Drama

4.2K 258 0
                                    

Dian berjalan sendri menyusuri koridor yang sudah lumayan ramai. Pagi ini terlihat cuacanya sangat cerah,begitupun dengan suasana hati Dian yang sedikit membaik pasalnya saat dirumah tadi tumben tumbennya Axel tak membuat masalah pada dirinya.Namun semuanya kacau saat..

Bruk.

"Anjing!"Maki Dian saat tiba tiba seseorang menabraknya dari arah belakang,yang membuat Dian merasakan panas pada punggungnya karna sesuatu yang dibawa oleh orang itu.

"Lo punya mata ngk sih,kalo jalan tuh liat liat!"Bentak Dian pada orang itu yang sudah terduduk dilantai.Dia yang menabrak Dian eh dia juga yang jatuh,aneh sangat drama sekali orang ini.

Disaat orang tersebut mendongakkan kepalanya Dian tambah dibuat kesal karna ternyata dia adalah Maya.Maya sudah berurai air mata,sangat cengeng padahal ini kesalahannya kenapa dia pula yang menangis.

"M-maafin A-aku Di-"

"Lo pake mata ngk sih kalo jalan,punggung gua panas nih kena teh anget lo!"Bentak Dian lagi memotong kalimat Maya.Maya semakin menangis karna bentakan dari Dian.Benar benar ratu drama,padahal Dian yang seharusnya menangis karna punggungnya saat ini terasa panas dan bajunya juga kotor terkena tumpahan teh itu.

"A-aku ngak s-senga-"

"MAYA!"teriak seseorang dari arah kejauhan,membuat semua orang menoleh kearahnya.Ya kalian tau lah dia siapa,pangeran berkuda yang ingin menyelamatkan tuan putrinya dari terkaman binatang buas.Dia Raksa.

"Lo ngkpapa?"Tanya Raksa kepada Maya.Ayolah,disini yang jadi korban itu Dian tapi kenapa Maya yang malah ditanya?

"I-iya aku ngkpapa"Jawab Maya dengan suara bergetar.

"Lo lagi!Gua udah mulai percaya loh Di kalo lo mau berubah,tapi liat kelakuan lo yang kayak begini jadi buat gua ngk yakin.Mau lo apa sih Di? Maya ngk ada salah apa apa kan sama lo?"Ujar Raksa dan lagi lagi menuduh Dian,padahal kan kalian tau sendiri kalo itu bukan perbuatan Dian.Kini semua orang telah mengelilingi mereka.

"Cewek lo tuh yang nabrak gua"Balas Dian menatap sinis Maya.Dian mencoba membela diri karna sekarang posisinya sebagai pelaku,padahal kan dia yang jadi korban.

Raksa menatap kearah Maya meminta penjelasan dari cewek itu.

"A-aku hiks n-ngk se-sengaja hiks" Ujar Maya tersedu sedu.Dian paling malas dengan drama seperti ini,apalagi melihat Maya yang seoalh olah menjadi korban.

"Tau kan siapa yang salah?makanya jangan asal nuduh"Sinis Dian kemudian beranjak dari sana.Raksa menatap kepergian Dian tanpa rasa bersalah,padahal dia sudah menuduh cewek itu sembarangan.

"Lo ngkpapa?"Tanya Raksa pada Maya dan diangguki oleh cewek itu.Raksa membantu Maya berdiri dan akhirnya mengantarkan Maya ke kelas.

Di toilet,Dian berusaha membersihkan seragamnya yang terkena teh panas tadi.Punggungnya ia rasa sudah memerah sekarang tapi yang terpenting dulu seragamnya,karna ia merasa lengket jadi tidak enak dipakai.Setelah selesai dengan kegiatannya Dian pun keluar dari toilet.Bajunya sedikit basah pada bagian punggung,tapi tak apa lah yang penting tidak lengket lagi seperti tadi.

Baru saja tadi ia berpikir paginya kali ini berjalan dengan baik namun Maya malah merusaknya.Kini Dian sangat kesal dengan protagonis wanita itu.

Ditengah lamunan Dian seseorang tiba tiba melempar sebuah benda yang diketahui adalah jaket kearahnya dan langsung ditangkap cepat oleh Dian.

"Pake,punggung lo keliatan"Kata orang itu dingin dan itu membuat Dian langsung menutupi punggungnya.Liam,orang itu adalah Liam.Setelah mengatakan kalimat itu Liam langsung pergi dari sana.Dian hanya menatap Liam heran.Tapi mungkin untuk saat ini ia harus memakai jaket dari Liam sampai bajunya mengering,karna kalo tidak bisa saja kan laki laki bejat diluar sana menjadikan Dian sebagai tontonan mereka,Dian tak mau hal itu terjadi.

~~~

"Beneran Di tadi tu si cupu tumpahin lo teh anget?"Tanya Leni yang diangguki oleh Dian.Kini Dian,Leni dan Dira sedang berada di kelas mereka dikarenakan guru yang mengakar tak masuk kelas jadi kini kelas mereka free.

"Anjing!kalo gua ngeliat,abis tuh cewek sama gua"Celetuk Dira dengan wajah kesalnya.

"Lo ngk niat balas dia gitu Di?"Tanya Leni lagi.

"Ngk ah,buang buang waktu tau ngak" Balas Dian.

"Tapi gua berasa gedeg sendiri sama tu cewek,jelas banget ppb nya"Ujar Dira masih dengan wajah kesal.

"Udahlah ngapain juga bahas dia,semuanya udah berlalu juga"Balas Dian bijak.

"Kagum banget gua ama lo Di,lo benar benar udah berubah"Kata Leni menatap kagum Dian.

"Biasa aja kalo lo natap gua"Ujar Dian.  Mungkin saja kalo Dian yang asli akan membalas perbuatan Maya padanya,namun tidak dengan Jessy yang berada situbuh Dian sekarang ia akan memilih bodo amat untuk hal yang dianggapnya tak penting.

"Eh eh,kalian udah pada liat grup sekolah ngak?"Kini Dira yang angkat suara sambil memperhatihan ponsel miliknya."Katanya ada pertandingan futsal antar sekolah gitu"sambungnya lagi.

"Seriusan,mana mana coba liat"Balas Leni sambil menarik ponsel milik Dira.

"SMA Dewangga akan mengadakan pertandingan futsal dengan SMA Nirwana pada hari sabtu pukul 08.00 s/d selesai.Diharapkan para siswa dari kedua sekolah dapat memeriahkan pertandingan ini" Kata Leni lagi sambil membaca pesan teks yang ada di ponsel Dira.

"Wah wah,akhirnya para cogan berkumpul!"seru Dira heboh membuat semua pasang mata menatap kearahnya.

"Ngk sabar banget gua nunggu hari sabtu"Celetuk Leni dengan senyum gembira.Dian?kalian tanya bagaimana ekspresi Dian?Ya,dia hanya bersikap tak acuh dengan hal seperti itu.Malahan dia berencana untuk libur sekolah karna tak suka keramaian.Mungkin berbeda dengan Dian yang asli,namun tidak dengan Dian yang sekarang.

"Di lo ngk senang?"Tanya Dira yang memperhatikan Dian yang sejak tadi hanya diam.

"Biasa aja"Jawabnya singkat kemudian menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya dan menutup mata berusaha untuk tidur.

"Ni anak emang berubah drastis"Ujar Dira menatap Leni.

"Iya,mungkin waktu kecelakaan  kepalanya kepentok aspal jiwa kalemnya bangkit menenggelamkan jiwa bar barnya"Balas Leni ngaur dan akhirnya mendapatkan toyoran dari Dira.

"Ya iyalah kepentok aspal,dimana mana yang namanya kecelakaan itu pasti berurusannya sama aspal,kalo sama kasur itu namanya ketiduran" Celetuk Dira.

Dian yang hanya mendengarkan perkataan kedua sahabatnya itupun  dalam diam hanya tersenyum kecil.

'beruntung banget lo Di punya sahabat kayak mereka' batin Dian.Yang kemudian dia berhasil terlelap.

guys thank you banget udah lanjut sampai sini.

kasih komen ya karna masih banyak kekurangan..

HAPPY NEW YEAR SEMUA

Out Of MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang