twenty-six

52 6 2
                                    

"Terimakasih."

Aku membungkukan badan lalu segera keluar dari toko elektronik itu.

Orang-orang melihatku heran saat aku berjalan tertatih-tatih dengan hoodie hitam dan masker yang menutupi wajahku.

Hingga kemudian diriku sampai didepan sebuah apartemen yang diubah layaknya ruang latihan dance. Dirinya bilang, ini studio pribadinya.

"Aku yakin kau akan datang kemari. Tuhan... Tolong sampaikan surat ini
padanya."

Aku memejamkan mata berdoa semoga Dia mewujudkan harapanku, setelah itu kusempilkan amplop putih ini diatas pintu.

☾☾☾

Akhirnya aku sampai diatap gedung ini setelah menaiki puluhan anak tangga yang terasa seperti gunung terjal bagi tubuh lemahku.

"Lunar..."

Netraku berbinar saat melihat rembulan yang memancarkan bias sinarnya. Memori indah yang kuhabiskan bersamanya menghujani kepalaku membuat kedua netraku memburam.

"Aissh... Semuanya sudah berakhir."

Tanganku mengusap buliran air mata yang kian membanjiri pipi lalu membuka kotak putih berisikan benda yang baru kubeli.

"Errsh...."

Aku mendesis merasakan perih menjalar ditanganku saat sudut kotak itu menyentuh luka ditelapak tanganku yang belum mengering.

"Bajingan, mereka benar-benar brengsek."

Sarkasku saat sekelebat kejadian muncul begitu saja dikepala.

Seon. Lagi-lagi anak buah sialan itu yang menjadi perantara hidupku menderita. Dia melukai tanganku saat aku hendak menghentikannya mengunggah fotoku dan Jay ke publik.

Pria bajingan itu mengunggahnya tepat dihadapanku, lalu dengan kejinya membacakan setiap komentar pedas yang mengarah kepadaku dan juga Jay.

Belum puas dengan itu, si brengsek Tuan Park menyuruh Seon menganiaya diriku dihadapan ibuku hingga seluruh tubuh ini rasanya terbelah-belah.

Beruntung, aku masih dapat melarikan diri dari tempat jahanam itu. Meski kini rasanya diriku seperti buronan.

"Semua belum berakhir sampai aku mati."

Dengan tangan gemetar, kubuka ponsel yang baru saja kubeli dan membuat akun baru di aplikasi berlogo seekor burung.

Aku harus meluruskan semuanya. Jay tak pantas mendapat komentar-komentar jahat itu.

Sekali lagi aku berharap.
Tuhan, tolong berhasilkan rencanaku.

Without Me ft. JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang