Happy Reading...
"Kau mau pergi?"
Suara yang setiap hari terdengar di telinga gadis dengan rambut coklat yang ia kuncir. Suara Kanglim, membuatnya menoleh. Hari saat ini sedang memasukkan beberapa pakaian nya kedalam koper. Ada niatan untuk menginap dirumah orang tuanya.
"Iya, kau mau ikut?" tawar Hari masih sibuk dengan barang-barang yang akan dimasukkan dalam kopernya.
"Kemana?"
"Ke rumah orang tua ku. Aku akan menginap disana. Kau ikut tidak?"
"Tapi..." Kanglim sepertinya ragu untuk mengambil keputusan cepat. Biasanya ia akan menjawab saat itu juga. Tapi kali ini dirinya nampak berpikir terlebih dahulu.
Aneh bukan? Padahal Hari mengajaknya kerumah orang tuanya, bukan ke tempat berbahaya ataupun aneh lainnya.
"Kau mau ikut tidak?" Hari bertanya lagi, memastikan jawaban dari Kanglim.
"Entahlah" hanya itu yang keluar dari mulut Kanglim.
Hari berhenti melakukan kegiatan nya tadi. Tumben sekali Kanglim tak menjawab 'iya' atau jawaban lain yang begitu antusias. Pikir Hari.
"Kanglim, kau baik-baik saja?". Hari memutuskan bertanya.
Tak ada jawaban. Kanglim hanya duduk disofa dengan membungkuk. Ada yang mengganjal dipikirannya.
"Ada apa? Apa aku ada salah bicara?" tanya Hari yang mulai khawatir dengan sikap Kanglim. "Atau..."
Hari menggantungkan ucapannya.Kanglim menatap Hari, menunggu kelanjutan dari ucapannya. "Atau?"
"Bukan apa-apa. Sekarang kau mau ikut atau tidak?"
Lagi, Kanglim tak menjawab. Masih ada rasa ragu. Masih belum yakin untuk menjawab 'iya' dengan cepat seperti biasanya. Masih ada yang mengganjal dipikirannya.
"Ada apa denganmu? Kau tak biasanya seperti ini"
"Aku membuatmu khawatir ya?" ucap Kanglim diakhiri senyum garing.
Hari mengerutkan dahinya. Ia bingung dengan sikap Kanglim saat ini. Kemarin semua baik-baik saja. Tadi pagi juga tidak ada kejadian yang memungkinkan untuk bisa merubah sikap seseorang menjadi dingin dan ketus.
"Aku baik-baik saja, kau tak ada salah bicara. Jangan khawatir kan aku. Temui orang tuamu dan menginap lah beberapa hari seperti yang kau mau. Aku hanya akan disini, aku tak mau merusak harimu dengan orang tuamu" imbuh Kanglim panjang.
"Kau yakin? Biasanya kau akan—"
Belum selesai Hari berucap, Kanglim memotongnya.
"Jangan menyamakan diriku 'saat ini' dengan yang 'seperti biasanya', karna kami berbeda"Hari dibuat bingung, "maksudnya?"
Bukannya menjawab, Kanglim malah pergi meninggalkan Hari yang sedang menunggu penjelasan darinya. Pikirannya cukup kacau saat ini.
"Aku akan menunggu sampai kau mengatakan ikut denganku" ucap Hari keras sebelum Kanglim membuka pintu.
---
Jam dinding dirumah itu sudah menunjukkan pukul empat sore. Yang artinya, bus dengan tujuan ke desa wilayah rumah orang tua Hari sudah tak beroperasi lagi untuk hari ini.
Tiga jam sudah sejak Kanglim meninggalkan Hari tadi siang. Hingga saat ini dirinya belum kembali kerumah.
Hari juga, memutuskan untuk mengundur rencananya. Menunggu keputusan Kanglim untuk ikut dengannya kerumah orang tua.
"Sudah tiga jam berlalu, tapi Kanglim belum kembali. Ada apa ya?"
Hari dibuat bingung oleh manusia serigala itu. Tak biasanya Kanglim keluar terlalu lama seperti ini. "Ahh... Aku tidak tau" Hari frustasi.
Sedangkan, cwo yang sedari tadi ditunggu oleh Hari itu berkeliling tanpa tujuan. Ia tak tau jika Hari benar-benar menunggu nya.
Kaki cwo itu menendang batu kecil yang ada didepan nya dengan kasar. "Sepertinya tadi aku sedikit keterlaluan" gumamnya mengingat kejadian tadi siang.
"Aku tak tahu apa yang mengganjal dipikiranku ini, yang jelas ada rasa takut di dalamnya"
Tbc -!
hai hai haiiii... author paling imut balik setelah sekian menghilang :v.
maap nih ngilang tanpa kabar. ga sempet ngabarin, heheh
btw, ini masih ada yang baca gasiii:(
ragu banget lohh aku... tinggalin jejak dongg:(
janlup voment, oke?
bai baiii
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]
Romance[S1 Lengkap] [S2 Lengkap] [Judul awal : My Love Is Werewolf] Hari adalah seorang petualang sekaligus pencinta misteri. Kali ini ia akan pergi ke suatu tempat yg dimana rumornya adalah tempat tinggal manusia serigala. Hari sudah lama menemukannya n...