twenty

46 9 3
                                    

Aku selalu menonton acara Survival Idol itu, tak pernah sekalipun aku lupa untuk memberikan hak suaraku padanya.

Karakternya pada acara itu sangat kuat dan menonjol. Aku bertaruh, dia pasti akan melangsungkan debutnya melalui acara itu. Dan jika tidak, akan kucongkel mata para penonton dan juri disana agar mereka menyadarinya.

Malam ini adalah puncaknya.

Mereka akan mengumumkan ketujuh survival yang bertahan.

Aku melihat jelas wajah tegangnya melalui layar kaca didepanku, begitupun dengan sembilan survival lainnya yang masih bertahan.

‘Lee Heeseung.’

Anggota debut pertama, aku pernah melihatnya secara langsung. Lee Heeseung adalah orang yang berteriak pada Jay saat aku diculik oleh anak buah Tuan Park. Dia adalah teman karib Jay yang ikut membantunya dihari itu.

‘Jake.’

Jake, atau kata Jay si Aussie Boy. Jay pernah memberitahu kalau lelaki sebayanya itu juga ikut membantunya membebaskanku. Tapi sayang, aku tak melihat calon idol itu dihari itu.

‘Yang Jungwon.’

Lelaki berlesung pipi itu, aku pernah melihatnya menghajar para penjahat. Wajah menggemaskannya sungguh tak sebanding dengan kemampuan taekwondonya. Pantas saja Jay ikut membawanya menyelamatkanku meski usianya masih belia.

‘Park Sunghoon.’

Aku menjerit saat nama itu disebut. Park Sunghoon, seseorang yang hampir menyingkirkan Jay dari hatiku. Kata Jay, lelaki tampan itu juga ikut membantunya dihari itu. Tapi sungguh sayang sekali, aku tak melihatnya.

‘Jay.’

Lelaki it—

Tunggu.

JAY?!

Jay masuk debut line?!

Aku tahu itu!
Dia pasti akan debut melalui acara ini! Orang-orang ternyata tak buta!

Entah berapa kali aku berteriak kencang, mataku sampai berair sebab terharu akan mimpinya yang kini sudah didepan mata.

Jay-ku akan menjadi seorang idol!
Seluruh dunia harus tahu itu!

Air mataku semakin terjun saat dia berucap dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

‘Terimakasih kepada penggemar saya yang memberi saya kekuatan, mereka merupakan kekuatan pendorong dalam motivasi saya. Terimakasih banyak atas segalanya, Lunar!’

Dia tersenyum lalu membungkukan badannya.

Lunar, aku merindukannya mengucapkan panggilan itu.

Merindukannya mengucapkan panggilan itu hanya untuk memanggilku.

Namun kini, panggilan itu bukan lagi bersifat ‘hanya’. Tapi untuk semua.

Untuk semua penggemarnya diseluruh dunia sampai mereka berhasil menetapkan Jay diposisi kedua dalam debut line.

Selamat Lunar, sekarang aku iri kepada kalian yang menyebar diseluruh dunia.

Without Me ft. JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang