Assalamu'alaikum
ketemu lagi maaa aiii :vHappy Reading...
"Aku pulang"
"Lama sekali, padahal kau bilang akan pulang lebih awal" protes Kanglim.
"Ututu, maaf yaa... Aku tadi diajak kak JunHee jalan² sebentar"
"Kenapa kau membawa kelinci?"
"Ahh, ini. Kak Junhee menitipkan kelincinya selama sehari padaku" jawab Hari sambil menutup pintu.
"Ck! Junhee pasti sengaja" gerutu Kanglim pelan. "Lalu? Dia akan tidur dimana?" tanya Kanglim bersedekap dan menyender ditembok.
"Dia bisa tidur di kamarku" jawab Hari melepas jaketnya. "Ah, aku akan memandikannya"
"Jangan!" ucap Kanglim keras, itu membuat Hari terkejut.
"Kenapa? Kak Junhee menyuruh ku merawatnya selam-"
"Dia kelinci jantan" potong Kanglim.
Hari melongo, ia bingung apa hubungannya jika kelinci ini jantan?. "Kenapa jika dia jantan?" tanya Hari mengedipkan matanya beberapa kali.
"Aku saja yang memandikan nya" ujar Kanglim tanpa membalas pertanyaan Hari. Ia lalu mengambil kelinci itu dan membawanya kedalam kamar mandi.
Kanglim meletakkan kelinci itu di dalam bak kecil membiarkan sang kelinci didalam air. "Jangan berani mandi dengan Hari!" sentak Kanglim. Kelinci itu justru menunduk seperti takut dengan Kanglim.
"Aku saja belum pernah mandi bersamanya" gumam Kanglim. "Dan, jangan tidur dikamarnya! Kau harus tidur di selimut depan pintu itu, apa namanya yaa...? Tidak tau! Intinya kau harus tidur disana tidak bersama Hari!" ujar Kanglim panjang.
Si kelinci hanya diam tak bergerak, ia hanya menunduk takut. Tak lama Kanglim membawa kelinci itu keluar dari kamar mandi. Si kelinci juga melompat dari gendongan Kanglim ke karpet depan pintu yg dimaksud Kanglim.
"Wahh, dia sangat penurut. Imutnyaaaa" puji Hari gemas dengan si kelinci.
Kanglim me-melototi kelinci itu. Seperti nya dia iri, kenapa si kelinci dan bukan dia yang dipuji?
"Ahh, sudah semakin malam. Aku akan mandi" ujar Hari lalu menghabiskan teh hangat yang ia seduh saat Kanglim memandikan kelinci mungil itu.
"Jangan melepas baju sembarangan!" ujar Kanglim tak senang.
Hari menatap Kanglim sebentar, "kenapa?" kedipan beberapa dari mata Hari membuat Kanglim gemas.
Tatapan Kanglim beralih di leher bawah milik Hari. Ia mendekat dan menunduk.
"K-kanglim!" teriak Hari memejamkan matanya. Kanglim menarik pita yang masih mengikat kerah baju Hari dengan menggigit nya.
Kanglim dan Hari saling menatap. Entah apa arti tatapan masing-masing dari mereka.
Tok.... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu terdengar, membuyarkan lamunan masing-masing dua makhluk dalam rumah ini.
"A-ah, a-ada tamu!" ucap Hari gagap. Lalu berlari pergi ke arah pintu.
Hari membuka pintu, ia melihat seorang pria lebih tinggi sedikit darinya. "Leon?"
Pria yang tak lain adalah Leon, mengangguk. "Kenapa kau kemari?" tanya Hari tanpa membuka pintu lebar.
"Aku hanya ingin berkun-"
"Siapa?" suara datar itu muncul tiba-tiba, suara Kanglim.
Kanglim dan Leon saling menatap. Hari menatap bergantian mereka, bingung apa yang harus ia katakan.
"Ahh,, emmm... Kanglim dia temanku" ujar Hari menunjuk Leon. "Dan Leon, dia-"
"Dia kekasihku" potong Kanglim memeluk Hari dari belakang. Hari tentu saja terkejut, "apa yg kau katakan?" tanya Hari lirih tanpa membuka lebar mulutnya.
Leon manggut-manggut, "Hari, pacarmu sangat posesif" tawa Leon keras.
Hari malu bukan main, tapi bersyukur dalam hati. Kanglim malah menatap sinis Leon. Sang empu langsung diam dan memberikan tepak makan "ketinggalan di cafe. Aku pergi yaa, dahhh Hari... Dah Kanglim" pamitnya laku ngacir memasuki mobil miliknya.
"Dahh terimaksih"
--
"Siapa dia?" tanya Kanglim setelah mereka berdua memasuki rumah.
"Rekan kerja" jawab Hari sembari bersiap untuk mandi.
"Jika dia melakukan sesuatu padamu katakan saja padaku!" ucap Kanglim tegas.
Hari menoleh menatap Kanglim, ia terkejut dan berakhir terkikik geli. Bagaimana tidak? Kanglim mengatakannya dengan wajah polos dan ekor yang entah sejak kapan keluar itu terkibas-kibas.
"Ahahaha" tawa Hari lepas karna tak bisa menahan nya.
Kanglim meneleng, "apa?" sungguh Kanglim nampak sangat imut dengan mata lebar sok polos.
"Bukan apa-apa" jawab Hari masih tertawa. "Iya! Aku akan mengatakan semuanya padamu"
"Kau? Belum mandi?" tanya Kanglim setelahnya. Hari mengangguk, "karnamu tadi!"
"Mau dilanjutkan?" tanya Kanglim enteng. Hari memicing karna sebal. Baru saja tadi Kanglim nampak polos, sekarang tidak lagi. Apa maksudnya ini?
Hari tak peduli, ia bergegas memasuki kamar mandi dan mengabaikan Kanglim. Hari ngambek karna pertanyaan Kanglim barusan. "Bodoh!" umpat Hari bergumam sendiri.
TBC-!!
Nahh, nggantung ngga? Kasi tau yaa, ga enak klo gantung :v
Awhokawhok
ehhh, tapi tadi ada notip yak? sebenarnya ini blm siap, blm selesai. Ehh pas aku makan bekal hpnya ku taruh di meja kok kepencet :)
jadii yaa gitu :vjanlup vomment nee <3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]
Romance[S1 Lengkap] [S2 Lengkap] [Judul awal : My Love Is Werewolf] Hari adalah seorang petualang sekaligus pencinta misteri. Kali ini ia akan pergi ke suatu tempat yg dimana rumornya adalah tempat tinggal manusia serigala. Hari sudah lama menemukannya n...