Chapter 8 :: Risih

381 42 16
                                    

Hewoo :3
Assalamualaikum :3
Saya Rindu :v
Awhokawhok,kuyy lahh ga usah berbacut :v

Happy Reading...

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu itu membuat sang penghuni rumah yang tak lain adalah Hari, dengan segera membuka nya.

"Selamat siang" sapa Hari setelah membuka pintu.

Wanita yang tadi mengetuk pintu rumah Hari tersenyum. "Siang" balasnya. "Aku Jisu!" Ucapnya dengan menjulurkan tangan memperkenalkan diri.

"Ah, aku Hari" Hari juga membalas uluran tangan Jisu.

"Apa benar, ada seorang laki-laki yang bernama Kanglim disini?" Tanya Jisu langsung.

Hari mengangguk, "iya benar. Ahh, silahkan masuk"

Hari dan juga Jisu berjalan ke arah ruang tamu. Jisu tanpa sopannya langsung duduk di sofa dengan kaki yang ia tumpu. Hari yang melihat itu berusaha untuk tetap biasa saja.

Tak lama, seorang lelaki yang tak lain adalah Kanglim mendekati mereka berdua.

"Kenapa kau kemari?" Tanya Kanglim tak senang dengan keberadaan Jisu.

Jisu dan Hari yang mendengar suara Kanglim menoleh kompak.

Hari ingin memperkenalkan mereka berdua, namun Jisu sudah membuka mulut lebih dulu.

"Kanglim" ucap Jisu lalu tersenyum.

"Oh, tadi aku mau memperkenalkan, tapi... yasudah, aku akan segera kembali" ucap Hari dan berdiri melenggang pergi menuju dapur.

Kanglim juga duduk disofa. Ia memandang tak suka pada Jisu. "Ada apa?"

"Aku hanya ingin berkunjung, aku merindukan mu" balas Jisu.

"Cih!" Kanglim berdecih. "Kenapa kau mengganggu ku?"

Jisu tersenyum remeh, "Aku sama sekali tidak mengganggumu"

"Ck! Katakan dengan jelas!" ujar Kanglim tegas.

Hari yang baru saja kembali dari dapur cukup terkejut dengan nada suara Kanglim. 'Ada yang aneh dengan mereka' batin Hari.

"Apa kau masih tidak peka? Aku menyukai mu, aku mencintaimu Kanglim" -Jisu.

Hari merasakan panas didadanya. 'Apa ini?' .

Brak!

Hari yang melamun tadi terlonjat kaget. Ia membelalakkan mata. 'Astaga, mengejutkan saja' ucapnya dalam hati. Ya, Kanglim menggebrak meja frustasi.

"Aku kan sudah bilang jika aku mencintaimu, kenapa kau kasar?" kata Jisu dengan nada manjanya.

Kanglim mendengus semakin kesal. Hari yang sedari tadi masih di belakang langsung menuju ke ruang tamu dan menghidangkan yang ia bawa di nampan. "Silahkan" ucapnya lalu tersenyum. "Aku akan keluar membeli sesuatu" pamit Hari.

Sebenarnya Hari tak ada rencana untuk keluar rumah, tapi entah kenapa ia tak tahan dengan keberadaan Jisu di rumahnya.

"Tidak!" ucap Kanglim. Hari yang sudah berada di ambang pintu menoleh. "Tunggu aku Hari, aku akan menemanimu"

"Tapi kan-" Hari ingin menolak, tapi terpotong cepat oleh Kanglim.

"Sudahlah, dia bukan siapa-siapa dan tidak penting bagiku" kata Kanglim seolah-olah dia menjelaskan kedudukan Jisu di dalam hidup nya.

"Ah, baiklah. Aku pergi dulu. Dahh Hari. Lain kali aku akan mengunjungi mu lagi" ucap Jisu lalu pergi lewat jendela.

"Tidak sopan sekali" gumam Hari melirik perginya Jisu.

"Mari" ajak Kanglim yang membuat Hari gelagapan. "Kemana?" tanya Hari.

"Tadi katanya mau beli sesuatu, kok sekarang tanya kemana" kata Kanglim, dan itu membuat Hari menyengir bingung.

"Ah, iya tadi kan-" ucapan Hari terpotong.

"Kau cemburu?" potong Kanglim singkat.

Hari gelagapan. Mulutnya tak bisa berkata. Pipinya juga memerah samar. "U-untuk apa a-aku cem-buru?!" ucap Hari cukup ngegas.

"Aduh imut sekali" ucap Kanglim gemas. Ia juga mencubit pipi Hari yang sempat memerah tadi.

"Sakit tau" protes Hari setelah Kanglim melepas cubitan di pipinya. "Asal cubit², emang pipi aku squishy?" Hari cemberut dan berlalu ke kamar.

Kanglim yang melihat itu semakin gemas, apalagi jika Hari cemberut seperti itu maka pipinya akan menggembung. "Gatal, pengen cubit pipinya" gumam Kanglim tersenyum sendiri.

"Hahhh, Jisu sepertinya akan sangat berbahaya" desah Kanglim mengingat kedatangan Jisu kemari, yang tak lain adalah mendapatkan dirinya.

"Aku berjanji Hari, aku akan menjagamu dari semua bahaya termasuk Jisu" ucapnya. "Hal seperti saat itu tidak akan terjadi kembali!" lanjutnya bergumam lirih.

TBC-!!

Maksih frens, janlup voment nyaa :)

My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang