Ayres berjalan masuk ke dalam cafe tersebut, setelah ia memarkirkan mobil tadi. Saat pertama masuk, pandangannya menelisik isi ruangan ini guna mencari keberadaan Aya.
Pandangannya jatuh pada dua orang sejoli yang sepertinya seumuran sedang duduk berdua, si perempuan sedang asik membaca dokumen, dan si laki-laki sedang asik memandang wajah si perempuan.
Yang dimaksud Ayres adalah Aya dan Vinzo, dengan Aya yang fokus pada dokumen dan Vinzo yang fokus menatap wajah Aya, Ayres tentu marah, ia berjalan mendekat ke arah Aya dan Vinzo.
"Ayana!" sentak Ayres.
Aya terlonjak kaget lalu memutar badan melihat ke belakang, dugaannya benar, pasti Ayres.
"Kenapa?" tanya Aya.
"Pulang sekarang," desis Ayres.
"Masih kerja ini," bantah Aya.
"Bukan saatnya ngebantah, turutin perkataan aku!"
"Kenapa sih?"
"Cepat masuk mobil Aya!" bentak Ayres tanpa sengaja.
Aya mengangguk kaku, lalu membereskan barang-barangnya.
"Kak Vinzo, rapat nya kita lanjutkan di lain waktu, maaf untuk ketidaknyamanan," ucap Aya.
"Gapapa Adsila, masih banyak waktu senggang kok," ujar Vinzo tersenyum.
Setelah Aya keluar, Ayres menatap Vinzo tajam.
"Lo siapa?" tanya Ayres.
"Mantan nya Aya dulu," ucap Vinzo bangga.
Padahal Vinzo hanya sebatas gebetan atau sewaktu kuliah.
Darah Ayres mendidih saat ia tau Vinzo adalah mantan Aya, ia takut Aya akan kembali berpaling darinya.
"Jangan pernah Lo deketin Aya lagi."
"Kenapa enggak?"
"Gue suami Ayana Adsila Azhara!" tegas Ayres.
"Yahh sayang banget, padahal Saya itu termasuk tipe ideal gue, apalagi dtlu dia pernah jadi mantan gue," ucap Vinzo memanas-manasi.
"Jangan pernah mencoba mengambil apa yang udah jadi milik gue!" peringat Ayres.
"Kalo gue mau kenapa enggak?" tantang Vinzo.
"Dasar gak tau diri!" desis Ayres dingin.
Ayres berbalik, berjalan menuju mobil yang kemungkinan Aya sudah menunggu dirinya.
Langkah Ayres terhenti saat Vinzo kembali berucap. "Tunggu aja, gue bakalan dapatin apa yang gue mau, ya walaupun itu istri orang." Ucapnya.
Ayres menganggap ucapan Vinzo hanya angin lalu, ia melanjutkan langkah nya menuju parkiran.
Setelah masuk ke mobil, atmosfer yang ada di dalamnya sangat dingin, tak ada yang berniat membuka percakapan, Ayres juga mengendarai mobil dengan kecepatan penuh.
Tak butuh waktu lama, Aya dan Ayres sudah sampai di depan rumah.
"Masuk!" titah Ayres.
Aya hanya menghela nafas, sepertinya ia akan mendapat hukuman akibat rasa cemburu Ayres yang berlebihan.
"Enak berduaan di cafe sama mantan?" tanya Ayres tajam.
"Mantan siapa?" tanya Aya bingung.
"Aku bakalan maafin kamu kalo kamu mau ngaku," ucap Ayres.
"Ya jelasin dulu, mantan siapa yang kamu maksud?" tanya Aya bingung.
"Vinzo," singkat Ayres.
"Dia bukan mantan aku," jawab Aya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in Love
RomancePertemuan singkat tetapi berkesan antara Ayana dan Ayres beberapa tahun silam, menciptakan kisah panjang di masa depan. Si fanatik bunga dan Si CEO wedding organizer menjadikan kisah ini lumayan menarik, akankah akhirnya mereka bersatu, atau mungki...