Assalamu'alaikum :3
huhuyy lagi encer otaknya :vHappy Reading...
Malam ini, adalah malam bulan purnama. Hari sedang keluar untuk mencari makan malam. Ia sedang malas memasak.
Sedangkan, Kanglim tengah mondar-mandir memikirkan sesuatu. Sedang menimbang-nimbang, harus keluar atau tetap didalam rumah?.
"Hari belum mengetahui tentangku walaupun aku sudah dengan jamblang memberitahu identitas ku" ucap Kanglim bingung.
"Aku takut dia menjauh dariku karna takut, tapi jika dia tak segera mengetahui nya..." Kanglim menggantungkan ucapannya.
Ceklek
Pintu rumah Hari terbuka dan menampakkan Hari yang sudah membawa beberapa bungkus makanan. Hari menuju dapur dan menyiapkan alat makan untuk makan malam.
Setelah selesai, ia pergi ke kamar Kanglim untuk memanggilnya. Namun Hari tak menemukan siapapun disana. "Kanglim" panggil nya, tentu saja tak ada yang menyahut.
Ia berpindah ke kamarnya sendiri, berpikir mungkin saja Kanglim ada disana. Namun nihil, ternyata dirumah tak ada seorangpun selain dirinya.
"Pergi kemana dia?" gumam Hari. "Mungkin dia keluar mencari sesuatu" ucap Hari lalu bersiap untuk makan malam. Tak peduli dimana manusia ganteng itu, perutnya sungguh sangat perih.
Tak berselang lama, makan malam Hari pun sudah selesai. Ia mencoba memastikan jika Kanglim sudah kembali. Sama saja, tak ada siapapun selain dirinya.
Hari mendesah lelah. Ia memasuki kamarnya lalu merebahkan tubuhnya di kasur sembari bermain ponsel.
Brak!
Hari terkejut bukan main, ia segera berlari keluar dari kamar. Hari mendapati jendela rumahnya pecah. "Apa-apaan ini" ucap Hari heran. "Untung saja aku sudah membeli rumah ini dua minggu yang lalu, jika tidak aku akan di marahi oleh ibu pemilik rumah kontrakan ini" Hari mengelus dada.
Grep
Hari kembali terkejut saat ketika tubuhnya ditarik kebelakang. Diseret dibawa ke dapur. Entah siapa yang menarik Hari.
Bukannya berusaha melepaskan, Hari malah diam mengikuti kemana arah seseorang yang menyeretnya itu. 'Hanya ke dapur" batin Hari masih tenang.
"Hey, kita bertemu lagi" ucap seorang wanita yang dikenal Hari dia adalah Jisu.
"Ji-Jisu? Kenapa kau disini?" tanya Hari, ia juga tak bisa bergerak karna ada seorang laki-laki dibelakangnya yang terus mengunci pergerakannya.
"Aku? Aku ingin bermain-main denganmu" ucap Jisu berjalan mendekat.
"Tunggu, a-apa yang ada di kepalamu?" tanya Hari lagi, ia baru sadar jika ada sesuatu diatas kepala Jisu.
"Dasar manusia, kau ini memang polos atau pura pura polos?" tanya Jisu balik. "Ini adalah telinga kebanggaan kami, telinga serigala" lanjutnya berbisik di telinga Hari.
"A-apa? Lalu apa hubungannya denganku?"
"Kau tau Kanglim bukan?" Hari mengangguk pelan. "Dia adalah cintaku, dia sama sepertiku. Manusia seperti mu, tak pantas untuknya" ucap Jisu mengelus pipi Hari dengan kuku tangan panjangnya. Tubuh Hari bergetar mendengar ucapan Jisu.
"Hari" suara itu membuat semua orang menoleh kompak termasuk laki-laki yang mengunci tubuh Hari. Dengan cepat laki-laki itu melepas tangan Hari yang sedari tadi ia pegang untuk mengunci tubuh Hari.
"Kau?!" Kanglim menatap laki-laki tadi. Kemudian beralih pada Hari.
"K-Kanglim kau?" Hari tak melanjutkan ucapannya. Namun Kanglim mengangguk, "iya,ini aku" ucap Kanglim lemah lembut.
Kanglim mendekati mereka, ia menghajar laki-laki yang menyentuh Hari. Ia juga menatap tajam Jisu, itu membuat Jisu takut.
Prang!
Perkelahian mereka belum selesai. Dengan liciknya laki-laki yang bersama Jisu tadi melukai leher Hari. Walaupun tak parah, tapi Kanglim nampak marah besar. Jisu dan juga laki-laki tadi pergi melarikan diri.
Tak memedulikan Jisu, Kanglim melihat Hari dan mendekat padanya. Hari berjalan mundur, ia takut dan masih tidak percaya."Maaf" ucap Kanglim. Hari semakin berjalan mundur. "Hari..." ucap Kanglim lemah.
Hari berhenti berjalan mundur, ia diam ditempat tanpa bergerak. Masih memandang wujud Kanglim dibawah bulan purnama saat ini. "Kanglim?" tanya Hari lirih.
"Iya ini aku" balas Kanglim masih berjalan mendekat. Tiga langkah, Kanglim sudah sangat dekat dengan Hari.
Hari menatap wajah Kanglim. "Aku tak tahu, ini mimpi atau bukan"
"Ini bukan mimpi"
"Ini benar telinga serigala?" tanya Hari mengelus lembut kepala Kanglim. Tentu saja Kanglim mengangguk.
"Pfftt" Hari tak kuat menahan tawa. "Kau terlihat seperti sedang cosplay"
Kanglim yang mendengar itu malah nampak cemberut, "aku tidak sedang cosplay"
"Pfft... Hahahaha" Hari tertawa dengan balasan Kanglim. "Aduh imutnyaaaa" ucap Hari mengacak rambut Kanglim.
"Maafkan aku, seharusnya aku melindungi mu dan tidak pergi" ucap Kanglim akhirnya.
Hari hanya tersenyum, "ayo tidur, aku sangat mengantuk"
Kanglim mengangguk meng-iya-kan.
TBC-!!!
Uyeyyy, pen double up tapi batre saya sekarat :)
Bubayyy sampe ketemu di part lanjutnyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]
Storie d'amore[S1 Lengkap] [S2 Lengkap] [Judul awal : My Love Is Werewolf] Hari adalah seorang petualang sekaligus pencinta misteri. Kali ini ia akan pergi ke suatu tempat yg dimana rumornya adalah tempat tinggal manusia serigala. Hari sudah lama menemukannya n...