chapter 19

4.9K 478 166
                                    

fyi : buat part awal yang pake tulisan cetak miring / italic itu artinya flashback yaa.

cw // mention of mpreg.




Tiga tahun yang lalu...

Seorang pemuda dua puluh tahunan itu baru saja melangkahkan kedua kakinya memasuki sebuah klub malam di kawasan Gangnam.

Begitu masuk, ia sudah disuguhi oleh suara dentuman musik yang memekakkan telinga juga orang orang yang tampak asyik meliuk-liukkan tubuh mereka dilantai dansa yang dipandu oleh alunan musik seorang Disk Jockey.

"Hai, Jungwon? Sudah lama ya kau tak datang kemari". Ucap seorang bartender wanita berambut pirang menyapanya.

Pemuda manis itu lantas mengambil duduk disalah satu kursi tepat di depan meja bartender.

"Seperti yang kau tau Somi, aku hanya akan datang kesini jika aku sedang punya masalah". Sahutnya sembari meminta si bartender wanita itu untuk menuangkan segelas wine untuknya.

"Well, jangan bilang ini soal kekasihmu yang posesif itu". Ucap Somi sembari melayani pengunjung lain yang baru saja tiba.

"Omong-omong.. Apa kalian masih berpacaran? Jika benar, kau cukup kebal juga ya dikekang oleh pria seperti itu".

Jungwon lantas meneguk cairan bening itu dalam sekali shoot sebelum menyuruh temannya itu untuk kembali menuangkan wine kedalam gelasnya.

" Kami baru saja putus".

Si bartender bersurai blonde itu pun sontak memasang raut wajah terkejutnya. "Benarkah?".

Jungwon hanya membalasnya dengan sebuah anggukkan. Setelahnya tak ada lagi obrolan karena si bartender itu mulai disibukkan dengan beberapa pengunjung klub yang memesan minuman.

Perlahan si manispun mengalihkan atensinya menatap ke sekeliling dengan hingar bingar lampu yang berkelap kelip itu. Tanpa sengaja, doe-nya bertemu dengan manik tajam milik seorang pria yang juga tengah menatapnya.

Di salah satu meja---lebih tepatnya di dekat lantai dansa, Jungwon mendapati sosok pria tampan dengan balutan setelan formal khas kantoran itu terduduk bersama kedua rekannya.

Cukup lama keduanya saling memandang, hingga sebuah panggilan masuk ke ponsel si manis berhasil membuatnya bergeming. Jungwon memutus kontak matanya lebih dulu sebelum beralih menatap layar persegi yang menampakkan sebuah nama si pemanggil---orang yang sangat ingin ia hindari saat ini. Dengan cepat, iapun menggeser ikon merah dilayar ponselnya.

Tak lama kemudian, terdapat sebuah notifikasi pesan masuk untuknya.

'Angkat teleponku, Sialan!'.

Namun belum sempat ia dapat mengetikkan pesan balasan, sebuah panggilan dari nomor yang sama pun kembali menghubunginya. Mau tak mau pada akhirnya si manispun menjawabnya.

"Sialan! apa kau mencoba untuk mengabaikanku, hah?!".

Dengan malas Jungwonpun berdecak. "Memangnya apa lagi yang kau mau? Kita sudah selesai, Woojin!".

"Itu menurutmu, tapi bagiku kau masih kekasihku!".

Pemuda manis itu tampak menggigit bibir bawahnya. Ia sangat takut tentu saja. Mantan kekasihnya ini bukan hanya posesif tapi juga sering melakukan kekasaran fisik padanya. Dan sikap temperamen-nya itu benar benar sudah tidak bisa di kendalikan.

lacuna | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang