six

61 11 0
                                    

Luka yang ia dapat tiga minggu yang lalu sudah mulai memudar. Selama itu juga hari-hariku selalu diisi olehnya.

“Kau menunggu ada agensi yang meng-castingmu?”

Tanyaku sambil memakan snack di taman yang cukup ramai ini. Dia ada disebelah, duduk bersila menghadapku dan sesekali merebut chittos dari tanganku.

“Ya...? Tapi tidak juga.”

Aku menggelengkan kepala sambil menggumam ‘kau aneh’ padanya.

“Lalu kenapa masih diam ditempat? Cari agensi yang akan mengadakan audisi, Jay.”

Dia tak menggubris, kulihat dia sedang menopang dagu dengan tatapan tak terbaca yang mengarah padaku.

Gugup. Jantungku jadi lebih cepat berpacu sekarang. Dengan tangan yang sudah mendingin, kuarahkan keripik jagung yang kupegang kemulutnya.

Matanya mengerjap, lamunannya seketika buyar. Ia lalu melahap chittos ditanganku dan setelahnya menghembuskan napas.

“Lunarr... Aku bingung.” 

Katanya, lalu dia berbalik dan menjadikan pahaku sebagai bantalan kepalanya.

Jay, bukan kau saja yang bingung, setiap malam aku terus terjaga karena bingung dengan sikapmu yang selalu seperti sekarang.

Kau juga membingungkan. Sangat membingungkan.

Without Me ft. JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang