"Omong kosong banget, mana mungkin itu terjadi."
Aya menatap bengis ke arah Vinzo yang menatapnya remeh, mereka berdua sedang berdebat, karena argumen yang disampaikan Vinzo beberapa waktu lalu.
Flashback
Vinzo menjentikkan jarinya dengan semangat, lalu menatap Aya tak kalah heboh.
"Udah ketemu?" tanya Aya.
"Udah, dan ini bakalan buat Lo sangat terkejut!" ujar Vinzo.
"Kenapa?" tanya Aya penasaran.
Vinzo menyodorkan selembar note kecil yang penuh dengan coretan tak jelas, dengan otak yang berkerja keras, Aya berusaha memahami apa yang di tulis oleh Vinzo.
Vinzo terkekeh. "Lo gak bakalan ngerti," ucapnya.
"Lo udah tau gue gak ngerti, tapi Lo gak ngasih tau artinya apa!" Aya memberengut kesal.
"Sini gue jelasin!" ucap Vinzo.
Aya mendekat ke arah Vinzo dengan bersemangat, mengikis jarak di antara mereka. Tentu, hal itu membuat jantung Vinzo Tak aman.
Kembali sadar, ia mulai menjelaskan arti kode-kode tersebut.
"491 2u111n 125r5s"
"Ini kode alfabet, sebenarnya ini cukup mudah, cum-," ucapan Vinzo terputus saat Aya memotongnya.
"Lo bilang mudah? Lo aja mecahin kode itu sampai berjam-jam,"cibir Aya.
Vinzo hanya menghela nafas kesal. "Dengerin, jangan di potong Aya!"
Aya mengangguk.
"Lo tinggal masukin angka-angka ini ke dalam huruf Alfabet, dan bakalan ketemu huruf baru.
( 4 = D ). Kenapa D? itu karena huruf Alafabet ke-4 adalah D""Lo ngerti?" tanya Vinzo.
"Enggak," aku Aya.
Aya benar-benar tak mengerti dengan kode-kode yang dibahas oleh Vinzo, sangat membingungkan, pikirnya.
"Di angka selanjutnya ada angka ( 9 ), Abjad ke-9 apa?" tanya Vinzo.
Aya mulai menghitung dalam hati, menghitung dari 'A' sampai 9.
Setelah bergelut dengan pikirannya, Aya sekarang mendapatkan jawabannya."Huruf ke-9 itu ( I ) bukan?" tanya Aya ragu dengan jawabannya.
Aya sangat ragu dengan jawabannya, ia memang tak tau menahu tentang hal seperti ini.
"Yap itu benar, dan setelah gue telisik lagi arti dari kode itu adalah, 'Dia bukan Ayres' Vinzo menjelaskan dengan detail sistematis kode tersebut.
Aya tak bisa menangkis, yang dijelaskan oleh Vinzo sangat jelas, dan arti kode itu memang benar adanya, tetapi ada yang aneh, mana mungkin Ayres yang selama ini bersama Aya ternyata bukan Ayres yang sesungguhnya?
Lantas dimana Ayres? dan siapa yang sekarang ini selalu bersama Aya? serta siapa yang mengirim peaan-pesan misterius itu?
Banyak pertanyaan yang tak dapat dijawab oleh Aya, ia bingung, bahkan sangat bingung.
"Kenapa kisah gue serumit ini Vin?" tanya Aya lirih.
Tatapan Vinzo teduh, ia mengarahkan atensinya pada Aya. "Jangan nyerah, gue bakalan bantuin Lo buat nyari tau siapa orang yang ngirim pesan aneh ini."
"Kenapa Lo mau bantuin gue?" tanya Aya penasaran.
Pasalnya, Aya masih mencurigai Vinzo, ia tak boleh percaya pada orang sekitar dengan mudah, apalagi dengan Vinzo yang menjadi biang masalah antara ia degan Ayres.
Vinzo diam, tak dapat menjawab pertanyaan Aya. "Lo gak perlu tau apa alasan gue."
Mendengar jawaban Vinzo, tentunya Aya semakin berfikiran negatif tentang Vinzo.
"Hilangin sifat kekanakan Lo itu, Lo harus fokus buat nemuin dan memperjelas masalah ini."
Aya mengangguk, sepertinya ia harus mengikuti apa yang dikatakan Vinzo.
Meninggalkan Vinzo dan Aya yang sedang bersiap untung pulang ke rumah, kita beralih ke Ayres yang sedari tadi masih asik berkutik dengan berkas-berkasnya, Ayres tampah begitu berantakan, tak terurus.
Mata yang sayu, lengkap dengan kantung mata di bawahnya, jangan lupakan bibir pucat yang ia miliki, persis seperti mayat hidup.
"Gue mohon Lo jangan kembali," ucap Ayres lirih, sembari menatap satu foto yang akhir ini ia simpan baik-baik.
"Gue udah terlanjur nyaman mainkan peran Lo, gue tau Iki salah tapi itu kenyataannya, gue udah terlanjur sayang sama mereka semua yang ada di sini, gue mohon jangan kembali...."
Air mata Ayres meluruh, tak dapat ditahan, lelaki juga bisa menangis bukan? masalah yang datang ke kehidupan Ayres sangat rumit, menciptakan benang kusut yang bersarang di otak Ayres.
"Tuhan, cuman satu harapan gue, jangan biarkan dia yang dari masa lalu kembali lagi, gue juga pengen egois," lirih Ayres.
Pikiran Ayres kini terbang, benak nya jatuh pada satu atensi, yaitu seorang gadis yang sedang tersenyum manis, siapa lagi kalau bukan Aya?
Aya, Ayana Adsila Azhara gadis yang hampir mengisi harinya beberapa waktu ini, yang memberi sepercik warna di hidup Ayres, gadis yang ia cintai, ia sayangi, dan ia jaga.
"Ayres rindu Aya, marah nya jangan lama-lama ya," ujar Ayres pelan.
Sangat lelah, tapi Ayres harus bertahan demi orang yang ia sayangi,
ternyata Tuhan belum bisa memberikan kebahagian Ayres sepenuhnya.Netra Ayres terpejam, berpergian ke alam mimpi, memimpikan apa yang belum sempat terjadi hari ini, Ayres hanya punya satu harapan, dia yang di masa lalu, mohon jangan kembali lagi.
TBC ...
Vote and coment ya!!!!
See you next part!!Capung bakalan end di beberapa part lagi ya huhuhu
________________
Instagram : @ln.azmi
@sicapung.id

KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in Love
RomancePertemuan singkat tetapi berkesan antara Ayana dan Ayres beberapa tahun silam, menciptakan kisah panjang di masa depan. Si fanatik bunga dan Si CEO wedding organizer menjadikan kisah ini lumayan menarik, akankah akhirnya mereka bersatu, atau mungki...