Manusia terkadang sulit dimengerti, ingin di mengerti, tapi tidak mau mengerti orang lain, merasa disakiti, tapi tanpa sadar sudah melukai hati lain.
_________________
Aya terdiam, menikmati terpaan angin malam di wajahnya, sekarang Aya berada di balkon apartemen. Aya butuh tempat sunyi untuk bisa menenangkan diri, dan tempatnya adalah disini.
"Harus gimana lagi? jalan keluarnya gimana?" pertanyaan yang sedari tadi Aya pikirkan.
Aya bukan tipe wanita yang akan menangis berhari-hari karena ada masalah, tetapi ia akan berusaha mencari resolusi dari konflik.
Aya tidak ingin terlihat lemah, ia harus bisa.
"Besok gue harus bicara baik-baik sama Vinzo," gumam Aya.
Manik mata Aya tak henti menatap pemandangan malam, dihiasi lampu-lampu suasana malam ini makin terasa tenang.
"Kenapa yang di pikiran gue cuman Ayres, Ayres, dan Ayres terus sih!" gerutu Aya.
Ting!
Satu pesan masuk, awalnya Aya tak tertarik membaca pesan itu, tetapi saat melihat nomor tak dikenal, Aya semakin penasaran dan mencoba membuka pesan itu.
Alyssum flower
Jangan terlalu sedih, pria seperti dia gak pantas kamu tangisi.Aya mengernyit, kenapa ia mengetahui masalahnya dengan Ayres? Apa ini orang terdekat nya? dan kenapa harus memakai nama samaran.
AyanaAA
Kenapa Lo tau tentang gue?
Lo siapa!Alyssum flower
Jangan terlalu percaya sama orang di sekitar kamu, mereka palsu.AyanaAA
Terserah.Alyssum flower
Jangan menangis lagi, jangan dipikirkan, kamu bisa sakit, selamat malam, jaga kesehatan.Aya menutup room chat dengan orang misterius itu, setelahnya berjalan masuk ke dalam kamar, tak lupa menutup pintu balkon.
Merebahkan diri di atas tempat tidur, sembari menatap langit-langit kamar, masalahnya belakangan ini sangat banyak, ia butuh seseorang yang bisa menguatkannya.
Mata Aya terpejam, memikirkan masalah duniawi membuat dia pusing, ia butuh istirahat, tak lama Aya terlelap.
Meninggalkan Aya yang sedang bermain di alam mimpi, beralih ke Ayres yang sedang berdiri di makam seseorang, padahal hari sudah malam.
"Maaf, gue gak bisa jaga Aya," gumam Ayres.
"Gue gak bisa nepatin janji, buat jaga Aya."
"Gue bingung, rasa cemburu gue lagi-lagi buat semua hancur."
Ayres memutihkan air mata di depan gundukan tanah itu, tak lupa menaburkan bunga di atasnya. Sebuket bunga Alyssum berwarna kuning ia sampirkan di samping nisan.
Setalah dari pemakaman itu, Ayres menaiki motornya, untuk segera pulang ke rumah.
"Gue takut suatu saat Lo bakalan kembali bang," ucap Ayres menatap satu bingkai berisi foto dua orang anak kecil yang saling merangkul, tersenyum bahagia.
"Gue harap Lo gak bakalan kembali lagi," gumam Ayres.
Secangkir kopi susu hangat menemani malam Ayres yang dingin, biasanya ia akan mendapat dekapan hangat dari Aya, tetapi sekarang ia tak bisa mendapatkan nya.
Ah iya, Vinzo adalah sumber masalah nya, siapa Vinzo sebenarnya? Kenapa dia datang ke kehidupan Aya?
Ayres bingung, kenapa rumah tangga yang ia jalani begitu rumit? kenapa tak sebahagia yang ia bayangkan?
Banyak pertanyaan yang tak mampu Ayres jawab sendiri.
"Dimana Aya sekarang?" tanya Ayres pada dirinya sendiri.
"Gue harus selesaikan masalah ini, sebelum semuanya berlarut-larut," tekad Ayres.
Ayres berjalan menuju ruang kerja, selama Aya tak ada di rumah ini, Ayres lebih suka bermain dengan berkas-berkas perusahaan yang selama ini menumpuk.
Pelarian Ayres adalah pekerjaan yang menumpuk.
****
TBC...
Komen next disini!Jangan lupa vote! Komen! gratis kok!
______________
Instagram : @ln.azmi
@si. capung
![](https://img.wattpad.com/cover/296606637-288-k820202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in Love
RomancePertemuan singkat tetapi berkesan antara Ayana dan Ayres beberapa tahun silam, menciptakan kisah panjang di masa depan. Si fanatik bunga dan Si CEO wedding organizer menjadikan kisah ini lumayan menarik, akankah akhirnya mereka bersatu, atau mungki...