Happy Reading...
----------"Kakak!"
Hari yang masih lelap dalam tidurnya itu, terkejut dengan suara itu. Dengan segera dirinya beranjak dan membuka pintu rumah. Maniknya yang masih setengah terbuka itu menangkap sesosok pria bertubuh tinggi sedikit gempal dengan lengan yang sedikit berotot. "Doori?!"
Ya, pria itu, yang tak lain adiknya, Doori. Langsung menyerobot masuk, tanpa memedulikan keadaan. Secara bersamaan, Kanglim baru saja keluar dari kamar mandi dan berniat untuk membangunkan Hari.
Dua makhluk itu saling tatap, hingga Doori menyeret kakaknya tadi yang masih nge-bug di pintu rumah.
"Aku jelasin!" sambar Hari yang sudah melalui sesi nge-bug nya. "Dia pacarku" ucap Hari singkat. Doori tentu saja menunggu, karena kakaknya bilang memberi 'penjelasan' bukan memberi 'pernyataan'. "Dia... Tinggal dirumah kakak, karena dia ga ada rumah".
"Ga ada rumah? Trs sebelum sama kakak, dia tinggal dimana?". Doori bertanya karena berpikir, aneh lelaki tampan seperti Kanglim tidak memiliki rumah.
Hari bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin dia mengatakan jika Kanglim tinggal di hutan. Tidak mungkin juga dia bilang jika Kanglim tinggal dijalan, karena Kanglim sendiri mempunyai mobil.
"Hutan" sahut Kanglim. Doori dan Hari menoleh kompak. 'Jangan jujur dong' batin Hari yang semakin bingung. "Hutan?" beo Doori. Kanglim mengangguki.
"Asal dia hutan?" tanya Doori pada kakaknya. Hari mengangguk ragu, "yaa,,, dia tinggal di hutan".
"Di hutan itu ada rumah, rumah itu milik nenek Kanglim, daripada ngga ada yang menghuni jadi Kanglim tinggal disana" jelas Hari ngawur. Sedikit lega setelah menemukan alasan yang cukup masuk akal baginya.
"Lalu,, kok bisa sama kakak gimana ceritanya" tanya Doori lagi.
"Aku dan Hari bertemu di sana, apa lagi?". Kali ini Kanglim yang berbicara. Hari manggut-manggut ambigu.
---
Masalah tentang Kanglim dan Doori tadi sudah selesai. Kini tiga makhluk hidup itu sedang menonton televisi bersama sembari memakan beberapa snack yang sempat Hari dan Kanglim beli di supermarket dua hari lalu.
Tapi, Doori nampak sedikit tidak suka dengan Kanglim. Lihat saja, sedari tadi Doori memandang Kanglim seperti musuh.
Ahh, malam ini adalah malam dimana sang bulan terlihat bundar, alias bulan purnama. Tanpa Kanglim sadari, perlahan ekor nya keluar.
"Wow, bulan disini terlihat sangat indah" Doori berucap sambil menatap langit dari jendela.
Kanglim dan Hari spontan menoleh, mata mereka melebar kompak. Mereka lupa jika malam ini adalah malam bulan puasa, ehh mksd nya purnama.
"Ah, aku lupa, aku harus ke kafe untuk membantu kak Junhee. Doori, kau pulanglah, karena Kanglim juga akan ikut denganku" ucap Hari mencoba mengusir adiknya. Hari takut, jika Doori tau tentang Kanglim, bahwa dia adalah manusia serigala. Itu tidak lucu!. yg lucu cuma author, angzhayyy. becanda tsay
"Aku disini sendirian juga tidak apa-apa" balas Doori.
"Enggak bisa, disini... Emmmm, ada hantu! Cepatlah kau pulang". Hari semakin panik ia tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Ekor dan telinga serigala Kanglim sudah muncul.
"Kakak menyembunyikan sesuatu ya?" ucap Doori tepat sasaran. "Apa itu?"
Hari menggeleng keras, "u-untuk apa aku menyembunyikan sesuatu dari mu?" tanya Hari masih panik.
"Dasar, kakak aneh"
Manik abu milik Doori tak sengaja menangkap sesuatu yang menonjol dikepala Kanglim. Telinga serigala Kanglim. "Itu apa? Kenapa kak Kanglim memakai bando?" .
Hari gelagapan, "ah, dia memang suka mengenakan yang seperti ini. Jadi aku tak heran", "itu juga salah satu daya tariknya" imbuh Hari.
"Coba aku pinjam" ucap Doori yang semakin membuat Hari panik. Tangan Doori juga sudah menyentuh telinga serigala Kanglim.
"Ah, ini tidak akan bisa lepas jika Kanglim tidak mengizinkan" ucap Hari mencari alasan.
"Seperti serigala" gumam Doori menebak. Tebakannya tepat sasaran.
"Sudahlah, kau pulang saja. Aku akan terlambat nanti" ucap Hari sambil berpura-pura bersiap pergi ke kafe.
Doori akhirnya menurut, ia juga segera bersiap pergi. Lalu pamit ke pada kakaknya, dan pulang.
Hari bernapas lega, untung saja Doori tidak mengetahui Kanglim yang sebenarnya. Walau kecurigaan nya tadi memang benar.
"Hah..... Untunglah" desah Hari. "Kenapa kau tidak mengatakan jika malam ini bulan purnama? Biasanya kau selalu mengingat kan ku"
Wajah Kanglim berubah menjadi seperti anak kecil yang dimarahi ibunya. "Aku lupa" ucapnya lirih.
"Untungnya tadi Doori tidak mengetahui nya, meski tebakannya selalu tepat sasaran" gerutu Hari.
"Hari"
"Apa?"
"Maaf, aku menyusahkan mu tadi" ucap Kanglim dengan komuk yang di imut-imut kan. "Aku lupa".
"Sudahlah, aku sudah mengantuk. Aku tidur dulu" ucap Hari dan beranjak ke kamar.
Kanglim hanya mengikuti gadis berambut coklat itu.
Tbc -!
alhamdulillah, akhirnyaa 😭
maaf bangettt 😭, baru bisa up😭🙏🏻oh yaa, HAPPY IED MUBAROK
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN.
MOHON MAAF LAHIR BATIN, AUTHOR PACAR IAN INI BANYAK SALAH SOALNYA🙏🏻😃
hikss telat😥
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]
Romance[S1 Lengkap] [S2 Lengkap] [Judul awal : My Love Is Werewolf] Hari adalah seorang petualang sekaligus pencinta misteri. Kali ini ia akan pergi ke suatu tempat yg dimana rumornya adalah tempat tinggal manusia serigala. Hari sudah lama menemukannya n...