2O. Karina dan Winter [II]

1.1K 160 12
                                    



***


Musim panas di bulan ke-7 persahabatan Karina dan Winter.

"Nona muda Minjeong, jangan lupa bawa botol minumnya"

Winter merengut sambil mengambil paksa botol minum yang diberikan oleh John, PA yang ditugaskan sang daddy untuk menjaga dan membantunya, "Wintel! Nama Wintel itu Wintel tau ahjussi"

"Baik nona muda Winter, maafkan saya atas terlupanya nama baru nona muda"

Ia mengangguk puas begitu melihat wajah bersalah John, ahjussi kesayangannya itu memang terkadang selalu suka lupa dengan nama panggilan barunya padahal ini sudah berbulan-bulan terlewati sejak pertemuan pertama Karina dan Winter.

Kepalanya tanpa sadar sedikit miring begitu mengingat perkataan Karina tadi malam tentang apa saja yang harus dibawa, tidak dibawa, dan apa yang dilakukan mereka nanti. Salah satunya adalah tidak perlu membawa minum karena disana akan ada banyak orang yang berjualan dan Karina akan membelikan untuknya.

"Ahjussi, Kak Kalin bilang Wintel nggak pelu bawa minum. Kak Kalin yang akan belikan di sana" Lalu menyerahkan kembali botol minuman tersebut.

"Baik nona muda,"

"Nona muda Winter ingin bertemu nona Karina sekarang atau menunggu disini?"

Bibir Winter mengerucut, kedua alisnya menukik yang menandakan jika dirinya sedang berpikir keras. Wintel halus nunggu Kak Kalin atau tulun sekalang ya? Kalau tulun nanti Kak Kalin bakal malah nggak ya?

Pandangannya kemudian teralihkan pada kerumunan anak seumurannya yang sepertinya sedang bersorak merayakan kemenangan dan ditengah sana ada Karina nya yang memakai baju taekwondo.

Hari ini memang sedang ada classmeeting di sekolah Karina, Winter yang hanya bersekolah di rumah tertarik begitu mendengar hal baru yang disebutkan Karina itu. Karina bilang di classmeeting terdapat banyak lomba dan orang yang berjualan, bahkan juga hadiah yang diberikan bagi pemenang lomba.

Ia tidak bisa mengikuti lomba karena bukanlah murid di sekolah Karina tapi gadis itu berjanji padanya akan memberikan hadiah perlombaan jika menang nanti dan sepertinya Karina nya menepati janji.

Matanya menyipit menatap Karina yang sedang dipeluk oleh anak kecil lain, bibirnya kembali mengerucut sebelum akhirnya mengambil keputusan.

"Wintel mau tulun, tapi sendili aja. Ahjussi boleh langsung pulang, nanti Wintel pulang sama Kak Kalin dan eomma"

"Baik nona muda"

Winter menatap dalam diam kepergian John sebelum membalikkan badan dan memeluk erat Bolu yang tidak lupa dibawanya. Matanya berbinar menatap bangunan besar di depannya, seumur hidupnya inilah yang pertama.

Baru saja Winter ingin berlari, suara tawa tidak jauh darinya membuatnya terusik. Winter merasa jika yang sedang ditertawai oleh mereka adalah dirinya.

"Anak TK mana tuh?"

"Eh ada anak TK juga yang kesini?"

"Mau nyamperin kakaknya kali?"

"Tapi masa bawa bola kristal sih? Mana dipeluk-peluk lagi"

"Padahal sekarang lagi musim panas, nggak ada hubungannya sama bola kristal"

Winter memundurkan langkahnya begitu sadar jika kerumunan itu mendekatinya. Kenapa? Apa Wintel sebenalnya tidak boleh masuk? Gumamnya dalam hati.

Forever [Yj.Km]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang