Chapter 4 :: Berangkat

513 62 11
                                    

Assalamu'alaikum, Riryi kembalii!!! Sebelum baca jangan lupa Vote yahhh!!
Kalo ada typo beritahu di kolom komentar!!
Kalo ada saran n kritik kirim pesan diDm yaww?!!!
Maaf jika ada kesalahan, kesamaan alur, waktu, tempat. Dll

Happy Reading..

Kring...

"Ahh sudah pagi!!" desah seorang gadis berambut coklat yg tak lain adalah Hari.

Hari beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah melakukan ritual mandinya, Hari keluar dan bersiap. Tak butuh waktu lama.

"Kenapa aku merasa ada yg aneh ya?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Apa aku telepon kak Junhee saja ya?"

Drttt... Drttt...

Ponsel Hari bergetar sebelum ia menelfon seseorang.

"Oh kak Junhee!! Halo kak?"

"Halo Hari!! Selamat pagi!" sapa Junhee dari seberang telepon.

"Pagi juga kak! Ada apa kak? Apa ada masalah?"

"Engga kok.. Gaada masalah. Hari kau sudah siap?"

"Ha? Ohh aku sudah siap kak. Aku akan segera pergi. Hanya tinggal menunggu bus datang"

"Ohh baiklah"

"Apa kakak mau ikut?"

"Hmm... Boleh juga!"

Mata Hari berbinar. "Benarkah? Tapi.. Apa kakak tidak sibuk?" tanya Hari mengantisipasi.

"Enggak kok. Anak² juga gaada dirumah. Katanya liburan"

"Apa kakak yakin? Aku rasa kakak-"

"Aku sangat yakin Hari..."

"Emm.. Baiklah aku tunggu di halte bus ya kak!"

"Iyaa..."

Tut!

Sambungan telepon terputus. Hari bersiap untuk berangkat.

---

"Kak Junhee!" panggil Hari. Kini Hari dan Junhee sudah berada di dalam bus menuju tempat yg akan mereka kunjungi.

Junhee menoleh. "Ada apa?" tanya nya selanjutnya.

"Emm... Kak! Aku tadi malam sebelum tidur, aku melihat sesuatu di balik jendela" jelas Hari.

Junhee menaikkan satu alisnya. "Sesuatu? Sesuatu apa?"

Hari menghendikkan bahu. "Aku juga tak tahu, saat itu hanya terlihat seperti siluet pria dengan tinggi sekitar 185 cm. Lalu saat aku berjalan mendekat ternyata tak ada siapa². Dan saat aku berniat untuk kembali tidur aku mendengar seseorang bergumam yg entah bergumam apa" jelas Hari lagi.

"Apa kau yakin Hari?" tanya Junhee memastikan.

"Aku tak yakin! Itu orang atau bukan, tapi aku takut jika dia bukan sejenis dengan kita. Mksdnya dia bukan manusia" -Hari.

Junhee tersenyum sembari mengelus lembut tangan Hari. "Tenanglah tak ada apa²!" ujarnya menenangkan. 'Berani juga kau menjenguknya' batin Junhee.

---

"Disini kah tempat nya?" tanya Hari. Ia ragu untuk berjalan lagi.

Hari dan Junhee telah sampai dihutan yg dikabarkan adanya manusia serigala.

"Ada apa Hari?" tanya Junhee khawatir.

"Gapapa kok kak! Langsung aja" Hari berusaha untuk memberanikan diri. Sebelumnya ia tak pernah seprti ini saat mencari misteri.

Namun kali ini perasaan berbeda muncul di benaknya. Ia tak tahu perasaan apa yg sedang mengelilingi otaknya.

---

Hari lelah. "Kak berhenti sebentar yaa.. Aku sangat lelah".

Junhee mengangguk. Ia mengedarkan pandangan. "Disana Hari!" ucap Junhee menunjuk sebuah batu didekat goa.

Hari menoleh ke arah yg ditunjuk Junhee. Akhirnya mereka duduk dibatu tadi.

"Ini kak! Minumlah" ucap Hari seraya memberikan sebotol air putih.

Junhee menerima botol itu. Ia membuka tutup botolnya dan meminum airnya.

"Goa ini...?" gumam Hari.

Junhee menoleh melihat goa dibelakang mereka. "Bagaimana jika kita masuk?" saran nya.

Hari memandang Junhee sebentar sebelum akhirnya mengangguk.

Hari dan Junhee berdiri. Mereka berjalan memasuki goa tadi.

Semakin dalam, semakin lembap, dan juga semakin gelap.

"Hari" panggil Junhee lirih. Ia menggandeng tangan Hari. "Kita kembali saja, aku rasa tak ada apa² disini"

Hari mangganguk. Akhirnya Junhee dan Hari berbalik menuju pintu goa tadi.

Tak lama mereka keluar. "Hah.." desah Hari. "Sebelumnya aku tak pernah merasa seperti ini ketika mencari misteri"

Junhee mengerutkan dahi. "Maksudmu?"

"Aku ta pernah merasa seperti ini ketika mencari misteri. Ketika aku mencari misteri aku selalu merasa bersemangat. Tapi tidak kali ini, rasanya sedari tadi seperti ada yg mengikutiku" jelas Hari panjang lebar.

Junhee mengangguk paham. Ia mengedarkan pandangan. Netranya berhenti mengedar kala menemukan sebuah objek siluet seorang pria. 'Ternyata kau yg mengikuti, pantas saja aku merasakan hawa bangsa kalian' batin Junhee. "Ayo Hari! Kita lanjutkan lagi"

Hari mengangguk. Mereka melanjutkan perjalanan.

TBC!!!

Katanya Junhee bohong sama Hari, kok dia malah ikut? Jadi gini, Cafenya punya suami dia. Tapi Hari ga tau tentang itu. Yg Hari tau cuman Junhee itu si rekan kerja yg sudah lebih lama darinya.

TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YAA!!
JANGAN LUPA VOMMENT-vote and koment!!

Assalamu'alaikum!!
SALAM DARI AUTHOR:Riryi

Bye!!

My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang