1

1K 135 26
                                    

"Hai semuanya, perkenalkan, nama ku Rain. Bunda bilang aku lahir di waktu hujan turun, makanya aku di kasih nama rain.

"Aku juga suka hujan, tapi bunda, ayah dan kedua kakak ku melarang ku bermain hujan.

"Sebenarnya aku kesal di larang seperti itu, tapi nyatanya aku selalu sakit setiap habis bermain hujan.

"Aku juga di larang melakukan hal hal yang berat, semua itu karena keluarga ku sangat menyayangi ku.

"Tapi..aku tidak suka karena aku tidak bisa bebas seperti anak-anak lainnya. Aku tidak tau apa alasan mereka melakukan itu.

"Mereka hanya bilang, aku tidak boleh terlalu lelah karena aku mudah sakit. Seandainya mereka tau, aku ingin sekali bebas melakukan hal yang aku mau,

"Tapi sayang, mereka tidak pernah tau dan terus melarang ku. Jadi aku suka melakukan apa yang ku mau secara diam- diam." - rain.

.
.
.

Rumah.

"Assalamualaikum" salam anak laki laki berusia 13 tahun bernama Rain yang baru saja membuka pintu.

Rain langsung masuk ke dalam kamar untuk ganti baju. Setelah ganti baju, rain keluar kamar dengan tas di punggung nya. Dia sangat semangat untuk pergi, tapi langkahnya terhenti karena pertanyaan sang ibu.

"Rain, mau kemana?" tanya Rani yang baru saja keluar dari kamar.

Rain menoleh dan tersenyum sebelum menjawab pertanyaannya.

"Ke rumah Angga, Bun. Rain mau kerjain tugas sama Angga dan teman- teman yang lain" jawab nya.

"Bunda anterin, ya?" tawar Rani, tapi Rain langsung menolak dengan menggeleng.

"Kenapa? Biasanya juga kamu mau kalau bunda antar, kenapa sekarang nggak mau?" - Rani.

"Dulu kan rain masih kecil, sekarang Rain udah besar bunda. Rain tuh anak laki laki dan udah 13 tahun loh, bunda.

"Jadi jangan terus perlakukan rain kayak anak kecil. Kemana - mana harus di antar, malu tau sama teman - teman" Rain menjelaskan alasan menolak di antar.

Rain menggeleng dengan bibir mengulum senyum saat mengatakan dirinya sudah besar karena sudah berusia 13 tahun.

"Kalau nggak bunda antar, kamu mau naek apa ke rumah Angga?" Tanya Rani.

"Naek angkot bunda" jawab rain.

"Naik angkot? Jangan deh, nanti kamu capek kalau naik angkot, mending bunda anterin aja, ya?" Bujuk rani.

"Nggak mau bunda__, rain mau naik angkot aja. Lagian Ayah sama bunda nggak mau sih beliin rain sepeda, padahal rain bisa kok goes sepeda.

"Kalau takut rain capek, kan bisa beliin motor aja, rain jadi nggak capek kalau bawa motor. Bunda juga nggak perlu anterin rain lagi kalau rain punya kendaraan sendiri" rain tetap menolak tawaran sang ibu.

"Bunda sama ayah nggak percaya kamu bisa bawa motor, takut jatuh nanti. Kalau sepeda udah pasti ayah, kak varo sama kak bima juga nggak izinin karena itu bikin kamu capek.

"Lagian juga bunda nggak masalah kok kalau harus anterin rain kemana - mana. Kan bunda sayang sama rain" jawaban rani membuat rain berdecak dengan ekspresi merengut.

"Tck, Bunda mah gitu__, kak bima sama kak varo aja boleh bawa motor, boleh pergi sendiri, tapi kenapa rain nggak boleh?

"Rain itu udah besar dan rain juga laki- laki kayak kakak, tapi kenapa bunda sama ayah pilih kasih, sih? Rain banyak di larang, beda sama kak varo dan kak bima yang bebas mau melakukan apa aja." Protes rain.

Rain✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang