3O. Untitled II

2.3K 214 24
                                    



mohon maaf atas keterlambatannya buat upload chap yg ini, padahal dibuatnya udh lama:(( 🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️ karena emg penyakit jelek ku kambuh yg suka males buat klo udh tinggal beberapa chap terakhir 😬

***


Jimin memegang kepalanya yang terasa pusing begitu dirinya terbangun di suatu ruangan dan seperti adalah sebuah rumah sakit. Tubuhnya membeku begitu sadar mengapa dirinya berada disini.

"Winter... Winter mana? Dia masih disana kan?" Getarnya, tanpa sadar air matanya keluar begitu saja.

Jimin begitu kalut hingga tidak sadar ada sosok perempuan dewasa yang berdiri di sisinya dan mendorong pelan tubuhnya untuk kembali berbaring.

"Minjeong-ie baik-baik saja sekarang, dia lagi dalam masa pemulihan karena tusukan di bahunya"

Mata Jimin mengerjap, tusukan? Bukankah terakhir kali yang dilihatnya Winter baik-baik saja? Apa yang terjadi? Dan juga... siapa wanita disampingnya ini?

"Saya tahu kamu punya banyak pertanyaan, Jimin, jadi biarkan saya memperkenalkan terlebih dahulu" Wanita itu kemudian mengulurkan tangannya, "Saya Jessica Jung, mommy dari Winter"

"Ah... mommy Jung?" Bisiknya pelan, Jimin samar-samar mengingat tentang Winter yang pernah bercerita tentang keluarganya, "Ah maksudku eommonim"

"Ahaha tidak apa-apa, Karina, pasti Minjeong-ie sudah banyak bercerita tentang kami ya?"

Jimin mengangguk kaku-kaku, fakta jika bahkan Jessica, mommy tiri Winter pun tahu tentang dirinya dan memanggil nama lainnya pasti sudah banyak juga yang diceritakan oleh gadis itu.

"Karena kamu manggil Minjeong dengan Winter, pasti sudah tahu ya identitas Minjeong yang sebenarnya?"

"Iya, baru saja" Ia kembali mengangguk.

Jessica menghela nafas lega, "Baguslah kalau begitu..."

"Minjeong itu... sama seperti mommy kandungnya" Lanjut wanita itu, "Sama-sama keras kepala dan merasa bisa untuk menyelesaikan sesuatu yang menurut mereka masalah mereka sendiri, untung saja kali ini ada Ning dan Shiho yang menemaninya,"

"Minjeong juga memutuskan kembali kesini setelah melihat masa depanmu"

Masa depannya? Ada apa? Tatapannya semakin terfokuskan begitu melihat Jessica menceritakan hal-hal yang belum diketahuinya, terlebih itu semua tentang Winter nya.

"Bolu, kamu pasti tidak asing kan dengan nama itu?"

"Bolu?" Bisiknya lalu mengangguk dengan cepat, dirinya jelas tahu Bolu yang dimaksud adalah bola kristal yang sering dibawa oleh Winter kemanapun mereka pergi, bola kristal yang bisa mengetahui yang terjadi sekarang.

"Keturunan Kim atau dari mommy nya mempunyai kekuatan untuk bisa melihat masa lalu, masa sekarang, dan masa depan melalui Bolu. Karena Minjeong anak satu-satu dari Kim, maka dari itu hanya akan turun kepada anak itu,"

"Di masa depan, kamu mencoba untuk bunuh diri karena semua kejadian ini dan Minjeong merasa bersalah karena itu"

Tubuh Jimin lemas seketika, dirinya bunuh diri? Minjeong merasa bersalah? Itu sebabnya gadis itu memutuskan untuk kembali kesini?

"Kalau gitu... kenapa nggak langsung balik kesini setelah tau itu?"

"Awalnya daddy nya tidak mengijinkan untuk kembali, mereka sudah cukup lama berjarak terlebih sejak kematian mommy mereka, dan daddy nya tidak ingin itu semua kembali. Jadi kami mengambil langkah pertama yaitu mencoba untuk menjauhkan kamu dari Jeno, tapi itu tidak berhasil ketika Minjeong berusaha untuk melihat kembali ke masa depan,"

"Lalu langkah kedua yang kami ambil adalah mencoba untuk menolong kamu saat 2 tahun yang lalu, tapi itu masih tetap tidak bisa mengubah masa depan"

2 tahun yang lalu? Jimin membelalakkan matanya begitu sadar maksud dari wanita dihadapannya, "Jangan-jangan..."

Jessica tersenyum simpul lalu mengangguk, "Benar, orang-orang berbaju hitam yang menolong juga memanggil Giselle adalah suruhan Minjeong,"

"Dari sana Minjeong sadar jika takdir tidak akan bisa diubah dengan cara seperti itu, jadilah daddy nya baru mengizinkan kembali di tahun yang sama untuk mencegah semua hal itu terjadi. Minjeong melakukannya persis seperti apa yang dilakukan oleh mommy nya, Taeyeon, dulu"

Melihat raut wajah bingung darinya, Jessica kembali melanjutkan ceritanya, "Saya, Taeyeon, dan daddy Minjeong adalah sahabat sejak kecil, persis seperti kalian"

"Hidup saya... sama persis seperti milik kamu, Karina"

"Taeyeon juga melakukan hal yang sama pada saya, tapi terlambat. Saya hamil saat itu dan Taeyeon bilang akan bertanggung jawab meski itu bukan anaknya, tentu saya terkejut dan langsung menolak itu semua,"

"Alasannya? Saya tidak bisa jatuh cinta dengan sahabat saya sendiri dan terlebih itu perempuan, juga keluarga besar Taeyeon menentang cinta terhadap sesama dan berakhir menjodohkan Taeyeon dengan daddy Minjeong setelah tahu itu semua,"

"Saya pun menjauh dari kehidupannya, berharap untuk tidak lagi kembali meski tahu jika Taeyeon tetap akan tahu dimana saya dan bagaimana kondisi saya, tapi harapan saya rupanya terwujudkan, saya benar-benar tidak lagi bertemu dengan Taeyeon sampai akhir hayatnya"

Jimin paham sekarang, mengapa Winter tidak mau memberitahu jika dirinya adalah Winter sahabat kecilnya, mengapa Winter baru kembali sekarang, mengapa akhirnya semua saling berhubungan.

"Pernikahan kami... juga bukan karena cinta, Karina. Meski tidak pernah bilang pada daddynya, Minjeong jelas membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu, begitu pun dengan anak-anak saya,"

"Karina..." Mata mereka kini saling bersitatap, "Saya tahu betapa pentingnya kamu terhadap Minjeong, bahkan sejak awal kami bertemu, hanya nama kamu lah yang selalu disebut oleh Minjeong. Saya tidak akan melarang kamu untuk marah pada Minjeong karena biarpun begitu caranya memang sedikit salah dengan membohongi kamu, tapi tolong jangan membenci ya?"

Jimin menggeleng dengan cepat, tidak mungkin dirinya marah pada Winter, terlebih sudah hampir 10 tahun mereka tidak bertemu, "Saya cuma sedikit kecewa gimana bisa dia bohong sama saya, hanya itu"

"Syukurlah" Jessica menghela nafas lega, "Kalau begitu mau lihat Minjeong sekarang? Shiho bilang dia baru sadar"

"Ah, benar, satu lagi, Karina" Jessica kembali menoleh padanya, "Panggil saya mommy saja ya seperti Minjeong, agar cepat terbiasa nantinya"

Pipi Jimin tanpa sadar bersemu dan mengangguk patah-patah, lalu mengikuti tepat dibelakang mommy dari Winter, pandangannya berusaha dialihkan dari sekitaran wanita bernama Jessica itu agar tidak terlihat jika dirinya sedang salah tingkah.


***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forever [Yj.Km]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang