Siren's Curse (5) END

674 67 8
                                    



Kedua kaki Seth kembali berubah menjadi ekor begitu menyentuh air laut. Tujuan Seth kembali ke laut adalah untuk menemui bibinya yang tinggal di dasar Palung Mariana. Ia harus diam-diam agar tidak ketahuan oleh ayahnya. Jika sampai Seth tertangkap oleh Dewa Laut, pasti ia tidak akan dapat kembali ke daratan.

Seth berenang masuk menuruni dalamnya palung Mariana dan kegelapan yang kelam. Di dasar, ia berhadapan dengan para siren yang mendesis padanya. Seth sudah merasa biasa saja. Para siren sebenarnya makhluk lemah di lautan. Oleh karena itu mereka memiliki wujud yang menyeramkan untuk menakut-nakuti musuh.

Seekor siren yang tidak lemah hanyalah ratunya, yaitu Illith. Karena ia berbeda daripada siren lainnya yang hanya merupakan duyung biasa yang dikutuk. Illith dulunya adalah putri Dewa Laut yang bisa saja menggantikan kedudukan Dewa Laut seandainya ia tidak jatuh dalam sisi gelap. Sebelum putri duyung itu terjatuh, ia adalah anak yang manis dan menjadi idola banyak duyung lainnya. Hingga suatu hari, Illith menyelamatkan seorang manusia yang kapalnya tenggelam terhantam badai.

Illith yang memiliki hati paling murni selautan itu jatuh cinta pada seorang pangeran manusia dari Kerajaan Sorin. Ya, pangeran itu adalah ayahnya Kristopher. Manusia itu mengelabui Illith agar mau tinggal bersamanya di daratan. Illith mencari segala cara untuk dapat memiliki sepasang kaki. Ia menumbalkan dirinya kepada iblis untuk mendapatkan kekuatan sihir gelap. Dengan sihir gelap itu, ia dapat menyihir dirinya menjadi manusia.

Tapi sayangnya, ketika Illith telah menemukan cara untuk mendapatkan sepasang kaki, sang pangeran malah menikah dengan seorang manusia. Bahkan sang pangeran pun berpura-pura tidak mengenal Illith hingga akhirnya Illith diusir keluar dari istana Sorin. Sejak itulah, hati murni Illith tercemar dengan dendam akibat pengkhianatan. Ditambah dengan sihir gelapnya yang membuatnya menjadi penuh kebencian dan gila. Illith menjadi sangat membenci manusia dan ia membantai para manusia yang ia temui.

Tetapi aksi Illith yang membabi buta dihentikan oleh sang ayah. Ayah Illith mengutuk Illith menjadi siren. Ia tak berhak tinggal di istana bawah laut lagi. Ia terbuang menjadi hantu lautan di dasar palung Mariana dan tidak diizinkan keluar dari sana. Ia tak mampu lagi memegang Trisula Dewa Laut.

Illith yang masih membenci manusia tetap melampiaskan kebenciannya dengan menggiring para pelaut yang sedang melintasi wilayahnya. Ia memancing para pelaut tersebut dengan suara nyanyian indah dan sihir gelap yang membuatnya terlihat seperti sosok wanita cantik nan menggoda. Inilah yang disebut dengan nyanyian siren. Para siren kerap menggoda manusia yang lewat di wilayahnya untuk sekadar dibunuh atau dimakan.

Lalu mengapa Seth lebih percaya pada bibinya yang sekejam itu daripada ayahnya sendiri? Karena Seth menganggap hanya Illith lah makhluk di lautan yang dapat memahami bagaimana perasaannya jatuh cinta pada seorang manusia.

"Ada apa keponakanku datang lagi kesini? Bukankah katamu kau tak ingin kembali ke laut?", ujar Illith pada Seth.

"Tolong katakan padaku bagaimana caranya melenyapkan sebuah kerajaan.", ucap Seth.

Illith menyeringai. "Apa kau ingin menghukum manusia?"

Seth mengangguk. "Mereka sudah keterlaluan. Mereka telah menyakiti manusia yang kucintai. Aku—aku tidak bisa melihatnya menangis dan tersakiti. Hatiku ikut merasa perih."

"Hihihi...", Illith tertawa pelan. "Cinta itu memang rasanya menyakitkan. Apalagi jika kau mencintai seorang manusia."

"Apa yang harus kulakukan untuk menghukun manusia-manusia jahat itu bibi? Bukankah manusia yang jahat sudah sepantasnya dihukum?"

"HAHAHA kau bertanya padaku bagaimana cara menghukum manusia?! Jika aku bisa, sudah dari dulu kulakukan. Seandainya.... Seandainya Dewa Laut tidak melindungi manusia. Seandainya aku tidak dikutuk. Seandainya aku masih bisa menggunakan Trisula."

SOULMATE [KristSingto One Shot FF]Where stories live. Discover now