Ice and Fire (END)

418 28 15
                                    




Hari final kompetisi tiba.

Team 4 yang diketuai oleh Ice akan melawan team 3 yang diketuai oleh hero rank 1 elemen tanah bernama Do. Team yang menang akan lanjut ke babak final. Dari pembagian team 1-4 sudah cukup tidak adil. Team 4 memiliki 2 hero rank 1 dalam teamnya, sebagai gantinya 3 anggota yang lain adalah hero rank terakhir di tiap elemen. Sementara team 3 memiliki satu hero rank 1 dan satu hero rank 2 elemen air bernama Myra.

Myra adalah lawan yang perlu diwaspadai oleh Fire karena kekuatan mereka yang berlawanan. Ditambah lagi Myra tidaklah lemah. Sangat mungkin bagi Myra untuk menghalau Fire seorang diri agar anggota teamnya yang lain dapat menyerang. Yang Fire khawatirkan bukanlah kalah dari Myra, tapi Fire khawatir jika anggota teamnya yang lain akan kalah tanpa bantuannya.

Tentu saja anggota team yang dimaksud oleh Fire bukanlah Ice, tapi tiga orang anggota lainnya. Ice memprediksi bahwa Myra pasti akan menghalau pergerakan Fire dan Do akan menghalau pergerakan Ice. Sehingga ketiga anggota team 4 akan menjadi mangsa empuk bagi anggota team 3 lainnya yang memiliki rank lebih diatas.

Menurut Ice, pertandingan mereka akan lebih sulit di babak semifinal daripada di babak final. Karena hero-hero kuat yang dapat melawan mereka berada di babak semifinal. Jika team Ice berhasil memenangkan babak semifinal maka teamnya akan melawan antara team 1 atau 2. Ada satu hero rank 1 dari elemen udara yang berada di team 1. Ice berpikir mungkin team 1 lah yang akan lolos ke babak final. Sungguh tidak adil bagi team yang masuk di babak final nanti, karena siapapun dari team 3 atau 4 yang masuk ke babak final pasti akan dapat menang dengan mudah.

Susunan team 3 lawan team 4 di babak semifinal saat ini:

Ketua, attack: Do, hero rank 1 elemen tanah.

Defense: Myra, hero rank 2 elemen air.

Attack: Taichi, hero rank 4 elemen udara.

Attack: Kaminari, hero rank 3 elemen api.

Defense: Rho, hero rank 4 elemen tanah.

"Kamu lihat kekuatan team lawan kita kan? Benar-benar tidak adil. Kita berada di posisi yang dirugikan. Bagaimana strategimu, Ic— maksudku sayang.", ujar Fire yang semakin panik beberapa hari sebelum babak akhir kompetisi dimulai.

Ice masih nampak berpikir sembari memikirkan strategi apa yang mungkin direncanakan oleh team lawan. Seth dan Hadea tidak membantu karena mereka disibukkan dengan mengurus putra mereka yang baru lahir. Seth dan Hadea sudah tidak peduli lagi dengan apapun hasil kompetisi meskipun hero mereka kalah. Tapi tidak dengan Ice. Ice tidak suka kalah sebelum berperang.

"Menurutku, mereka akan membuat Myra untuk melawanmu sendirian karena kekuatannya adalah counter mu. Lalu Do elemen tanah itu mungkin akan menghalangiku. Sisanya akan menyerang anggota kita yang lain.", ujar Ice.

Fire melipat lengan di depan dada, "kita akan kalah. Kaminari. Hero dari elemen api itu, walaupun dia di rank 3 tapi aku sempat kewalahan melawannya. Anggota team kita tidak ada harapan untuk melawannya."

"Kita masih bisa menang.", ujar Ice optimis.

"Huh? Gimana mungkin? Kita gak mungkin bisa melindungi Dustin, Siloh sama Hydro sembari kita sendiri diserang bukan?"

Ice menatap lurus pada Fire, "mereka tidak tahu kita punya hero healer. Siloh memiliki kemampuan healing yang di kompetisi dapat meningkatkan health bar hingga 50% dan itu bukan hanya sekali saja. Bahkan kemampuan healing Siloh lebih bagus daripada item."

"Tapi jika healer kita kena maka habis sudah. Skill ulti Kaminari saja bisa mengalahkannya dalam sekali serangan."

"Oleh karena itu Siloh harus bersembunyi. Dia tidak akan bertanding berhadap-hadapan dengan hero lawan. Siloh harus berada di tempat tersembunyi, tetapi Dustin dan Hydro harus tetap berada dalam jangkauannya agar Siloh dapat menggunakan kekuatan healingnya."

SOULMATE [KristSingto One Shot FF]Where stories live. Discover now