Chapter 16 :: Tak Sadarkan Diri

352 38 2
                                    

Happy Reading...


"Hari!" Kanglim berteriak setelah melihat Hari tak sadarkan diri. Kilatan khawatir nampak di manik zamrud nya.

"Apa yang kau lakukan padanya?!" Kanglim beralih pada Jisu yang sudah berdiri tersenyum bangga di jendela itu.

"Aku hanya membuatnya tak sadarkan diri untuk sementara" Jisu membalas dengan santainya. Mungkin dirinya sedang senang hari ini.

"Hari... Sadarlahh" Kanglim terus berusaha menyadarkan Hari dengan menepuk-nepuk pipi nya.

"Dia akan sadar tenanglah"

"Tenang katamu?! Kau yang melakukannya tak ada rasa bersalah sama sekali!" ucap Kanglim berteriak kesal.

Kanglim beranjak mendekati Jisu, berniat hanya ingin mengancamnya agar tak main-main dengan dirinya dan juga Hari.

Namun, diluar dugaannya. Kanglim terbius karena jarum suntik yang menusuk lehernya. Ia tahu, Jisu pelakunya. Tubuhnya mulai melemah, "apa yang"

Jisu berbisik. "Seperti yang kukatakan tadi, aku hanya membuatnya tak sadarkan diri untuk sementara"

---

Mengerjap, menyesuaikan cahaya lampu kamar. Hari melihat Kanglim yang sudah tertidur di atas kasur. Sedangkan dirinya berada di lantai.

Pandangannya masih buram, namun senyuman tipis terukir di wajahnya. 'Imutnyaaa' batin Hari melihat Kanglim tidur disana.

Memegang kepalanya, merasa pusing dan mencoba duduk. "Kanglim!?" Hari berteriak. Setelah manik coklatnya tak sengaja menangkap Kanglim dengan seorang wanita.

"Ck! Menganggu saja!" decak wanita itu.

Kanglim yang mendengar namanya diteriaki seseorang mulai membuka matanya perlahan. Namun, Kanglim merasakan tubuhnya sedikit lemah. Tidak bisa bergerak.

Kanglim menatap langit-langit kamar yang ia tempati. Lalu menoleh secara perlahan. Kemudian ia mencoba untuk mendudukkan dirinya disana.

Setelah berhasil duduk, mata Kanglim mengedar. Menatap sekitar, seolah dirinya tak tahu ada dimana.

"Oh, sudah sadar" suara Jisu membuat Kanglim menoleh dan mengangguk perlahan.

Hari yang sedari tadi diam ditempatnya menatap Kanglim heran, merasa ada yang berbeda. Namun, Hari masih bisa tersenyum. "Kanglim!" panggil Hari senang.

Hari beranjak mendekati Kanglim. Namun, suara Jisu menghentikan langkahnya.

"Jangan bergerak Hari!"

Kanglim yang tadinya tak mengenali Hari, langsung mengingat siapakah Hari itu. Tubuhnya masih terasa kaku untuk digerakkan. Tapi ia tetap berusaha untuk berdiri.

"Kanglim, kau tau aku kan?" tanya Jisu memastikan jika Kanglim hanya mengingat nya saja. Tidak dengan Hari, bahkan kejadian sebelumnya.

Kanglim hanya diam tak menjawab. Ia juga masih tak bergerak ditempatnya.

"Hei! Apa yang terjadi denganya?" tanya Jisu pada temannya. Ya, Jisu tidak sendirian. Ia mengajak salah satu teman laki-laki nya dari hutan.

"Mungkin efek samping dari bunganya" jawab teman Jisu ragu-ragu. Jisu manggut-manggut. Ia kemudian duduk disamping Kanglim.

"Bunga?" beo Hari tak paham apa maksud dua manusia serigala beda kategori itu.

Tbc-!
woooo, kok bisa tubuh nha Kanglim kaku? Terus apa hubungannya sama bunga yang dibahas??
woooo, sy juga gatau😭😭. ngaur sayaa😭👏
bwt, janlup voment <3

My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang