25. Saat itu

903 152 7
                                        



***


Flashback, Minjeong tepat di umur 10 tahun 1 bulannya.

Kaki-kaki kecil itu melangkah dengan sangat pelan menuju kamarnya lalu mengunci pintu. Senyumnya terlihat jelas dibalik pantulan bola kristal yang dibawanya, anak kecil itu kemudian duduk di sudut kamar.

"Akhirnyaa Winter bisa lihat Kak Rina lagi" Bisiknya pelan.

Sesuai kesepakatan yang diberikan secara turun temurun jika pemilik Bolu, sang bola kristal ajaib, akan bisa melihat ke masa depan juga masa lalu dan Minjeong tidak paham kenapa harus di umur ke-10 tahun?

Mengapa tidak sejak dulu? Mengapa Minjeong harus menunggu dua tahun untuk bisa melihat Karina nya? Terlebih harus melewati Bolu bukan langsung. Minjeong ingin marah tapi daddy Kim bilang ia harus menahan itu semua sampai mereka kembali lagi dan itu masih delapan tahun lagi.

Tapi disisi lain Minjeong juga senang, dirinya bisa berbicara langsung dengan Bolu terlebih tentang Karina nya, bukan lagi melalui perasaan seperti saat dulu. Bagi Minjeong, diantara ribuan orang hanya Bolu yang bisa mengerti tentangnya dan Karina, meski Bolu tidak bisa disebut dengan orang...

"Selamat kembali, Bolu"

Hati Minjeong menghangat begitu dirinya mendekap erat bola kristal itu. Ada ikatan kasat mata di antara keduanya. Bolu selalu diturunkan dari setiap marga Kim 'tertentu' dan baru bisa berkomunikasi dengan pemilik barunya ketika pemilik lamanya sudah meninggal.

Juga, semakin mendekati kematian pemilik lamanya maka semakin terbentuknya ikatan antara pemilik yang baru dan melemahnya ikatan dengan pemilik yang lama.

'Selamat datang juga, Kim Minjeong'

"Winter, panggil aku Winter, Bolu!"

'Tapi bukannya itu panggilan dari Jimin? Memangnya mau aku ikut panggil juga? Kamu kan marah begitu Ning dan kakak-kakak kamu panggil dengan nama itu'

"Kamu kan bukan Ning dan kakak-kakak aku!" Protesnya lagi.

Bolu sudah berada disisinya hampir selama Minjeong hidup. Bolu juga yang menemaninya selama sang daddy pergi bekerja. Bolu juga yang selama ini menjadi temannya. Bolu jelas berbeda jika itu disandingkan dengan Ning, teman barunya di NYC, dan ketiga kakak barunya.

'Iya, Winter'

"Daddy bilang aku udah bisa liat masa depan dan masa lalu, itu benar kan? Berarti aku bisa lihat Kak Rina kan?"

'Iya benar, Winter, tapi Tuan Kim bukannya menyuruh untuk menggunakan setelah umur 12 tahun? Mengapa sekarang?'

Minjeong tersenyum simpul, tentu saja itu karena dirinya sudah lama tidak melihat wajah Karina nya. Apakah Karina nya masih sama seperti dulu? Atau semakin cantik? Apakah masih bersama dua bodyguard nya? Atau sudah bersama yang lainnya?

"Memangnya nggak boleh? aku cuma nggak sabar aja kok"

'Winter, jangan bohong. Kita terhubung, inget?'

Wajahnya kembali tertekuk begitu Bolu mengingatkan kenyataan mereka, "Iya, maaf,"

"Tapi berarti kamu tahu kan maksudku? Berarti bisa kan" Serunya lagi. Minjeong sudah benar-benar tidak sabar.

'Iya bisa, Winter, tapi ini nggak akan mudah'

Minjeong kembali mengangguk dengan semangat, "Nggak apa-apa selama aku bisa lihat Kak Rina"

Forever [Yj.Km]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang