***
"Ini ada apaan dah rame-rame di lapangan?"
"Si Mashiho ketua basket yang sempet ilang setengah taun dateng bareng Minjeong sama Ning, makanya orang-orang pada penasaran. Apalagi si Mashiho itu dulu pernah viral karena pacaran sama si Jun– hmpt" Mulut Yeji lebih dulu dibekap oleh tangan Giselle sebelum akhirnya dilepas kembali, "Apasih anjing ah Jijel"
"Gimana tangan gue? Bau kan?" Tawa Giselle diakhir.
"Pantes rasanya sepet"
"Lu rasain juga?"
"Lah emang kaga kerasa lidah gue?"
"Temen asu"
Jimin terbahak-bahak menatap pertengkaran kedua sahabatnya sebelum akhirnya kembali sadar jika Yeji belum menyelesaikan ucapannya, "Tadi pacaran sama siapa Ji?"
"Pacaran? Oh si Mashiho itu. Lu pasti kenal dah Min, si Jun– argh Aeri Uchinaga, lu ada masalah apa sih sama gue?" Kali ini lutut Yeji lah yang ditendang oleh Giselle sebelum, lagi-lagi, menyelesaikan ucapannya.
"Kaga ada, sengaja aja biar lu sengsara hari ini" Setelah itu tangannya lebih dulu ditarik oleh Giselle, meninggalkan Lia yang masih tertawa dan Yeji yang mencak-mencak karena kelakuan Giselle.
Setelah sudah meninggalkan jarak yang lumayan dengan Yeji barulah mereka berhenti berlari dan berjalan biasa.
"Gue belum denger lanjutan si Yeji padahal" Keluhnya.
"Kaga penting juga itu Min, lagian tumben amat lu penasaran?"
"Ya kan karena lo juga yang kaga ngebiarin si Yeji nyelesain omongannya, gue jadi penasaran"
"Bukan karena Minjeong?" Tanya Giselle sambil menyeringai.
"Minjang Minjeong Minjang Minjeong, makan tuh Minjeong, lo nanya gitu terus bikin gue lama-lama mikir apa jangan-jangan lo ya yang suka sama si Minjeong itu"
Giselle terdiam sejenak kemudian tersenyum tipis, "Kalo iya kenapa emangnya?"
"Ya nggak boleh lah" Spontannya.
"Hah?", "Min?"
Jimin dengan cepat membalikkan badannya lalu berjalan dengan cepat meninggalkan sang sahabat, "Apasih anjinglah, gue pengen ke kelas cepetan atau ditinggal"
"Susah amat dah ngomong sama si denial, jelas-jelas suka itu" Geleng Giselle yang akhirnya mengikuti langkah Jimin.
***
Berbeda dengan Jimin dan Giselle, disini lah Ning, Minjeong, dan Mashiho berada, di lapangan outdoor tempat tim basket berlatih. Berbeda dengan keributan yang mereka bertiga buat tentang seberapa dekat mereka atau hubungan apa yang mereka miliki, atmosfer disini terasa lebih menegangkan.
"Pokoknya jangan lapor apa-apa, kamu disini cuma buat sekolah,"
"Aku pokoknya nggak mau denger daddy sampai tau yang aneh-aneh"
Sedangkan yang diancam hanya terkekeh, "Iyaa ya ampun, emangnya kamu pikir aku bakal ngelaporin apa ke daddy?"
"Jaga-jaga atau aku bilang kalau kamu balik kesini bukan karena basket tapi karena..."
"IYAAA MINJEONG NOONA, AKU NGGAK AKAN LAPOR APA-APA KE DADDY, JANJI"
Minjeong mengangguk puas begitu melihat wajah sepat Mashiho yang bersungguh-sungguh dengan janjinya, "Bagus"
"Ning, kamu tahankah temenan sama Min yang kayak gini?"
Ning mengangguk, "Tahan-tahanin aja sih sebenarnya" Keduanya kemudian tertawa, mengabaikan tatapan tajam darinya.
"Aku masih ada disini loh?"
Mashiho tertawa, "Tapi gantinya harus temenin aku selama Kak Kyu belum masuk sekolah ya? Pokoknya aku nggak mau tau, bye!" Lalu setelah itu meninggalkan Ning dan dirinya yang mendengus kesal.
"Lagian kenapa harus janji-janji gitu sih Min, bukan kamu banget?"
Minjeong tidak menjawab dan justru meninggalkan Ning dibelakangnya. Dia tidak bisa bilang bukan? Kalau akan lebih sering menggunakan Bolu nantinya, kalau meskipun dilarang tapi ketika itu berurusan dengan Karinanya maka Minjeong akan melakukan apapun karena memang itulah tujuannya kembali kesini.
Karena Minjeong... sudah pernah melihat masa depan.
Masa depan Karina yang akhirnya membuatnya mimpi buruk selama satu minggu, masa depan Karina yang jika bukan dirinya yang membetulkan maka semua itu akan menjadi salah dirinya, dan masa depan Karina yang sangat tidak diinginkan oleh Minjeong. Ia ingin merubahnya dan karena itu Minjeong kembali sebelum semuanya terlambat, sebelum semuanya tidak lagi bisa diselamatkan.
***
"Nungguin siapa?"
Hampir saja Jimin memukul pundak sang sahabat, ketika wajahnya begitu dengan dengan miliknya.
"Siapa yang lagi nungguin?" Balasnya.
"Lu lah, emang siapa lagi?"
Jimin menggeleng dengan cepat, "Gue nggak nungguin siapa-siapa"
"Ah..." Giselle mengangguk-angguk, "Kalau gitu gue ganti pertanyaannya, lagi nyariin siapa?"
Sebelum dirinya kembali menggeleng, Giselle sudah lebih dulu menyela, "Semua yang ngeliat lo diem di depan kelas juga tau kalo lo lagi nyariin orang, kaga usah ngelak dah"
Bibirnya terkatup, kali ini memang dirinya tidak lagi bisa mengelak dan memang ada orang yang sedang dicarinya sedari tadi, orang yang selalu muncul di hadapannya akhir-akhir ini, Minjeong. Biasanya gadis itu selalu tiba-tiba berada di hadapannya entah bagaimanapun keadaannya, tapi hari ini sedikit berbeda, Minjeong bahkan tidak menyapanya sama sekali.
"Berisik ah"
Pandangannya kini beralih dan langsung beranjak pergi begitu melihat Minjeong lagi-lagi bersama ketua basket itu, bahkan Ning yang berada tidak jauh juga tetap tidak terlihat oleh Jimin.
"WOI ANJINGLAH, TUNGGUIN GUE!"
Jimin lagi-lagi merasa aneh seharian ini dan itu semua disebabkan oleh gadis yang bernama Minjoeng. Jimin akui bahwa dirinya cemburu melihat kedekatan antara Minjeong dan Mashiho.
***
adakah yg baca au di twitter, kira" siapa au dan author fav kalian? atau fav yg di wp?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever [Yj.Km]
FanfictionWinter dan Karina adalah sahabat kecil, namun mereka hanya mengenal sebagai Winter dan Karina bukan dengan nama asli mereka. 2 tahun kemudian, Winter pergi dari hidup Karina tanpa penjelasan apapun, tanpa kata, tanpa pamit, dan dunia Karina seakan r...