"Maksud Lo apa?" tanya Aya to the point.
Vinzo yang menjadi lawan bicara Aya terkekeh, lalu tersenyum tipis. "Gue pengen Lo jadi milik gue."
Gue ada salah sama Lo?" cerca Aya.
"Banyak, Lo gak ingat kejadian dulu?" tanya Vinzo dengan nada sinis.
"Oke gue minta maaf, tapi Lo harus tau kenapa gue ninggalin Lo gitu aja," jawab Aya berusaha tenang.
Aya mulai menceritakan pada Vinzo alasan mengapa ia lebih memilih pergi tanpa mendengar ungkapan perasaan Vinzo beberapa tahun silam.
"Jadi itu karena Papa Lo kecelakaan?" tanya Vinzo ragu.
Aya mengangguk membenarkan. "Jadi gue harap Lo jangan ganggu rumah tangga gue lagi," imbuh Aya.
"Sebelum Lo datang ke kehidupan gue, Ayres yang lebih dulu mengisi hati gue, dan mungkin gak bakalan tergantikan," jelas Aya dengan nada lirih.
"Kenapa harus dia? kenapa bukan gue?" desis Vinzo.
Suasana di antara mereka yang tadinya biasa saja, sekarang perlahan berubah menjadi dingin, dan sedikit mencekam.
Aya tak pernah mencintai Vinzo, hanya sekedar mengagumi sesaat, sedangkan Vinzo yang sudah mencintai Ayana dari pandangan pertama.
Vinzo di buatkan cinta tentunya, ia masih menutup mata seolah ia tak tau kalau sekarang Aya sudah berumahtangga.
"Lo pasti tau, kalo yang namanya perasaan gak bakalan bisa di ubah, dia datang sendirinya," ujar Aya.
"Kenapa gak coba buka hati buat gue?" tanya Vinzo pelan.
"Lo gila?! Gue udah bilang gue sekarang istri orang!" bentak Aya.
"Gue gak peduli, gue bakalan usaha supaya Lo jadi milik gue."
"Itu gak bakalan pernah terjadi."
"Setidaknya, kalo Lo gak bisa sama gue, Lo juga gak bakalan bisa sama Ayres. Adil kan?"
"Sadar Vin, Vinzo yang dulu gue kenal ga seperti ini," lirih Aya.
Aya mengambil tas selempang yang ia letakkan di kursi sebelahnya, mengayunkan kaki keluar dari cafe tempat ia singgah sekarang.
Aya lelah? tentu, dan sekarang ia belum mendapatkan jawaban bagaimana cara ia berbaikan dengan Ayres.
"Gue capek banget hadapin semua ini," gumam Aya sembari menyalakan mesin mobilnya.
Aya masih mengendarai mobilnya tak tentu arah, lalu akhirnya ia menemukan sebuah taman yang lumayan sepi hanya ada beberapa orang saja.
Aya menepikan mobil, lalu berjalan menuju salah satu bangku taman yang di depannya tepat ada kebun bunga.
"Pemandangan yang bagus," komentar Aya saat melihat deretan bunga yang ditanam dengan rapi.
Pandangan Aya kembali sendu, ia teringat masa kecilnya dulu dengan Ayres, mereka berdua biasanya selalu bermain di taman rahasia milik Aya.
Flashback
"Jangan pernah tinggalin Aya!" ucap Aya.
"Aku gak bakalan pernah ninggalin kamu," ucap Ayres.
Mereka bermain di antara daun-daun yang berguguran, tertawa lepas seolah tak ada masalah.
Dua anak kecil berbeda gender itu tersenyum bahagia, berharap tak pernah terpisah.
"Kamu mau kan jadi suami aku?" tanya Aya kecil.
Ayres terkekeh lalu mengangguk. "Aku bakalan jadi suami kamu," ucap Ayres mantap. "Aku bakalan jaga kamu setiap saat," lanjutnya.
Flashback off
Aya tersenyum miris, lagi dan lagi kenangan dulu selalu menggangunya, banyak pertanyaan yang masih belum terjawab.
Duku Ayre seperti meninggalkannya dengan alasan berobat, bertahun-tahun ia ditinggal oleh Ayres, dan sekarang Ayres datang kembali untuk melamar, singkatnya sekarang mereka sudah menjadi suami istri.
"Kamu bohong Res, sekarang kamu sakitin hari aku," lirih Aya.
Aya rindu Ayres yang dulu, yang selalu percaya padanya, bukan Ayres yang sekarang.
"Kak ini ada bunga."
Perkataan gadis kecil di depannya membuat Aya mengalihkan atensi, ia mengernyit, kapan ia memesan bunga?
"Loh? Ini bunga siapa? Kok dikasih ke kakak?" tanya Aya.
Anak itu tetap terdiam, lalu menunjuk ke arah pohon yang cukup rindang, ah lebih tepatnya pada sosok berbaju putih dengan masker hitam dilengkapi topi yang berada di kepala orang itu.
"Dia siapa?" tanya Aya.
Gadis itu menggeleng, lalu beranjak dari sana.
"Eh! Jangan pergi dulu!" panggil Aya, tetapi tak digubris, anak itu berlari lalu bergabung bermain bersama teman-temannya.
Aya memandangi sebuket bunga yang sekarang sedang ia genggam, sangat indah, dan itu adalah bunga kesukaan Aya. Bunga Alyssum.
____________
"Jangan sedih lagi, aku akan datang segera, kamu kuat, tunggu aku kembali."-Aku bukan dia, dan dia bukan aku.
491 2u111n 125r5s
_____________Aya kembali di buat bingung, kenapa masalah nya malah runyam seperti ini? belum lagi masalahnya dengan Ayres dan sekarang datang masalah baru lagi. Sangat menyebalkan.
"Ini kode apa lagi?" bingung Aya.
Iya mencoba menebak-nebak kode yang ada di ujung note tersebut, sangat sulit, pikirnya. Apa ia perlu menyewa detektif? memikirkannya membuat Aya pusing.
Aya kembali menatap jejeran bunga Alyssum di depannya, Aya tak butuh banyak, ia hanya butuh ketenangan, dan mungkin sedikit istirahat.
Aya lelah.
_________
Vote, komen, and follow!
Vote gratis kokInstagram : @ln.azmi
@si.capung
![](https://img.wattpad.com/cover/296606637-288-k820202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in Love
RomancePertemuan singkat tetapi berkesan antara Ayana dan Ayres beberapa tahun silam, menciptakan kisah panjang di masa depan. Si fanatik bunga dan Si CEO wedding organizer menjadikan kisah ini lumayan menarik, akankah akhirnya mereka bersatu, atau mungki...