chapter 5

8.4K 746 96
                                    

Pagi ini seluruh pekerja di kejutkan oleh kedatangan atasan mereka yang tak seperti biasanya. Bagaimana tidak? Ia datang bersama Lee Naeun yang tentu saja menjadi topik hangat perbincangan orang orang di kantor saat ini.

Kedatangan wanita itu cukup menggemparkan. Pasalnya ini barulah kali kedua wanita itu menginjakkan kakinya kemari. Dan untuk yang pertama kali tentu saat hari dimana peresmian kepemimpinan Jay sebagai penerus dari Park Group.

Semua matapun sontak terkagum akan kecantikan dari sosok wanita yang telah menyandang marga Park itu. Bukan sesuatu yang mengherankan sih, karena Naeun dahulunya adalah seorang mantan Miss Korea. Ia adalah salah satu wanita tercantik yang sampai saat ini masih tetap terlihat sama meski sudah menikah dan memiliki seorang putra. Beruntung sekali seorang Jay Park bisa meminang wanita nomor satu di Korea tersebut.

"ASTAGA HYUNJI KAU LIHAT TIDAK TADI, HAH?!". Pekik Yeonjun sembari mengguncang bahu si gadis bersurai pirang itu.

"IYA!". Balas Hyunji yang tak kalah memekik sembari menepis tangan pemuda itu darinya.

Omong-omong keduanya kini tengah berada didalam ruangan kerja mereka. Rupanya Yeonjun masih tenggelam dalam ingatannya saat kembali melihat sosok istri dari sang atasan. Sementara itu, Hyunji hanya dapat bergidik ngeri begitu melihat bagaimana raut wajah si pemuda Choi saat ini.

"Benar benar cantik sekali, kan!".

" Ya ya ya, tentu saja. Tapi kau jangan berani macam macam, tuan Choi! Dia sudah bersuami dan orang itu adalah bossmu sendiri!".

Lantas si pemilik namapun berdecak sebal. "Seperti tak ada yang lain saja. Mana berani aku menjadi duri diantara mereka berdua. Lagipula hal seperti itu tidak mungkin terjadi sama sekali!".

"Ya baguslah, setidaknya kau masih punya pikiran yang jernih". Sahut Hyunji seraya mengangguk anggukkan kepalanya.

" Heh!". Sungut si pemuda Choi itu dengan cepat.

Ya.. tentu saja ia sedikit tak terima dengan ucapan si Hyunji itu. Apa-apaan kalimat terakhirnya barusan. Seolah olah mencerminkan jika dirinya bukanlah orang baik-baik.

Tak lama kemudian, pintu ruangan itupun terbuka..

"Ah.. Selamat pagi semuanya. Maaf aku datang terlambat". Ucap Jungwon sembari membungkukkan badannya.

"Selamat pagi juga. Kau terlambat sepuluh menit, Jungwon". Ucap si gadis bersurai pirang itu seraya melirik arloji ditangannya.

"Ugh iya, sekali lagi maafkan aku. Tapi tadi busnya sempat terjebak macet".

"H-hey, tidak apa. Terlambat sesekali tak akan jadi masalah kok." Hibur Yeonjun sembari merangkul bahu si manis.

Masih sempat-sempatnya ya mencuri keuntungan. Dasar si tuan Choi ini.

"Yak! Tak usah modus juga. Singkirkan tangan kotormu itu dari temanku. Shhuhh.. Shhuuh".

Sementara itu si manis hanya dapat menggelengkan kepalanya pelan. Ia tak mau ambil pusing dengan perdebatan kedua temannya tersebut.

"Oh ya Jungwon, apa kau sudah dengar berita yang sedang hangat dikalangan para pekerja? Bahkan para staff perusahaan juga sudah mendengarnya lho!". Seru Yeonjun sembari menatap wajah si manis dengan lekat.

lacuna | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang