Bab 19

18 12 62
                                        

Helaan nafas kasar terdengar dari seorang wanita yang masih asik duduk di salah satu kursi taman, matanya menelisik menatap hamparan bunga Alyssum berwarna kuning yang memanjakan mata, dilengkapi cahaya sang surya akan sebentar lagi akan tenggelam.

Senja, satu kata, beribu arti, banyak penafsiran tentang senja, dan hampir semua orang menyukai cahaya keindahan milik senja.

Meninggalkan senja, kita kembali ke wanita yang masih duduk di kursi taman tersebut, ia adalah Aya.

Hari sudah sore tetapi Aya masih saja betah berlama-lama duduk di sana, tak terpikir olehnya untuk segera pulang.

"Jangan jadi orang bodoh."

Beberapa kalimat yang baru saja terlontar dari seorang lelaki di sampingnya mengalihkan atensi Aya.

"Lo ngapain disini?!" tanya Aya meninggalkan suara.

"Cuman nemenin wanita bodoh yang sedari tadi diam disini," ujar Vinzo.

Orang yang datang secara tiba-tiba, dan langsung duduk di sebelah Aya adalah Vinzo, tanpa ada persetujuan Aya dia sudah duduk di sana.

"Pergi Lo dari sini," usir Aya dengan nada kesal.

Tetapi Vinzo terkekeh, tangannya naik mengacak puncak kepala Aya.

Dengan cepat Aya menepis tangan Vinzo dari kepalanya. "Jangan sentuh gue!" desis Aya.

Vinzo lagi-lagi terkekeh pelan lalu tersenyum, ikut memandang keindahan senja yang sebentar lagi akan hilang.

"Gue bakal bantuin lo untuk nyari siapa yang ganggu Lo selama ini," seru Vinzo.

Alis Aya mengernyit. "Kenapa Lo bisa tau gue di teror? atau jangan-jangan Lo yang udah rencanain semua ini?"

"Lo terlalu naif, gak bisa bedain mana yang asli dan mana yang palsu," ejek Vinzo.

"Gak usah berasumsi tentang gue, Lo gak tau apa-apa tentang gue," sinis Aya.

"Mau gimana pun gue bakalan bantuin cari tau siapa yang ngirim pesan aneh itu ke Lo," tegas Vinzo.

"Gak usah ikut campur!" sentak Aya.

Vinzo menatap remeh. "Gue gak mau Lo mati di tangan si peneror, yang boleh bunuh Lo cuman gue," ucap Vinzo.

Aya bergidik ngeri, bagaimana mungkin tujuan Vinzo membantunya karena tak ingin tak ada yang membunuh Aya selain dirinya. "Dadar sinting!" umpat Aya.

Vinzo hanya diam, ia menarik tangan Aya pergi dari taman, membawa Aya menuju mobil yang terparkir tak jauh dari sana.

"Mau kemana? Kenapa Lo ikut masuk ke mobil gue?" tanya Aya.

"Gue yang nyetir," pinta Vinzo.

"Gak."

"Gue yang nyetir, jangan nolak!" titah Vinzo.

Dalam sekejap, Aya sudah berpindah ke kursi samping kemudi, tentu saja itu ulah Vinzo yang memaksanya untuk berganti posisi.

"Gue tau arti kode yang ada di surat itu," ucap Vinzo.

Sekarang Aya dan Vinzo sedang berada di salah satu warung makan Padang yang lumayan ramai, awalnya Vinzo menolak tetapi karena paksaan dari Aya, mau tak mau ia harus ikut makan di rumah makan tersebut.

"Lo yakin?" tanya Aya menatap Vinzo seolah tak yakin dengan kemampuan cowok itu.

Vinzo mengangguk yakin, ia mengambil tisu lalu ia membersihkan beberapa nasi yang ada di sudut bibir Aya.

"Makan jangan belepotan, Lo udah jadi istri orang, makan aja gak bisa," cibir Vinzo.

Tiba-tiba Aya rindu dengan Ayres, apa yang sedang dilakukan oleh Ayres? apa Ayres sudah makan? siapa yang akan memasak untuk Ayres? pertanyaan itu terus saja berputar di benak Aya.

"Jangan ngelamun!" ujar Vinzo.

Aya tersadar, lalu kembali membahas topik rental kode pada note yang ia dapat tadi.

"Bisa gue liat note nya?" tanya Vinzo.

Aya mengangguk lalu memberikan note itu dengan tangan kirinya, karena tangan kanan masih asik mengaduk-aduk makan yang ada di hadapannya.

"Sudah gue duga ada yang gak beres," ucap Vinzo setelah beberapa menit membaca note itu.

"Kenapa?" tanya Aya.

"Lo perhatiin ini," tunjuk Vinzo pada kode-kode itu.

________

Jangan sedih lagi, aku akan datang segera, kamu kuat, tunggu aku kembali."

–Aku bukan dia, dan dia bukan aku.

491 2u111n 125r5s
_____________

Vinzo memulai dari kalimat pertama. "Jangan sedih lagi, aku akan datang segera, kamu kuat, tunggu aku kembali. Dari sini kita tau kalo orang yang neror Lo itu orang terdekat, dia tau masalah Lo sama Ayres dan dia tau kalo Lo sedih." ucap Vinzo.

Aya menganggukkan kepala tanda mengerti, lalu menunjuk Vinzo dengan tatapan tajam. "Dan yang tau malah gue sama Ayres cuman Lo!"

"Jangan asal nuduh gue, gue cuman mau bantuin lo," ucap Vinzo.

Aya hanya mendelik tak suka, ia butuh bantuan Vinzo, tapi ia sangat mencurigai Vinzo sebagai dalam di balik semua ini.

"Dengerin lagi, di kalimat kedua dia bilang, 'Aku bukan dia, dan dia bukan Aku' menurut gue, orang ini mau Lo tau kalo orang yang selama ini paling Lo percaya itu bukan orang yang sebenarnya, dan dari sini gue tau dia minta Lo jangan terlalu percaya sama orang di sekitar Lo."

Aya kaget, perkataan Vinzo benar adanya, beberapa hari lalu ia juga mendapat pesan dari nomor tak do kenal yang mengatakan kalau ia tak boleh memercayai orang yang berada di sekitar nya.

Aya semakin bingung, teka-teki yang sangat sulit. "Berarti Lo juga patut di curigai dong?" tanya Aya.

Vinzo menghela nafas. "Dalam hal ini, Lo gak boleh anggap gue musuh, gue ada di pihak Lo yang bakalan bantu pecahin masalah ini."

"Kenapa gue harus percaya sama Lo?" tanya Aya.

"Itu tergantung gimana pemikiran Lo, dasar naif Lo emang gak bisa bedain mana yang tulus mau ngebantu dan mana yang selama ini palsu," desis Vinzo.

Aya hanya diam, lalu kembali melirik beberapa angka di ujung note itu, seperti kode.

"Lanjutin lagi penjelasan Lo tentang note misterius itu," pinta Aya.

Vinzo mengangguk, lalu membaca dengan saksama angka-angka yang sudah disusun itu.

Vinzo asik dengan buku bewarna hijau tua yang ia keluarkan dari tasnya, lengkap dengan pensil dan penghapus, ia sudah berkutat dengan angka-angka itu hampir satu jam lamanya.

Sekarang Aya terserang rasa bosan, hari sudah malam dan mereka sedang duduk di depan cap mobil Aya.

Aya menatap handphone nya, tak ada satu pun pesan dari Ayres, sepertinya ia terlalu berharap.

"Aku kangen kamu Ayres, kamu sekarang lagi apa?"

_______

Kamu pasti tau cara menghargai karya seorang penulis amatir?
Vote and komen!!!

Follow
/Instagram : @ln.azmi
                          @si.capung
/Facebook :   @wp.azla
/Wattpad : @LannnAzmiiii

Flowers in Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang