Dion
"Aku udah di depan rumah Bianca," aku berbicara dengan Erlang di telepon.
"Tunggu bentar Yon, aku lagi jalan," balasnya.
"Ayo cepet, aku takut Bianca keburu pulang."
Hari ini aku dan Erlang membolos sekolah. Erlang mempunyai rencana besar untuk menyatakan perasaannya pada Bianca. Entah kenapa aku mau ada di sini untuk membantunya.
Seperti biasa, Erlang selalu terlambat. Meskipun ia sudah tahu hari ini akan menjadi hari penembakan Bianca.
Setengah jam dari waktu yang ditentukan oleh Erlang sudah berlalu. Ia masih belum datang. Tak lebih dari sepuluh menit lagi mungkin masuk jam pulang sekolah dan Bianca pasti akan segera datang.
"Kamu di mana?" aku kembali menelepon Erlang.
"Dikit lagi sampai Yon," ucap Erlang.
"Rencana kamu kaya gimana?" aku kembali bertanya.
Sebenarnya aku belum tahu apa rencana Erlang. Aku hanya berkata pada Erlang bahwa aku akan membantunya mendapatkan Bianca hari ini. Tapi sampai saat ini Erlang masih saja belum muncul.
"Nanti aku ceritain kalau udah sampai," ucapnya singkat. "Jangan telepon dulu, aku masih di motor," tambahnya.
"Oke, yang penting kamu buruan ke sini Lang, aku takut Bianca keburu dateng," kataku sedikit mendesak.
"Siap," jawab Erlang singkat dan ia memutuskan sambungan teleponnya.
Lewat lima belas menit aku semakin panik. Bagaimana jika Bianca datang sebelum Erlang datang.
Aku mengeluarkan ponsel dan segera kucari nama Anna di kontak ponselku. Aku mengirimkan pesan pada Anna, berharap ia bisa membantu kami.
To: Anna
An, apa sekolah udah bubaran?
Tak lama, Anna membalas pesanku.
From: Anna
Kelasku sih udah, ada apa?
Aku menjelaskan semuanya pada Anna. Aku pun meminta tolong padanya untuk menahan Anna agar tidak segera pulang ke rumahnya. Untungnya Anna paham dan setuju untuk membantu kami.
From: Anna
Oke, aku coba, tapi kalau dia udah keburu pulang gimana?
To: Anna
Gak mungkin, dia pasti lama ngeberesin barang-barangnya di kelas, kamu langsung cari dia di kelasnya aja, ajak dia main sebelum pulang. Tolong ya An, makasih.
From: Anna
Diusahakan :)
Aku hanya tinggal berharap Anna berhasil menahannya hingga aku selesai membantu Erlang di sini. Akan tetapi aku masih merasa takut Anna tidak bisa menemui Bianca di kelas. Aku pun memutuskan untuk mengirimkan pesan pada Bianca.
Tebakanku benar, Bianca masih sibuk merapikan barang-barangnya. Aku pun terpaksa berbohong saat Bianca bertanya mengapa aku tidak masuk sekolah. Tapi setidaknya aku berhasil memastikan Bianca belum meninggalkan sekolah.
From: Bianca
Sakit apa?
Bianca kembali mengirim pesan. Aku bingung harus berbohong apa lagi. Ternyata benar, suatu kebohongan akan membawa kita terjebak pada kebohongan lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Lesson For Us
JugendliteraturKata maaf kadang menjadi pelajaran untuk Bianca dan Dion. Pelajaran untuk lebih tahu apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan oleh keduanya. Hidup dua orang remaja memang tidak akan begitu kompleks. Akan tetapi waktu terus berjalan. Tak ada yang...