chapter 16

4.9K 538 110
                                    

Yeri tengah sibuk menuliskan agenda kegiatan sang atasannya pada sebuah note.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu ruang kerjanya yang berderit terbuka. Sontak saja iapun mendongak mendapati sosok wanita cantik dengan pakaian yang cukup formal berjalan menghampirinya.

"A-ah.. Nyonya Naeun?". Ucapnya tergugu karena kedatangan si wanita Lee tersebut.

Refleks, iapun beranjak dari duduknya. Membungkuk dengan sopan menghormati istri sang atasan.

" Maaf sebelumnya Nyonya, apa yang membawamu datang kemari? Apa kau ingin bertemu dengan Sajangnim? Tapi kebetulan dia sedang ada pertemuan personal dengan Presdir dari Hanguk Group".

Naeun hanya menggeleng pelan sebelum mengambil duduk disebuah kursi. "Aku kemari ingin bertemu denganmu nona Kim. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Duduklah..".

Setelahnya, Yeripun kembali duduk ditempatnya.

"Memangnya apa yang ingin Nyonya tanyakan?".

Naeun lantas menghela nafasnya perlahan sembari menatap lekat sosok wanita dihadapannya itu.

"Aku hanya ingin bertanya perihal suamiku".

Sontak Yeri tersentak mendengarnya. Ada apa sebenarnya? Kenapa tiba tiba saja Naeun ingin bertanya soal si pria Park itu padanya?

" Apa sekarang ini pekerjaan di kantor sangat banyak? Akhir akhir ini suamiku sering melembur dan memilih pulang ke apartementnya".

Si wanita Kim itu tampak mengeryitkan keningnya bingung. "Tidak Nyonya. Kami selalu pulang seperti jam biasanya. Begitupula dengan Sajangnim".

Naeun lantas memejamkan matanya sejenak begitu mendengar secara langsung kebohongan suaminya itu.

" Nyonya.. Maaf jika aku lancang sebelumnya tapi, apa kau sedang menaruh curiga pada Sajangnim?". Ucap Yeri dengan sedikit ragu.

"Anggap saja begitu". Sahut Naeun sembari mengusak surainya ke belakang.

" Aku tidak tahu sejak kapan dia mulai berbohong padaku. Sebenarnya aku tak pernah menaruh curiga apapun padanya. Aku sangat mempercayainya dibandingkan orang lain..". Naeun menjeda sejenak kalimatnya hanya untuk menghembuskan nafasnya yang terasa begitu berat.

"Namun semenjak hari itu, hari dimana untuk yang pertama kalinya aku mulai meragukannya. Apa kau tahu nona Kim? Aku pernah mencium aroma parfum lain dibajunya. Saat itu hatiku tak karuan namun aku tetap mencoba untuk meyakinkan diriku sendiri untuk tetap berpikiran jernih karena aku sangat yakin jika suamiku tak akan mungkin melakukan hal hal yang terlintas dalam pikiranku.".

"Tapi kemudian, hatiku kembali dibuat terguncang begitu putraku bercerita jika saat kami merayakan pesta di Jeju, saat itu dia melihat suamiku bersama seseorang. Dan yang lebih menyakitkannya lagi, putraku melihat suamiku dan orang itu berciuman. Aku sangat terkejut. Aku tak bisa lagi untuk berpikiran jernih seperti dulu. Ini sangat membebaniku. Maka dari itu aku berusaha untuk menceritahu sendiri kebenarannya. Aku sangat berharap jika semua ini tidaklah benar..".

Sementara itu Yeri yang mendengarkan curahan hati si wanita Lee hanya dapat membungkam mulutnya tak percaya. Oh.. Astaga, apa sudah sejauh itu Jay melakukan pengkhianatan terhadap istrinya sendiri?

"Aku tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan Jay didepanmu, nona Kim. Aku hanya ingin mengutarakan isi hatiku karena kau satu satunya orang terdekat yang kukenal dengan baik. Kau yang selama ini bekerja pada Jay tentunya kau orang yang akan selalu mengetahui apapun tentangnya selama dikantor. Maka dari itu aku ingin bertemu denganmu".

lacuna | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang