chapter 4

11K 835 254
                                        

Notes : cerita masa lalunya Jungwon ini baru detailnya aja ya. Selebihnya mungkin buat chapter nanti😊

part awal yang pake italic / tulisan cetak miring itu artinya flashback yaa hehe

tw // mpreg.






**



Sore itu, Jungwon terduduk diatas sebuah ranjang tidur miliknya. Seutas senyuman pun terus terukir diwajah cantiknya tanpa bisa ia tahan. Dalam benaknya, ia sudah menyiapkan rencana kejutan untuk sang kekasih yang hendak mengunjunginya dalam beberapa menit lagi.

Krieet.

Terdengar suara pintu kamar yang terbuka. Jungwon lantas menoleh dan mengulum senyuman setelah mendapati sosok pria dengan balutan jas khas kantorannya itu berdiri diambang pintu.

"Ternyata kau disini. Aku pikir kau pergi dari rumah tanpa mengunci pintu". Ucapnya sembari menghampiri si manis yang masih setia di posisinya.

" Jay-ah, mendekatlah. Aku punya kejutan untukmu!".

Itu benar, pria itu adalah Jay. Pria berkepala tiga yang telah beristri dan beranak satu itu diam diam menjalin hubungan gelap dengan seorang pemuda manis yang tanpa sengaja ia temui saat pergi ke sebuah klub malam di kawasan Gangnam.

"Kejutan?". Sahutnya sembari melepas jas kerjanya dan melemparnya secara asal.

Jungwon pun mengangguk lantas mengambil sebuah benda dari balik laci yang terdapat disamping tempat tidurnya. Sembari menahan rasa bahagianya, iapun menyodorkan benda putih berbentuk batang itu kehadapan si pria Park.

" A-apa ini?". Tanyanya dengan sedikit gugup dan mengambil benda tersebut dari tangan si manis. Sebenarnya Jay tahu, hanya saja... entah mengapa dirinya seolah tak siap akan kenyataan yang akan ia dengar sebentar lagi.

"Itu testpack milikku. Aku baru saja mencobanya tadi pagi setelah bangun tidur dan hasilnya.. Begitu. Jay! Aku hamil! Bagaimana, apa kau senang?".

Jay lantas terhenyak setelah mendengar penuturan si pemuda Yang tersebut.

" Kau yakin ini milikmu?". Ucapnya sembari mengalihkan tatapannya dari benda yang dipegangnya.

Seketika senyuman di wajah si manispun memudar, ia tak menyangka jika kekasihnya akan bereaksi seperti itu. "..ya".

Pria 32 tahun itu lantas beranjak dari duduknya. Iapun mengusak surainya dengan kasar seraya melempar benda ditangannya ke lantai begitu saja.

" J-jay.. Kenapa kau tampak tak senang?". Sahut si manis dengan sangat gugup.

Jay lantas menatapnya dengan sengit. "Menurutmu?".

Sungguh rasanya Jungwon ingin lenyap saja dari muka bumi. Bagaimana bisa dirinya diperlakukan seperti ini oleh pemuda itu?

Jay berdecak kesal. Iapun mendekat pada si manis yang tengah menundukkan kepalanya seolah tak memiliki keberanian untuk sekedar menatapnya.

"Jungwon..". Panggilnya dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya. Ia hanya sedang berusaha mati-matian untuk meredam amarahnya.

Si pria Park itu lantas mengamit dagu milik kekasihnya agar membuatnya mendongak dan kembali menatapnya. Bisa ia lihat sendiri bagaimana lelehan air mata yang sudah jatuh membasahi kedua pipi berisinya.

lacuna | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang