SOULMATE [KristSingto One Shot FF]

It Could Be Us

Genre: BL, slice of life

MAIN CAST:

Sean Putra Rahardian

Kim Parama Sutedja

Kim Parama Sutedja adalah seorang pria berusia 23 tahun yang baru saja lulus dari sebuah universitas. Beruntungnya, setelah wisuda, Kim langsung mendapat pekerjaan di salah satu perusahaan tour and travel ternama.

Kim ditempatkan di departemen ticketing dan sudah hampir satu tahun bekerja di departemen tersebut. Kim bertugas sebagai anggota team yang membantu team tour/perjalanan dalam pembuatan dokumen perjalanan bagi para pelanggan, seperti pembuatan paspor, visa, dll sebagai persyaratan dalam perjalanan. Namun, tak ada angin tak ada hujan, Kim tiba-tiba dipindahkan ke departemen perjalanan dan hotel. Karena katanya departemen tersebut sedang kekurangan personel.

Dipindah departemen, bukan berarti Kim tak senang. Ia justru sangat bermimpi bekerja di departemen perjalanan dan hotel karena pekerja di departemen tersebut seringkali ditugaskan pergi ke luar negeri secara gratis untuk keperluan pengembangan paket tour yang menarik bagi pelanggan. Sebuah kesempatan emas bagi Kim untuk travelling secara gratis. Kapan lagi coba bisa keliling dunia gratis masih digaji pula?

"Perkenalkan, saya Kim Parama Sutedja, biasa dipanggil Kim. Saya baru dipindahkan dari departemen ticketing ke departemen perjalanan. Mohon bantuannya.", ujar Kim yang memperkenalkan diri sebagai anggota baru dalam departemen. Namun tak ada seorang pekerja pun yang menjawab Kim. Mereka hanya melihat sejenak ke arah Kim lalu kembali sibuk dengan pekerjaan mereka. Dapat dipahami. Karena saat itu sedang musim liburan, departemen perjalanan sedang sibuk mengurus pelanggan-pelanggan yang siap pergi liburan. Ditambah lagi departemen itu sedang kekurangan personel yang disebabkan adanya anggota yang mengundurkan diri dan ada yang sedang cuti.

Kim langsung tersenyum canggung ketika ia hanya didiamkan saja. Ada beberapa orang yang tersenyum padanya hanya agar terlihat ramah tapi tak ada yang berbasa-basi. Terasa hawa menyeramkan di departemen barunya itu. Sepertinya departemen perjalanan tidak se-menyenangkan yang Kim bayangkan. Jika tahu seperti ini kondisinya, Kim lebih memilih tetap berada di departemen ticketing, karena disana orang-orangnya tidak kaku dan rata-rata komedian. Tapi apa daya? Kim hanya anak baru yang belum satu tahun bekerja di perusahaan. Ia hanya bisa menurut pada atasan.