"Dian!"Teriak seseorang dipintu kelas membuat Dian yg hampir memejamkan mata kembali tersentak.
"Di,lo harus liat ini"Kata Dira rusuh dengan sembari menyodorkan hp nya ke Dian.
Dian yang melihat itu merespon malas.Tak menyangka dirinya bisa seperti artis saat ini.Sebuah foto menampilkan dirinya yang tengah berdebat kecil dengan Alden kemarin. Siapa gerangan orang yang berniat menguntitnya?.
"Di lo benar benar pacaran sama dia?" Tanya Dira menunjuk foto di hp nya.
"Ngk,lo percaya sama gosip murahan itu?"Jawab Dian.
"Tapi ini..Lo ah main rahasia rahasiaan ama gua,jadi males"Ujar gadis itu memanyunkan bibirnya kedepan.
"Iya iya jadi kemarin....
flasback on
"Apa benar ngk ada kesempatan?Lo boleh kok jadiin gua bahan balas dendam terhadap mantan tunangan lo itu"kata cowok itu berujar sedih.
"Kasih gua satu alasan yg spesifik kenapa lo tiba tiba gini"Ucap Dian akhirnya.
"Karna gua suka sama lo"Jawab Alden santai.
"Suka?ngk mungkin secepat itu,kita kan baru beberapa kali ketemu" Balas Dian.
"Ngk mungkin gimana,lima menit aja lo natap mata orang ada kemungkinan besar lo bisa suka sama dia"Jelas Alden.
"Tapi maaf sebelumnya,gua ngk bisa nerima lo sebagai pacar"Putus Dian akhirnya.Alden yang mendengar penuturan itu tertunduk sedih.
"Kita bisa temenan"Sambungnya.
Dilihatnya wajah Alden yang memurung.Cowok itu tampak berharap jika Dian akan mengubah pikirannya,namun nihil terjadi.Jelas saja itu tak berpengaruh bagi Dian,kasian sih tapi ngk mungkin kan dia terima secepat itu.
"Yaudah kalo ngk mau temenan"Ujar Dian sekali lagi,spontan mendapat respon cepat dari Alden.
"E-eh siapa juga bilang ngk mau"Jawab cowok itu sembari menggelengkan kepalanya.
Flasback off
Jelasnya panjang lebar pada Dira.
"Apa!Dia bener nembak lo Di?"Tanya Dira.Dian hanya mengangguk sebagai pertanda jawaban.
"Lo tolak?"Tanya gadis itu lagi.Dan Dian mengangguk lagi sebagai pertanda jawaban.
"Gila kenapa lo tolak,itu kesempatan emas buat lo buktiin kalo ngk cuma Raksa cowok yg bikin lo luluh dan lo juga bisa bikin tu cowok nyesel udah sia siain lo.Lagian dia juga ngk kalah jauh dari Raksa,ya walaupun sih Raksa emang ngk ada tandingan"Tutur Dira panjang lebar.
"Lo kali yg gila,yakali anak orang gua jadiin bahan balas dendam,pikiran gua ngk sepicik lo ya Dir"Balas Dian. Ya habisnya orang didepannya ini mengada ada.
"Iyaa juga sih,eh tapi aneh ngk sih dia tiba tiba nembak gitu?"Tanya cewek itu,kemudian mendapat anggukan dari Dian.
"Emang aneh"Balas Dian melanjutkan tidurnya,sebelum.Namun tak selang beberapa lama guru geografi yang mengajar dikelasnyapun masuk membuat gadis itu menggeram kesal karna harus kembali terbangun dari tidurnya.
~~~
Kantin yang cukup padat membuat Dian mengurungkan niatnya untuk pergi kesana,daripada berdesak desakan ia lebih memilih untuk menahan lapar dan berbelok arah ketaman belakang sekolah.
Jelas saja hanya sendiri,karna Leni dan Dira lebih memilih untuk tetap berada disana.
Sepi.Itulah suasana saat ini,tentu saja karna sebagian murid lebih memilih untuk mengisi perut mereka.Dengan sebuah novel yang berada ditangannya yang sempat ia pinjam sebelum ketempat itu,Dian mendudukan dirinya di salah satu bangku kayu yang cukup usang disana.Ia ingat,terakhir kali kesini saat ia bertengkar dengan Maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of Mind
FanfictionJessyca Anindiya,seorang gadis yatim piatu yang memiliki sifat cuek,jutek,dan tak peduli pada lingkungannya.Namun dibalik sikapnya itu ia termasuk murid favorit yang selalu mendapatkan juara kelas,bahkan ia sering menjadi perwakilan sekolah dalam me...