh bercerita jika ingin, aku akan mendengarkan."

Dan malam itu berakhir begitu saja, aku dan dia bagaikan sahabat lama yang kini dipertemukan kembali.

Without Me ft. JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang