Happy moments sekaligus canggung itu saat aku pengen natap kamu tapi kamu udah duluan natap aku.
_______________
****
Angin malam membuat Aya merasa sedikit tidak nyaman, Ayres yang peka akan reaksi Aya langsung mengajak nya untuk pergi dari taman itu.
"Kita makan dulu ya," ujar Ayres saat merek sudah duduk manis di bangku mobil.
Aya hanya mengangguk, sebenarnya ia lelah tetapi tak enak jika harus menolak ajakan dari Ayres.
Tak sampai lima belas menit, mereka sudah berada di salah satu restaurant yang berkelas standar, Ayres memilih duduk di pojok dekat jendela karena ia tahu Aya menyukai pemandangan malam serta benda yang bertaburan di langit itu.
"Mau pesan apa?"
"Samain aja deh, tapi minum nya yang hangat."
Setelah mengucapkan pesanan pada pelayan tadi, Ayres menatap Aya dengan intens, namun sepertinya Aya masih belum menyadari itu.
Aya tumbuh menjadi gadis yang cantik seperti dugaan nya, ia berpikir jika gadis itu sudah berumah tangga, dan ternyata belum.
Aya yang sedari tadi asik dengan pemandangan malam, penasaran apa yang di lakukan Ayres, ia menoleh dan ternyata Ayres sedang menatapnya.
Dua menit, Aya dan Ayres masih saja slaibg menatap, saling menyampaikan perasaan lewat ungkapan mata. Sampai akhirnya Aya memutuskan kontak mata itu, ia tersenyum malu.
"Baru aja tadi kamu marah-marah di kantor saya, sekarang udah malu-malu aja," goda Ayres yang dihadiahi tatapan maut dari Aya.
"Aku gak nyangka kalo kak Ayres bakalan tumbuh jadi manusia semenyebalkan ini."
"Tapi masih ganteng kan," tukas Ayres lalu mengedipkan satu matanya.
Setelah percakapan singkat itu, Ayres dan Aya sibuk dengan makanan masing-masing yang sudah di antar oleh pelayan beberapa menit lalu.
"Oh iya tadi acara kamu gimana? Ga jadi pake bunga ya sebagai sambutan para tamu," ejek Aya, membuat Ayres mendengus dan menatap Aya malas.
"Kamu udah itu hal wajib di perusahaan sejak Papa memimpin kenapa bunga nya malah di tarik lagi," gerutunya, ia sangat sejalan jika mengingat itu. "Kamu gak tau tadi saya di tanyain kenapa gak ada buket bunga yang biasanya di bagiin kalo rapat, kan saya jadi malu," lanjutnya.
Dari raut wajah nya Aya sangat yakin betul jika Ayres kesal karena kejadian tadi, tetapi ia masih ingin mengejek Ayres.
"Terus kenapa gak pesan ke toko lain?"
"Aku udah pesan, dan parahnya mereka bilang gak bakalan jual bunga ke A'A'A company!" ucap nya penuh semangat tetapi tersirat nada kesal.
"Iyalah orang aku udah masukin perusahaan kamu daftar hitam toko bunga."
"Lah toko bunga yang lain kok patuh sama kamu,"
"Kan aku bos nya jadi bebas dong mau jual bunga ke siapa." sombong Aya.
Ayres hanya terkekeh menanggapi perkataan Aya, ia akan membuat toko bunga Aya kembali bekerja sama dengan perusahaanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in Love
RomancePertemuan singkat tetapi berkesan antara Ayana dan Ayres beberapa tahun silam, menciptakan kisah panjang di masa depan. Si fanatik bunga dan Si CEO wedding organizer menjadikan kisah ini lumayan menarik, akankah akhirnya mereka bersatu, atau mungki...