The Royals (2)

1.3K 119 4
                                    

⚠️CW⚠️
NSFW 🔞, 21+







Singto berada di ruang kesehatan dengan lengannya yang sudah diperban. Ia ditemani oleh kedua orang temannya.
"Bagaimana bisa pangeran Krist ada disana?", tanya teman Singto yang bernama Jay yang merupakan wakilnya di student council.
"Kemarin dia tersesat hingga sampai ke greenhouse. Lalu tadi dia kesana lagi karena lebih suka berada di greenhouse daripada di asramanya."

"Tapi dia udah lewat wilayah yang dilarang di peraturan. Terus kok bisa tiba-tiba heat begitu, kak? Itu situasi bahaya sekali, bukan hanya untuknya tapi untukmu juga kak. Bagaimana jika terjadi sesuatu?", tanya Joel yang merupakan anak kelas 1 dari kelas Alfa, sekretaris di student council.
"Itu salahku. Aku yang tidak sengaja melepaskan feromonku duluan. Aku agak hilang kontrol karena rut ku sebentar lagi.", jawab Singto.

"Untungnya tidak terjadi apa-apa. Aku tidak bisa membayangkan kamu akan dihukum seperti apa jika berani melecehkan anak raja.", ucap Jay.
"Aku juga tidak ingin menyentuh omega dengan sembarangan.", sahut Singto.

"Tapi aku mengakui kamu hebat sih kak. Kalau aku di posisimu mungkin aku sudah tidak akan kuat menahan diri.", ucap Joel.
"Kamu masih percaya dengan mitos fated pair itu kan, Singto? Makanya sampai sekarang kamu belum pernah bersetubuh dengan siapapun. Mungkin itu juga yang bikin kamu kuat tahan godaan.", ucap Jay menambahkan.

"Kuat darimana? Itu pertama kalinya aku melihat omega yang sedang heat, aku hampir saja mau menyerah kalau kalian tidak datang tepat waktu.", jawab Singto. "Makasih sudah datang tepat waktu. Sekarang boleh kalian keluar dulu dari sini?"

"Eh? Kenapa kami harus keluar?", tanya Joel.
"Aku mau menyelesaikan yang tadi tertahan.", ucap Singto.
"Ohh... ok selamat menikmati.", Jay menyeret keluar Joel yang masih nampak kebingungan.

Ketika kedua temannya keluar, Singto menutup matanya dan mengingat kembali ekspresi Krist dengan wajahnya yang merah padam, mata sayu yang menatapnya penuh hasrat, dan bibirnya yang merah merona dan terasa kenyal. Ia mengingat lagi aroma feromon yang sempat ia cium, seperti wangi vanilli dan rose yang sangat memabukkan, membuat degupan jantungnya semakin kencang dan aliran darahnya mengalir deras. "Bau nya enak sekali."

Tangannya sibuk memainkan bagian bawahnya, menaik-turunkan tangannya sambil membayangkan wajah Krist yang sangat menggoda. Ia mengalami pelepasan dengan membayangkan wajah Krist.
"Hahhh.... Aku rasa aku menyukaimu, my prince."

***

"Permisi Singto, apa kamu di dalam?", suara seorang wanita yang mengetuk pintu kamar asramanya. Singto membuka pintu dan mendapati gurunya telah berdiri di balik pintu kamarnya.
"Ada apa, bu?"
"Kamu baik-baik saja?", tanya wanita itu
"Baik-baik saja bu."
"Kamu ikut ibu ke ruang kepala sekolah sekarang ya."
"Ada perlu apa?", tanya Singto.
"Yang Mulia Ratu Ellise ingin bertemu denganmu.", ucap gurunya itu.

"Apa aku akan dihukum?", batin Singto yang mulai khawatir sambil berjalan mengikuti gurunya menuju ruangan kepala sekolah.

"Permisi, pak.", ucap ibu gurunya yang mengetuk pintu ruangan dan pintu itu pun terbuka.
Mata Singto langsung tertuju pada Krist yang duduk di samping ibunya. Krist pun melihat ke arah Singto dan matanya terbelalak ketika Singto menatap balik padanya. Krist menunduk dan mengalihkan pandangannya dari Singto. Ia masih sangat malu untuk menatap Singto karena teringat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Salam, Yang Mulia Ratu dan pangeran.", ucap Singto dan gurunya sambil membungkuk memberi hormat.
"Silakan duduk.", ucap sang ratu sambil mengarahkan agar mereka duduk di hadapannya. Singto duduk di hadapan Krist, sementara gurunya duduk di depan sang ratu.

SOULMATE [KristSingto One Shot FF]Where stories live. Discover now