It Could Be Us

513 60 5
                                    




Part 4

⚠️TW⚠️
NSFW 🔞




Sean dan teamnya telah berada di ruang tunggu bandara. Mereka sedang menunggu pesawat yang akan bertolak dari Wuxi ke Seoul.

"Kim. Lo kenapa kok pincang?", tanya Tasha pada Kim. Memang Tasha sangat peka. Mungkin di dalam otak halunya sudah tahu apa yang terjadi pada Kim. Tapi tidak mungkin Kim mau mengatakan kalau ia pincang karena pinggang dan hole nya terasa sakit akibat semalam.

"Tadi kaki gue kesandung meja jadi sakit.", jawaban aman Kim. Beberapa rekan kerjanya percaya saja, sedangkan Tasha tidak percaya sama sekali. Ia tahu Kim sedang berusaha berbohong. Kim tak pandai berbohong karena nampak di wajahnya. Untungnya hanya Tasha yang peka karena memang ia yang paling dekat dengan Kim.

Tasha duduk di sebelah Kim, lalu berbisik. "Gue siap dengerin cerita lo entah kapanpun lo mau cerita."

Sampailah Sean dan anggota teamnya di kota Seoul yang merupakan ibukota negara Korea Selatan. Mereka langsung menuju distrik Dongdaemun sebagai salah satu area yang paling diminati oleh turis.

Salah satu tempat wisata bersejarah di distrik Dongdaemun adalah Heunginjimun Gate dan Seonggwak Park. Meskipun tujuan turis menghampiri kawasan Dongdaemun kebanyakan adalah untuk berbelanja dan juga menikmati city lights di malam hari Dongdaemun yang menakjubkan.

 Meskipun tujuan turis menghampiri kawasan Dongdaemun kebanyakan adalah untuk berbelanja dan juga menikmati city lights di malam hari Dongdaemun yang menakjubkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat ini, Sean dan teamnya sedang berada di kawasan perbelanjaan Dongdaemun. Mereka harus mencatat tempat-tempat belanja yang akan direkomendasikan pada turis pelanggan perusahaan mereka. Sebelum tempat itu direkomendasikan, tentu saja harus ditinjau lebih dahulu.

Kim selalu berjalan di sebelah ketua teamnya. Benar kata Tasha, mereka tidak terpisahkan. Sedangkan anggota team yang lain berpencar agar dapat menjelajahi kawasan perbelanjaan yang luas itu dan merekam tempat apa saja yang menarik.

Ketika berkeliling, Kim melihat ada sebuah showroom merk mobil mewah yang menjual mobil sport.

"Kak Sean, beliin satu dong.", celetuk Kim yang meminta dibelikan mobil mewah itu. Kebiasaan Kim yang asal bunyi, sebenarnya Kim hanya bercanda.

"Aku aja belum punya. Tapi nanti kalo aku udah punya bakal jadi punyamu juga.", jawab Sean yang membuat Kim terdiam sejenak untuk berpikir.

Apa maksudnya kak Sean barang punyanya, punya gue juga? Itu kan berarti gue....

Perut Kim langsung keroncongan ketika ia melihat sebuah food stall yang menjual makanan ala street food korea, yaitu tteokbokki dan odeng.

"Waaa...", Kim langsung berjalan ke arah makanan yang memanggil-manggilnya. Sean tentu saja mengekor di belakang Kim.

"Kamu mau beli?", tanya Sean saat Kim sedang melihat menu sambil sibuk menghitung harga dari won ke rupiah dengan kalkulator HP nya.

"Hu'um... Tapi ternyata lumayan mahal juga ya kak? Seporsi tteokbokki sama dua tusuk odeng 90 ribu-an, kirain cuma 30 ribu."

SOULMATE [KristSingto One Shot FF]Where stories live. Discover now