chapter 20

4.9K 460 149
                                    

Porsche mewah berwarna hitam metalic itu lantas berhenti tepat di halaman sebuah apartement di kawasan Hannam-dong.

Naeun, si pengemudi mobil mewah itu tak lantas turun. Ia tampak melirik sebuah arloji ditangannya yang sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

"Sudah lama, aku tak pernah lagi mengunjungi tempat ini". Gumam si wanita Lee sembari merapatkan mantel tebalnya lantas turun dari mobilnya.

















**




" Jay...".

"hmm?".

"Aku sangat senang saat kau berada didekatku seperti ini". Ucap si manis sembari memeluk erat tubuh kekar kekasihnya.

Omong-omong... Sepasang insan itu tengah berada didalam sebuah kamar, terbaring bersama diatas ranjang tidur mereka.

Namun pria itu tampak tak merespon apapun. Ia hanya memberikan sebuah usapan lembutnya di bahu si manis.

Perlahan Jungwonpun mendongakkan kepalanya. Jemarinya lantas terulur--memeta setiap pahatan dari paras tampan bak Dewa Yunani itu.

"Kita akan selalu bersama seperti ini 'kan?".

" Aku harap begitu". Sahutnya sembari meraih jemari si manis lantas membubuhkan kecupan di punggung tangannya.

"Kenapa jawabanmu terdengar tak meyakinkan? Jangan bilang, kalau kau punya niatan untuk meninggalkanku lagi!". Ujar si manis sembari mendorong dada bidang itu agar menjauh darinya.

Sontak saja hal itupun membuatnya sedikit tersentak. Jay tak tau jika kekasihnya akan sampai bereaksi seperti itu padanya.

Bukan tanpa alasan ia mengatakannya. Jujur saja, saat ini hatinya kembali merasakan dilema. Ia hilang arah. Ketika pikirannya tertuju pada Naeun namun disisi lain, hatinya juga seolah telah tertinggal pada si manis.

Dengan kesal, Jungwon lantas berbalik memunggunginya. Menyisakkan si pria Park yang hanya dapat menghela nafas beratnya sebelum beranjak dari tempat tidurnya.

Ya... Mungkin saja segelas alkohol bisa sedikit meringankan pikirannya saat ini.

Dan setibanya di pantry, Jay lantas mengambil sebuah botol whiskey kemudian menuangkannya pada sebuah gelas kecil.

'Klik'.

Terdengar suara pintu apartementnya yang baru saja terbuka.

"Siapa yang datang kemari?". Gumam pria Park itu sembari beranjak meninggalkan pantry guna mencari tahu siapakah yang berkunjung. Karena seingatnya, tak ada seorangpun yang mengetahui password apartement miliknya ini selain dirinya dan juga Jungwon tentu saja.

" Naeun?". Panggilnya yang tampak cukup terkejut begitu mendapati sosok si wanita Lee yang berjalan diruang tengah.

Baiklah.. Sepertinya ia lupa akan satu orang lagi. Jay lantas merutukinya dalam hati. Seharusnya, ia menyempatkan diri untuk mengganti passwordnya lebih dulu.

Tanpa menyahut, Naeun lantas mengalihkan atensinya menatap sosok sang suami dalam balutan piyama tidurnya dengan rambut yang sedikit berantakan berdiri tepat dihadapannya.

lacuna | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang