Berubah

5.2K 341 1
                                    

Bel istirahat telah berbunyi,semua murid berhamburan kekantin begitupun Dian dan kedua sahabatnya.

"Aduh,udah penuh nih"keluh Leni sambil memegangi perutnya yang terasa lapar.

"Itu tuh,ditempat Raksa masih ada yang kosong"Tunjuk Dira kearah dimana meja Raksa yang berisikan Raksa dkk.

"Yuk Di"Ajak Dira,dan tanpa persetujuan Dian pun dia menarik tangan Dian.Sesampainya di meja Raksa dkk Dira pun meminta izin untuk duduk.

"Kita boleh gabung ngk?"Tanya Dira dengan muka memeles.

"Duduk aja apa sih yang ngk buat Dira"Goda Deon,salah satu anggota inti dari geng black hold.

"Yuk Di duduk"Ajak Leni yang sudah mulai duduk.Dian hanya diam dan ikut duduk,itu bukan kemauannya tetapi kemauan sahabat sahabatnya dan dia tak boleh egois.

"Ngapain lo izinin sih,palingan dia mau buat kacau lagi".Celetuk seseorang menatap sinis kearah Dian.

"Ayolah boss lo jangan gitu,lagian bangku lain juga udah penuh"Jawab Dahlan,yang merupakan anggota inti black hold juga.

"Iyaa Sa,kasian mereka"Ujar Beni juga anggota inti black hold.

"Terserah,gua cuma ngk mau makan gua keganggu"Balas Raksa lagi menatap sinis kearah Dian.

Dian daritadi hanya diam.Kalo bukan karna sahabatnya ia juga tak sudi duduk disini.

Kita cerita sedikit tentang black hold.Genk ini dipimpin oleh Raksa,kalian pasti sudah tau siapa dia.Wakilnya Liam si cowok dingin yang tadi hanya memperhatikan perdebatan para sahabatnya,tak berniat menolong ataupun mengusir Dian.Hanya dengan Liam lah Dian tak pernah berinteraksi,dinovel Liam diceritakan menjadi seccond lead karna ia juga mencintai Maya,namun Maya lebih memilih Raksa.Kasian sekali padahal Liam ganteng banget.Deon anggota inti genk black hold,cowok petakilan yang mempunyai cewek sana sini.Yap dia adalah play boy,dia sangat menggunakan wajah tampannya itu dengan baik.Dahlan anggota inti,cowok yang sikapnya 11 12 dengan Deon,cuma Dahlan tak mempunyai mantan sebanyak Deon.
Beni anggota inti,mungkin dari Deon dan Dahlan Benilah yang sedikit waras,karna katanya ia lumayan setia pada cewek.Oh ya satu lagi,Axel anggota inti,yap saudara laki laki Dian itu juga merupakan anggota dari black hold.Oke sekian dulu perkenalannya.

"Ngapain sih lo izinin hama ini duduk disini"Celetuk Axel yang baru saja datang.

Sedah cukup kesabaran Dian sudah habis.Dian mengebrak keras meja dan berdiri pergi dari tempat itu.Bodo amat seisi kantin melihatnya aneh.

"Dian kamu jangan pergi!"Teriak seseorang,yap kalian tau itu adalah teriakan dari protagonis wanitanya Maya.

"Udah telat anjing!"gumam Dian kesal.

~~~

"Kesal banget anjing si Maya sok baik"Ucap Dira,dengan wajah kesalnya.

"Sumpah deh tu orang caper banget ke Raksa"Lanjut Leni,dengan wajah kesal juga.Dian memperhatikan kedua sahabatnya tanoa berniat ikut menimbrung.Sambil memakan kentang goreng yang ia pesan memalui gofood tadi.Yap sehabisa dari kantin ia langsung memesan gofood kemudian membawanya ke rooftop diikuti kedua sahabatnya ini.

"Di kok lo diam aja sih?"Tanya Dira yang bingung melihat Dian hanya diam,biasanya ia akan membuat rencana untuk membalas Maya.

"Lagi males ngomong"Jawabnya singkat.

"Sumpah,lo aneh deh Di,gua perhatiin sejak keluar dari rumah sakit sikap lo berubah drastis"Celetuk Leni menatap heran kearah Dian.

"Eh iya gua juga baru nyadar tadi,Dian lebih keliatan cuek dan bodo amat,dan satu lagi lo kok ngk nemplok tadi ama si Raksa biasanya kan lo kalo udah liat dia selalu nemplok mulu?"sambung Dira meng iyakan ucapan Leni.

"Iyaa dan sehari ini kita juga ngk ada bully si cengeng itu"Kata Leni."Gua tau!Atau sejak kecelakaan saat itu Dian kepalanya terbentur dan jadi baik?Benar kan?jujur lo!"Sambung Leni asal.Jawaban dari pertanyaan itu hanya satu,karna dia bukan Dian dia Jessy.

"Gua capek aja merjuangin orang yang bahkan nganggep gua juga ngk.Walaupun gua tunangannya tapi dia lebih milih buat mesra mesra sama cewek lain.Sakit tau liatnya,dan gua juga udh capek jadi Dian yang jahat.Gua pengen berubah,gua ngk mau bully orang lagi karna Raksa.Tapi kalo orang itu macam macam sama gua ataupun sahabat sahabat gua,siap siap aja"Jelas Dian.Kedua sahabatnya pun melongo mendengar penjelasan Dian.Mereka benar benar tak percaya Dian beruhah.

"I-ini beneran Dian sahabat gua kan?"Tanya Leni masih tak percaya. Dian mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Akhirnya Leni,do'a kita terkabul.Dian akhirnya lo sadar cowok kayak Raksa itu emang ngk pantes buat lo."Heboh Dira.Kemudian ketiga sahabat itu pun saling berpelukan.

'maafin gua Dira,Leni gua ngk bermaksud buat bohongin kalian'

~~~

Bel pulang berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas.Tak terkecuali Dian dan dua sahabatnya.

"guys gua duluan ya soalnya Dino udah jemput"Kata Dira.Yap dinovel dijelaskan kalau Dira memiliki pacar bernama Dino.Dan Dian tau kalo Dino itu tak baik untuk Dira,tunggu saja saat mainnya Dian akan bongkar kebusukan Dino.

"Iye tau yang udah punya pacar,ya ngk Di?"Celetuk Leni menyenggol lengan Dian,Dian hanya tersenyum menanggapinya.

"Makanya cari pacar,oke kalo gitu gua cabut ya bye".Dira melangkah sambil melambaikan tangannya kearah Dian dan Leni.

"Di lo mau langsung pulang?"tanya Leni ditengah perjalanan mereka menuju parkir.

"Kayaknya gua mesti ke toko buku dulu deh"Jawab Dian.

"Gila,besar juga ya perubahan lo,biasanya kan lo paling anti sama yang namanya buku"Kagum Leni.

"Ya iyalah kalo berubah itu ngk boleh setengah setengah".Jawab Dian dengan senyum lebar.

Di arah berlawanan Dian melihat Raksa bersama temannya dan jangan lupakan Maya juga.Dian sangat malas berpapasan dengan mereka,tapi jika menghindarpun sudah terlambat karna jaraknya sudah terlanjur dekat.

Dian mencoba acuh pada mereka terutama Raksa yang ia rasa melihat kearahnya.Dian hampir berhasil melaluinya namun..

"Argh!"Seru seseorang yang mampu membuat kangkah Dian dan Lani terhenti.

"Lo ngkpapa?"Tanya Raksa kepada cewek yang kinu sudah terduduk dilantai.Tau lah kalian siapa dia.

Dian yang merasa itu bukan hal pentingpun berniat melanjutkan langkahnya namun lagi lagi teriakan seseorang membuatnya mengurungkan niatnya.

"Lo bisa ngak sih sehari aja ngk ganggu Maya?"Tanya orang itu kesal kearah Dian.

"Maksudnya?"Tanya Dian bingung.Karna menurutnya hari ini ia tak menyentuh Maya sedikitpun.

"Jangan pura pura ngk tau lo,lo kan yang dorong Maya?"Tuduh cowok itu yang kini sudah jelas bagi Dian apa permasalahannya.Memang Maya tepat disamping Dian saat kejadian itu tapi demi apapun Dian sama sekali tak menyentuh gadia itu.

"Kalo ngomong tuh dipikir dulu,jangan asal tuduh"Jawab Dian menatap tajam Raksa.Semua orang yg ada disana tak terkecuali Raksa kaget melihat tatapan Dian pada Raksa.Ini pertama kalinya bagi mereka melihat Dian menatap tajam Raksa.

Dian kemudian berjalan kearah Maya yang sudah menunduk takut.Tanpa ba bi bu Dian mendorong Maya kuat hingga membuatnya jatuh lagi kelantai.Mengapa Dian melakukannya?Ya karna daripada mendapat tuduhan saja lebih baik ia melakukannya sekalian kan?

"Argh s..sakit hiks".Maya yang sudah terduduk dilantai sambil memegangi siku tangannya yang terbentut keras akibat dorongan kuat dari Dian.

"Kalo yang itu baru gua yang lakuin" Katanya dingin kearah Raksa sambil berjalan pergi bersama Leni meninggalkan Raksa dkk.

"Gila keren banget si Dian"Celetuk Dion heboh.

"Dian berubah".Semua orang melirik kearah Liam.Kenapa tiba tiba es batu ini berujar begitu.Dan jarang jarangnya si Liam ikut campur urusan Reksa dengan Dian.

"Bener kata Liam,dia berubah.Buktinya dia ngak nempel nempel lagi sama lo"Kata Beni meng iya kan.

"Halah palingan cuma buat caper"Ujar Axel.Sementara Raksa masih bergelut dengan pikirannya sendiri,dia juga merasakan perubahan Dian,tapi....

Out Of MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang