29. Akhirnya selesai

1.4K 165 6
                                    



🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️

***


Beberapa menit sebelumnya.

Tangan Minjeong mencengkram erat stang motor seiring dengan motor Ryujin yang semakin melaju kencang. Chat dari anonim, bukan, bukan lagi anonim. Sebenarnya, Minjeong sudah mengetahui siapa anonim itu, tapi untuk motifnya... sungguh dia tidak mengetahui sama sekali maksudnya.

Na Jaemin, salah satu orang yang paling pendiam yang Minjeong sadari setelah beberapa kali bertemu dan berpapasan dengan geng Jeno juga pemuda itu sendiri.

Malam setelah chat pertama dari Jaemin, Minjeong langsung mencoba mencari tahu melalui Bolu. Salah satu kelemahan Bolu, yang baru Minjeong sadari akhir-akhir ini adalah tidak bisa mengetahui jika dirinya tidak mempunyai bayangan atau setidaknya kenangan bersama tentang orang yang dicari.

Dan itu terjadi ketika mencari tahu anonim itu, karena tidak pernah sama sekali berinteraksi, Bolu hanya bisa memberikan saat dimana pemuda itu mengirimkan pesan kepadanya juga Jimin.

Minjeong dengan segera memarkirkan motornya jauh dari tempat yang diberikan, menyembunyikan di balik pohon, kepalanya sedikit mengintip jika pria itu benar-benar sedang menunggu di depan bangunan tersebut.

"Jadi bener itu kamu, Na Jaemin?"

"Lo udah tau?" Tanya Jaemin dengan wajah terkejutnya.

Minjeong mengangguk, "Kenapa kamu mau susah-susah begini?"

Bahkan sejak dua tahun yang lalu, Minjeong yakin jika Jaemin juga selalu ikut dalam rencana yang dibuat oleh Jeno, jadi mengapa baru sekarang?

"Jauh yang kayak yang lo pikirin, tapi selama ini gue punya dendam sama Jeno dan setelah tau ada orang lain yang nggak takut sama dia, gue mutusin buat ngelakuin ini semua" Tutur Jaemin.

Minjeong mengangguk, sedikit memahami maksud dari pemuda dihadapannya, wajahnya kini kembali serius, meski Jaemin bilang pemuda itu mempunyai dendam pada Jeno, Minjeong tetap tidak bisa mempercayai nya 100%.

"Jae, kamu tau kan gimana pun kalau aku masih nggak bisa percaya kamu? Meski kamu selalu bantu dalam diam"

"Gue tau," Jaemin kemudian menarik nafasnya, "Perbuatan gue yang tetap diam padahal tau seberapa bangsat kelakuan Jeno emang gak bisa dimaafin, makanya gue mau nebus itu semua"

Ia kemudian memiringkan kepalanya, wajah Jaemin tidak main-main sama sekali, "Apa yang bisa aku jamin kalau ternyata omongan kamu bohong?"

"Adek gue" Tukas Jaemin cepat, "Adek gue salah satu korban Jeno dua tahun yang lalu, dia memang masih hidup sampe sekarang tapi jiwanya udah mati. Kejadian itu bikin mentalnya terganggu, dia bahkan udah nggak bisa ngenalin gue sebagai kakaknya," Wajah Jaemin berubah sendu.

"Akhir-akhir ini semakin parah keadaannya, gue udah ga bisa ketemu dia dari deket lagi, dia... udah nggak bisa nemuin laki-laki lagi atau bakal lepas kendali"

Ia dengan cepat memalingkan wajahnya, Minjeong tidak tahu jika alasan Jaemin akan seberat ini. Ia jelas tahu bagaimana perasaan Jaemin, sedikit mirip dengannya saat melihat keadaan Jimin saat itu.

"Namanya Shin Yuna, dia adik tiri gue dan satu-satunya keluarga yang gue punya" Lanjut Jaemin, "Dua alasan lain kenapa gue juga baru bisa gerak sekarang adalah kekuatan dibalik keluarga Lee,"

Pemuda itu terkekeh, "Gue bukan siapa-siapa, gue bahkan gak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, gimana caranya gue bisa ngelindungin Yuna kalau gue ngelawan Jeno sendirian,"

Forever [Yj.Km]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang