allooo
anw, warning
wkwk, pake warning segala
ngga kok, kalian jangan mikir ini ada adegan lapanbelascoret y guys
ini cuma penulisan ku berbeda, gatau knapa dan ngalir sendiri :))
mungkin kebawa sama cerita yang lain, hehehe (cerita buat proyek sekolah)
okeee, itu sajahHappy Reading....
---"Sial."
Gadis dengan manik coklat itu berkacak. Ia terus memperhatikan kalender didepannya. Jari dan mulutnya bergerak menghitung hari.
Btw, sudah dua hari mereka berdua—Kanglim dan Hari—disini.
"Aaarghhh." teriakannya terdengar frustasi. "Kenapa aku ngga ngitung hari dulu sih!" bingung gadis itu yang tak lain Hari.
"Ini gimana kalo Kanglim tiba-tiba jadi serigala kayak waktu itu."
Iya, gadis itu bingung plus takut. Takut jika Kanglim si manusia serigala yang menjabat sebagai kekasihnya itu berubah menjadi serigala. Kenapa? Malam ini adalah malam sang bulan berbentuk bulat sempurna. Bulan purnama.
"Kenapa?"
Hari terjengit, ia menoleh dan mendapati sang ayah berada disana. Ya,,, yang nanya tadi ayahnya.
"Ah, Ayah? Sejak kapan Ayah disitu?" tanya Hari was-was. Dia tuh takut kalo misalnya si bapak satu ini dengerin dirinya ngomong tadi.
"Dari tadi."
Hari panik, "duh gimana kalo ayah denger soal Kanglim?" ucapnya pelan. Menggigiti kuku ibu jarinya, Hari semakin gelisah.
"Kenapa?"
"Ngga apa-apa."
"Dasar bocah, dicariin sama mas pacar tuh." ujar sang ayah kemudian meninggalkan tempatnya. Meninggalkan Hari juga yang menatapnya kesal.
"Hari udah gede ya Yah! Bukan bocah lagi." teriak nya tak terima. Ya gimana mau terima, dia tuh udah gede bukan bocah lagi.
Cuma dibales cekikikan sih sama si bapak. Makin kesel deh.
Oke, tinggalkan si bapak. Mari berpindah ke cwo yang lagi dikhawatirin sama si tokoh utama—Choi Kanglim sang manusia serigala.
"Aku mencarimu." ucap Kanglim setelah menemukan yang dicarinya.
"Aku juga, ada yang ingin ku bicarakan denganmu." balas Hari lalu menarik kekasih manusia serigala-nya itu keluar rumah.
Kanglim yang ditarik cuma ngikut aja, toh dia ga ikut punya rumah.
Berhenti diteras rumah, Hari melepaskan lengan Kanglim dari genggaman nya kemudian menghadap kekasihnya itu.
Hari bingung ngomongnya gimana, takut takut kalo menyinggung hati si mas pacar. Dia cuma natap sambil berusaha ngerangkai kata-kata.
"Gimana nih bilangnya ke-kamu, susah amat." ucap Hari masih setia menatap Kanglim.
"Kenapa? Ada sesuatu?"
"Ada, tapi aku bingung ngomong nya gimana."
"Ga elite banget pacaran depan pintu, masuk kek."
Tau suara siapa? Siapa lagi kalo bukan si gembul yang sekarang udah upgrade alias tumbuh jadi cwo keren. Anjay
Hari dan Kanglim menoleh kompak. Matanya mendelik tajam pada sang adik. Sumpah ya, ini adiknya makin gede makin usil.
"Sejak kapan disitu?" ini Kanglim yang bertanya.
"Baru saja kak, tenang saja. Aku tak melihat kalian melakukan hal-hal luar nalarku. Ada beberapa juga yang masuk nalarku sih, heheheh."
Plis ya, ini Hari boleh gasih lempar pot taneman bunga milik emaknya ke Doori? Greget banget dia tuh.
Baru saja membuka mulut, ingin melemparkan kata-kata mutiara untuk sang adik. Hari kembali menutup mulutnya setelah melihat sang ibu yang berjalan membawa banyak tas belanja.
Hari berlari mendekati ibunya, berinisiatif membantu sang ibu membawa barang-barangnya. Begitu juga dengan Doori.
"Sejak kapan kau datang Nak?" tanya sang ibu basa basi.
"Baru saja. Aku tiba-tiba ingin berkunjung dan ternyata disini ada Kak Hari juga." balas Doori dan mendapat anggukan singkat dari sang ibu.
"Hah... Lihatlah mereka bertiga, jika sudah berkumpul dunia serasa sempit sekali. Bahkan aku saja terkadang tak dianggap." ucap ayah Hari yang entah sejak kapan berada di samping Kanglim.
Kanglim yang mendengar itu hanya tersenyum.
Tbc
hshs, mau tamat nih (◍•ᴗ•◍)
mau double up! tunggu ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]
Romance[S1 Lengkap] [S2 Lengkap] [Judul awal : My Love Is Werewolf] Hari adalah seorang petualang sekaligus pencinta misteri. Kali ini ia akan pergi ke suatu tempat yg dimana rumornya adalah tempat tinggal manusia serigala. Hari sudah lama menemukannya n...